Sosok Rekan Ali Kalora yang Pernah Pimpin MIT, Sepak Terjangnya Berakhir di Tangan Satgas Tinombala

Inilah sosok Basri, rekan Ali Kalora yang juga pernah memimpin Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) setelah Santoso tewas.

KOMPAS.com/MANSUR
Basri alias Bagong, rekan Ali Kalora yang pernah pimpin MIT 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id - Inilah sosok rekan Ali Kalora yang juga pernah memimpin Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) setelah Santoso tewas.

Rekan Ali Kalora tersebut adalah Basri.

Diketahui, setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT digantikan oleh Basri dan Ali Kalora.

Baca juga: Penyebab Ali Kalora Cs Sulit Ditumpas Menurut Moeldoko, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Dikerahkan

Baca juga: Instruksi Terbaru Kapolri Soal Ali Kalora Cs setelah Perintah Tembak Mati, Kini Kapolda Harus Disini

Tapi Basri lah yang dianggap sebagai pimpinan kelompok teroris tersebut.

Melansir dari Wikipedia, Basri mulai terlibat dengan aksi-aksi terorisme pada pertengahan dekade 2000-an.

Basri ditangkap pada awal tahun 2007 dan dimasukkan ke dalam penjara, sebelum berhasil meloloskan diri pada tahun 2013.

Ia segera menuju ke hutan belantara di pegunungan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, untuk bergabung bersama dengan Santoso dan Daeng Koro.

Pada tanggal 18 Juli 2016, Santoso tewas dan dirinya berhasil kabur saat mereka dikepung oleh pasukan Satgas Tinombala.

Basri kemudian diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan Ali Kalora.

Basri bersama istrinya ditangkap tanpa perlawanan dan menyerahkan diri kepada pasukan Satgas Tinombala pada tanggal 14 September 2016.

Penangkapan Basri bermula dari penyisiran satgas di wilayah hutan Poso Pesisir.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Satgas Gabungan Menangkap Basri, Pimpinan Kelompok Santoso'

Kemudian, petugas menembak satu orang tak dikenal hingga tewas.

Belakangan diketahui dia adalah Andika, anggota kelompok Santoso yang masuk daftar pencarian orang.

"Sesudah tertembak, kami cari lagi di pondok. Kemudian Basri kami tangkap," kata Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi, Rabu (14/9/2016).

Setelah Basri ditangkap oleh Satgas Tinombala, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menetapkan Ali Kalora sebagai target utama dari Operasi Tinombala.

Dan kini, Ali Kalora menjadi pimpinan MIT dan tengah diburu oleh pasukan gabungan TNI-Polri

Mereka diduga membantai 4 warga dan membakar rumah di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020).

Foto-foto Ali Kalora Cs Disebar

Foto-foto Ali Kalora Cs yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dirilis Mabes Polri, Rabu (2/12/2020). 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono mengatakan, terdapat 11 anggota kelompok MIT yang masih diburu.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '22 Prajurit TNI Tiba di Poso untuk Bantu Pencarian Ali Kalora Cs'

Jumlah itu termasuk Ali Kalora.

"Bagi masyarakat yang tahu keberadaan para DPO untuk segera menghubungi kepolisian terdekat," seperti tertulis dalam pengumuman tersebut.

Berikut nama lengkap anggota MIT yang masuk DPO:

- Ali Ahmad alias Ali Kalora

- Qatar alias Farel alias Anas

- Askar alias Jaid alias Pak Guru

- Abu Alim alias Ambo

- Nae alias Galuh alias Mukhlas

- Khairul alias Irul alias Aslam

- Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama

- Alvin alias Adam alias Mus'ab alias Alvin Anshori

- Rukli

- Suhardin alias Hasan Pranata

- Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang

DPO teroris Poso pimpinan Ali Kalora yang saat ini terus diburu. Sementara itu, ada beberapa kehebatan Ali Kalora hingga 4 tahun ini lolos dari Satgas Tinombala, karena itu Kapolri menginstruksikan kepada Kapolda Sulteng untuk tinggal di Poso.
DPO teroris Poso pimpinan Ali Kalora yang saat ini terus diburu. Sementara itu, ada beberapa kehebatan Ali Kalora hingga 4 tahun ini lolos dari Satgas Tinombala, karena itu Kapolri menginstruksikan kepada Kapolda Sulteng untuk tinggal di Poso. (KOMPAS.COM/ERNA DWI LIDIAWATI)

Dalam selebaran itu, dijelaskan bagi siapapun yang menemukan orang yang mirip dengan foto itu, bisa melaporkan kepada kantor kepolisian terdekat.

Polisi juga mengingatkan kepada pihak yang ikut menyembunyikan pelaku, bisa dijerat hukuman pidana.

Sebaliknya, ia meminta para pelaku dapat menyerahkan diri kepada aparat.

"Diimbau kepada para DPO agar segera menyerahkan diri kepada aparat kepolisian," ucap Awi.

Perintahkan Tembak Mati  

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis memerintahkan personelnya menembak mati anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur ( MIT) bila melawan.

“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).

Menurut Idham, negara tidak boleh kalah dengan kelompok yang sudah melakukan aksi teror kepada masyarakat apapun alasannya.

Saat ini, kelompok tersebut masih diburu oleh personel TNI-Polri.

Polri mengerahkan Satgas Tinombala. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga disebut telah menerjunkan pasukan TNI untuk turut memburu Ali Kalora cs.

“Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora,” ucap Idham.

Terbaru, Kapolri Jenderal Idham Azis ,memerintahkan Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso berkantor di Poso. 

Hal ini dimaksudkan guna memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang diduga menjadi pelaku pembantaian satu keluarga di Sigi.

"Perintah Kapolri hari Selasa 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan diback up oleh tim terbaik Bareskrim Polri," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 2 Desember 2020.

Lebih lanjut, Argo menuturkan, saat ini Satgas Tinombala yang merupakan gabungan aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT. 

Tim Densus 88, pasukan TNI, dukungan drone serta intel IT dikerahkan guna membantu proses pengejaran.

 "Pasukan satgas Operasi Tinombala ke wilayah Desa Lembahtongoa, Sausu,  Salatanga," ujarnya.

Selain memburu Kelompok MIT, aparat gabungan juga melakukan trauma healing kepada warga pascaaksi teror yang dilakukan kelompok MIT. 

Penempatan personel Brimob di tiga lokasi areal transmigrasi Desa Levonu Sigi juga dikerahkan guna memberikan rasa aman kepada warga.

"Bantuan Sembako 400 paket dari Polda untuk masyarakat transmigrasi yang mengungsi di Dusun Levonu. Lalu perbaikan 6 buah rumah tinggal atau pos pelayanan umat sudah mulai dilaksanakan inisiasi dari Polda untuk kecepatan serta bantuan proses pemakaman korban berupa 4 peti mati dan bantuan duka air mata," katanya.

Lebih lanjut, Argo mengatakan pihaknya sudah melakukan dialog dengan tokoh masyarakat, agama serta tokoh adat Sulteng agar masyarakat tak termakan isu hoaks.

"Pertemuan dengan pihak MUI, FKUB, media termasuk Komnas HAM sudah dilakukan untuk meredam suasana agar tetap kondusif," tutup Argo.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved