Pilwali Surabaya 2020

Machfud Arifin Tak Risaukan Hasil Survei Dadakan yang Menangkan Calon Lain

Pasangan calon wali kota Surabaya Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) tak risau akan hasil salah satu lembaga survei yang memenangkan Paslon Er-Ji.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
surya.co.id/sugiharto
Direktur Media Paslon Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) Imam Syafi'i mendampingi calon wali kota Machfud Arifin berkampanye di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Rabu (2/12/2020). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pasangan calon wali kota Surabaya Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) tak risau akan hasil salah satu lembaga survei yang memenangkan Paslon Eri Cahyadi-Armuji (ErJi) dalam Pilwali Surabaya 2020.

Selain meragukan kredibilitas hasil survei, juga keanehan dalam survei tersebut.

Pasalnya, paslon menggunakan empat jasa lembaga survei dengan merilis hasil dalam waktu singkat.

"Menurut saya aneh bahkan konyol. Baru terjadi dalam sejarah Pilkada atau Pilwali ada empat lembaga survei merilis hasilnya dalam tempo kurang dari sebulan semua memenangkan paslon ErJi," ungkap Direktur Media Paslon MAJU Imam Syafi'i, Rabu (2/12/2020).

Dia mempertanyakan keempat lembaga survei tersebut. Apalagi informasi yang Imam dapat bahwa keempat lembaga survei itu belum terverifikasi melalalui KPU sebagai penyelenggara Pilkada.

Imam tidak mau larut dan terjebak dalam hasil survei tersebut. Dia percaya masyarakat Kota Surabaya sudah cerdas dan tidak bisa lagi dikibuli akan penggiringan opini.

Tidak bisa dibujuki dengan deretan angka hasil survei.

Apalagi Paslon MAJU telah lebih dulu unggul dalam hasil survei yang dilakukan lembaga kredibel sekelas Poltracking.

Lembaga ini terverifikasi KPU. MAJU unggul 51,7 persen dibanding ErJi 34,1 persen.

"Kami tidak risau dengan adanya survei-survei yang mengklaim memenangkan Paslon lain. Kami lebih terpacu untuk mempertebal kemenangan riil di kampung-kampung. Semua lihat sendiri ribuan warga selalu menyemut mendukung Pak Machfud saat kampanye," kata Imam.

Imam hanya percaya dengan lembaga survei yang kredibel dan independen, terverifikasi secara administatif di KPU.

Imam tak Risau hasil keempat lembaga survei yang memenangkan ErJi.

Alasannya, pertama soal kredibilitasnya bagaimana? Kedua, imam yang lama jadi wartawan telah lama mengikuti kontestasi seperti Pilwali.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved