Keprihatinan di Hari AIDS, Selama 2020 Ada Tambahan 120 Kasus di Bondowoso

SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Peringatan Hari AIDS sedunia, Selasa (1/12/2020) memang bukan untuk dirayakan tetapi harus menjadi momen untuk terus mempertebal keprihatinan.

Masih tingginya kasus penularan HIV/Aids itu juga diungkapkan Yayasan Pemberdayaan Intensif Kesehatan Masyarakat (Yapikma) Kabupaten Bondowoso.

Yapikma mencatat ada penambahan 120 kasus HIV/Aids selama 2020. Yapikma bahkan memprediksi jumlah kasus HIV/Aids bertambah hingga akhir tahun karena proses pendataan masih dilakukan.

Ketua Yapikma Bondowoso, Siwin Soliha mengatakan, penambahan kasus HIV/Aids tahun ini terbilang cukup tinggi. Bahkan dari data yang terhimpun, angka kematian akibat diakibatkan HIV/Aids mencapai 20 kasus.

"Total selama 2016-2020 atau 5 tahun terakhir, jumlah Orang Dengan HIV/Aids (ODHA) di Bondowoso mencapai 578 orang," kata Siwin kepada SURYA, Selasa (1/12).

Siwin menyebutkan, sebelumnya kasus HIV/Aids tertinggi berada di Kecamatan Sumberwringin. Namun kini kasus HIV/AIDS juga terjadi di wilayah Maesan, Tlogosari, dan Tenggarang. "Maka ada empat kecamatan di Bondowoso yang mencatatkan kasus HIV/Aids tinggi," terangnya.

Ia mengungkapkan penularan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh ini paling banyak terjadi melalui hubungan seksual. Selain itu, virus tersebut juga dibawa oleh warga Bondowoso sepulang dari perantauan.

"Ada pula penularan HIV/Aids terjadi pasca pernikahan. Salah satu pasangan ternyata sudah positif HIV," ungkapnya.

Siwin pun mengimbau agar masyarakat tidak lantas mengucilkan ODHA. Sebab virus HIV tak mudah untuk ditularkan. Virus HIV ditularkan melalui hubungan seksual, berbagi jarum suntik, dan cairan tubuh seperti darah/air mani/ASI.

"Virus HIV tak mudah menular. Sekalipun makan bersama dan bersalaman dengan penderita HIV. Virus HIV tak bisa ditularkan lewat air liur dan keringat," pungkasnya. ***