Viral Media Sosial

Biodata Tom Liwafa yang Pasang Baliho Rp 25 Juta untuk Ultah Istri di Surabaya, Mantan Orang Miskin

Ini lah profil dan biodata Tom Liwafa, crazy rich surabaya yang memberi kejutan istimewa untuk istrinya yang berulang tahun. 

Editor: Musahadah
instagram tom liwafa
Tom Liwafa pasang baliho ulang tahun untuk istrinya. Ini profil dan biodata Tom Liwafa! 

Bisnis grosir tas dan sepatu di Surabaya ini dirintis Tom bersama sang istri, Delta Hesti Chandra Pratiwi.

Bisnisnya ini sudah cukup terkenal.

b. Delta Outfit

Bisnis fashion ini ada juga berada di Surabaya.

Beragam model baju menarik dijualnya.

c. Razter Project

Bisnis ini juga dikelola oleh Hesti.

Razter Project menawarkan jasa desain ruangan seperti kitchen set hingga kamar.

d. Delta Premium

Ini juga bagian dari Handmadeshoesby.

Bisnis grosir sepatu.

e. Se'i Sapiku

Bisnis kuliner ini mempersembahkan se'i sapi khas Kupang pertama di Surabaya.

Ia juga membuka pemesanan via online.

f. ⁣⁣Judith Sby

Judith Sby juga bisnis di bidang fashion.

Yakni menjual Kaftan dan rukonya ada di Surabaya.

4. Terbitkan buku kisah hidupnya

Tom Liwafa rupanya juga menulis sebuah buku berjudul 'Pengusaha Muda Wajib Jual Nama'.

Di dalam bukunya tersebut ia banyak memberikan motifasi tentang wirausaha, sesuai dengan pengalamannya.

Tom Liwafa memiliki channel YouTube bernama TOMLIWAFA PROJECT.

Di channelnya, ia banyak memberikan motivasi tentang bisnis.

Dikelola sejak 23 Juni 2015, Tom Liwafa sudah memiliki sebanyak 34,8 ribu subscribers. 

5. Hobi berbagi

Sebuah video Tom Liwafa bagi-bagi uang Rp 1,5 juta dan bingkisan berisi mie instan dan beras mendadak viral di media sosial.

Dalam video viralnya itu, Tom Liwafa bersama seorang laki-laki berkeliling jalanan pada malam hari untuk menemui kaum dhuafa dan memberikan uang serta bingkisan tersebut.

Aksinya itu pun viral setelah diunggah di media sosialnya. Tom mengaku, sengaja memviralkan video tersebut untuk merespons sikap tak terpuji Youtuber Bandung.

"Kemarin itu bantuan mie instan yang diatasnya saya kasih Rp 1,5 juta.

Saya rutin mengadakan aksi donasi, rutin sumbang-sumbang," kata Tom Liwafa kepada SURYA.co.id, Rabu (6/5/2020).

Prinsip berbagi yang dipegang pria Surabaya ini telah diterapkannya puluhan kali selama masa pandemi corona dengan membantu warga terdampak, tenaga medis maupun menyalurkan satu truk APD melalui Pemkot Surabaya.

"Mau itu pengusaha non pengusaha, tidak harus besar kalau hanya bisa membeli makanan ya beli makanan. Kalau bisanya beras ya beras," papar Tom.

Tom menyadari banyak warga yang menghadapi masa sulit di tengah pandemi, alangkah baiknya untuk saling berbagi.

"Karena orang sekarang ini banyak yang tidak kerja, mungkin tidak ada masalah untuk orang yang tau digital tapi orang di pinggir jalan, stay at home atau segala macam, bantuan pemerintah mungkin belum cepat ya bisa kelaparan," kata dia.

"Mereka pendapatannya kurang dari Rp 50 ribu perhari, kadang tidak sampai segitu," lanjut dia.

Bantuan kepada warga terdampak Covid-19 bukan kali pertama ia lakukan.

Setidaknya, sudah 10 kali Tom menyalurkan bantuan berupa sembako dan uang tunai kepada warga kurang mampu di Surabaya.

"Memang saya senang bagi-bagi.

Pemberian bantuan ini bukan kali pertama ya, saya sudah beberapa kali memberikan bantuan.

Mungkin sudah hampir 10 kali.

Di masa pandemi Covid-19 ini memang saya lumayan sering berbagi," ujar Tom.

Tom mengatakan, selain memberikan bantuan kepada warga, ia juga memberikan bantuan kepada tenaga medis di Surabaya.

Bantuan itu berupa alat pelindung diri (APD) yang disalurkan melalui Pemerintah Kota Surabaya dan diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Pemkot Surabaya kemudian mendistribusikan bantuan tersebut kepada tenaga medis di rumah sakit.

"Tiga hari kemarin hari, Sabtu (2/5/2020), kebetulan saya juga ngasih donasi satu truk APD ke Pemkot Surabaya dan diterima langsung Ibu Risma," kata Tom.

Ia menyebutkan, secara keseluruhan biaya yang sudah dikeluarkan untuk donasi lebih dari Rp 100 juta.

Selain menggunakan uang pribadi, bantuan tersebut berasal dari sumbangan komunitas Entrepreneurs Vs Corona atau pengusaha melawan corona.

"Uang ratusan juta itu bukan dari saya sendiri, melainkan juga ada dari teman-teman komunitas yang menyumbang, digabung sama uang saya.

Jadi enggak berlebihan sih kalau saya ngomongnya ratusan juta," ujar Tom yang juga aktif di Hipmi dan Kadin.

Ia memastikan bahwa bantuan serupa akan terus berlanjut untuk mengurangi beban masyarakat berpenghasilan rendah, terutama warga yang terdampak langsung pandemi Covid-19.

Tom mengatakan, saat ini fokusnya dialihkan untuk membantu warga kurang mampu.

Keuntungan dari bisnis yang ia geluti sengaja disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. "

(Pemberian donasi) akan terus berlanjut sampai corona selesai.

Kalau corona selesai, ya sudah saya nanti fokus ke bisnis.

Sekarang tetap fokus ke bisnis, cuma memang menurut saya marketing sekarang itu biayanya bukan lagi untuk bikin-bikin baliho atau pamflet, tapi lebih baik disumbang-sumbangkan saja," kata dia.

Terlebih lagi, menurut dia, warga yang menerima bantuan darinya mengaku tidak memiliki cukup uang, bahkan untuk sekadar makan.

Tom berharap apa yang dilakukannya bisa menginspirasi orang banyak untuk berbuat lebih baik, terutama kepada warga yang memang membutuhkan.

"Semoga masyarakat yang melihat, netizen yang melihat itu mungkin bisa terinspirasi.

Soalnya kan kayak kita ngomong, kita lihat di YouTube, lihat di TV, orang makan itu kan kadang-kadang kita ikut lapar.

Semoga dengan melihat video saya, orang-orang juga ikut tergerak hatinya untuk membantu juga," tutur Tom Liwafa.

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved