Advertorial
Penjualan Sempat Anjlok, Begini Cara Bisnis Gula Semut SAE Lumajang Tetap 'Cuan' di Pandemi
Rika Damayanti mengatakan bisnis gula semut di Lumajang tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.
SURYA.co.id | LUMAJANG - Pandemi virus corona membuat sejumlah sektor terpukul, satu di antaranya sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Namun bagi pengusaha yang menerapkan strategi tepat bertahan imbas pandemi, membuat mereka tak begitu berdampak, seperti usaha Rika Damayanti yang mengolah produksi gula aren.
Bisnis yang satu ini memodifikasi penyajian gula aren menjadi gula semut.
Dinamakan gula semut bukan karena gula ini dikerubungi banyak semut, melainkan bentuk produk olahan ini menyerupai dengan sarang semut yang ada di tanah.
Rika mengatakan bisnis gula semut tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah setelah mencoba pemasaran lewat online (market place) setiap hari barang selalu keluar. Kadang saya juga masarin lewat Instagram @gulasemut9, disitu juga banyak yang pesan," kata Rika owner gula semut SAE, Kamis (26/11/2020).
Sebelumnya Rika juga mengkhawatirkan laju bisnisnya terganggu.
Terlebih, satu di antara pelanggan terbesarnya untuk sementara waktu menghentikan pemesanan.
"Sebelumnya tiap bulan saya kirim 1 ton gula semut ke pabrik cokelat di Semarang, tapi sekarang pengiriman dipending karena pabrik ndak bisa produksi terlalu banyak," ujarnya.
Menurut Rika, gula semut tetap menjadi primadona di masa pandemi Covid-19 karena memiliki segudang kandungan vitamin.