Pilbup Banyuwangi 2020

Pengamat Politik dan Komunikasi Sayangkan Pernyataan Gus Riza Saat Debat Publik Pilbup Banyuwangi

Pengamat politik dan komunikasi Banyuwangi, Ahmad Syauqi, menyayangkan pernyataan calon wakil Bupati Banyuwangi, Muhammad Riza Azizy

Penulis: Haorrahman | Editor: Cak Sur
Istimewa
Pengamat politik dan komunikasi Banyuwangi, Ahmad Syauqi. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Pengamat politik dan komunikasi Banyuwangi, Ahmad Syauqi, menyayangkan pernyataan calon wakil Bupati Banyuwangi, Muhammad Riza Azizy yang akrab disapa Gus Riza, dalam debat publik, Sabtu (21/11/2020) malam.

Dalam debat tersebut Gus Riza menyatakan tidak melihat keadilan dalam political budgeting (politik anggaran) selama 10 tahun di pemerintahan saat ini.

Syauqi sangat menyayangkan pernyataan tersebut dilontarkan Gus Riza dalam forum terbuka seperti debat publik.

Ini dikarenakan pasangan Gus Riza, Yusuf Widiyatmoko, adalah Wakil Bupati Banyuwangi saat ini selama 10 tahun.

"Sangat disayangkan kalau itu disampaikan dalam forum terbuka seperti debat publik terbuka. Karena mas Yusuf juga Wakil Bupati Banyuwangi selama 10 tahun. Kalau Gus Riza melontarkan seperti itu, publik melihatnya dengan berbagai penafsiran," kata Syauqi, Senin (23/11/2020).

Political budgeting merupakan kebijakan pemerintah dalam mendapat, mengelola, dan mengeluarkan anggaran berdasarkan sektor prioritas pemerintahan saat itu. Tentu itu berdasarkan kebijakan pemerintahan Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widiyatmoko.

"Berbicara pemerintahan, tidak bisa memisahkan bupati dan wakil bupati. Ketika Gus Riza menilai tidak melihat keadilan dalam political budgeting, maka wakil bupati selama 10 tahun yang saat ini menjadi calon bupati pasangannya juga masuk di dalamnya,” kata Direktur Media Sinergi Indonesia (MSI) tersebut.

Karena menurut Syauqi penyusunan anggaran pembangunan pemerintahan daerah disesuaikan dengan program prioritas sebagaimana visi misi yang di susun pemerintah daerah dalam hal ini bupati dan wakil bupati yang disetujui DPRD.

"Sebenarnya saya menilai penganggaran pemerintah saat ini telah memperhatikan sektor prirotas. Seperti pertanian, pendidikan, kesehatan, pariwisata," jelasnya.

Bahkan seperti pariwisata yang digaungkan oleh pemerintah, justru nilainya jauh lebih kecil dibandingkan pertanian. Ini karena untuk pariwisata pemerintah mendorong penganggaran lebih banyak berdasarkan kemampuan secara mandiri.

"Orang melihat pariwisata seperti penyelenggaraan Banyuwangi Festival, menggunakan anggaran yang besar. Padahal anggarannya jauh lebih kecil dibandingkan pertanian. Ini hanya karena pariwisata lebih gebyar saja dibandingkan pertanian," jelas alumnus Untag Banyuwangi tersebut.

Syauqi juga mengritisi pernyataan Gus Riza yang mengkritik syarat IPK calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tinggi.

Menurutnya tidak salah pemerintah memberikan standart yang tinggi. Ini bagian mendorong mahasiswa Banyuwangi untuk berusaha menjadi lebih baik lagi apabila ingin menjadi PNS.

"Tapi pekerjaan kan tidak hanya PNS, masih banyak ruang pekerjaan lainnya, ketika memang IPK nya tidak memenuhi syarat. Harusnya ruang-ruang lain itulah yang ditawarkan menjadi solusi. Solusinya apa? Sekarang berapa sih kuotanya PNS. Ketika persaingannya ketat itu wajar," katanya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved