Penanganan Covid

Ada Tambahan 60 Kasus Baru Positif Covid-19 dalam Sehari di Kabupaten Jember

Berdasarkan data yang dibagikan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jember, ada 60 kasus baru positif pada 18 November 2020.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Titis Jati Permata
pixabay.com
Foto Ilustrasi 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Jumlah kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Jember kembali melonjak, Rabu (18/11/2020).

Berdasarkan data yang dibagikan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jember, ada 60 kasus baru positif pada 18 November 2020.

Kasus baru positif Covid-19 mencapai 60 kasus, dan lima kasus sembuh baru, berdasarkan data Rabu (18/11/2020).

Penambahan kasus baru itu membuat jumlah kasus positif Covid-19 di Jember mencapai 1.717 kasus, dengan rincian 250 orang masih dirawat, 1.401 pasien sembuh, dan 66 orang meninggal dunia.

Kasus suspek mencapai 24, dan jumlah kontak erat yang masih dipantau sebanyak 222 orang.

Sebanyak 60 kasus positif baru yang diumumkan tersebar hampir di sejumlah kecamatan di Jember, seperti Mayang, Kaliwates, Sukorambi, Sumbersari, Balung, Jenggawah, Puger, Wuluhan, Kalisat, Patrang, Jombang, Ambulu, Sumberbaru, juga Tanggul, dan Ajung.

Jumlah kasus baru per 18 November ini sama dengan jumlah kasus baru yang diumumkan pada 16 November 2020.

Jumlahnya sama yakni 60 kasus tambahan kasus baru positif Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jember Gatot Triyono, mengatakan banyaknya kasus baru selama sekitar dua pekan terakhir, karena adanya penelusuran massif terhadap orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus positif, dan suspek.

"Juga ada surveilans ILI (influenza like illness) di Puskesmas, dan surveilans SARI (severe acute respiratory infections) di rumah sakit," ujar Gatot, Rabu (18/11/2020) malam.

Ketika dikonfirmasi, apakah banyaknya kasus baru positif tersebut berkaitan dengan cuti bersama akhir Oktober, dan kampanye Pilkada, Gatot menjawab dimungkinkan karena sejumlah kegiatan di luar ruang.

"Banyak kemungkinan, mulai adanya demo UU Cipta Kerja, cuti bersama, kampanye Pilbup, dibukanya tempat wisata, hajatan, proses belajar mengajar tatap muka, yang tidak mematuhi protokol kesehatan," imbuh Gatot.

Pemerintah Kabupaten Jember memang belum membuka proses belajar tatap muka untuk tingkat TK, SD, dan SMP.

Tetapi sejumlah SMA dan sederajat ada yang menerapkan proses tatap muka untuk kegiatan praktikum, juga di lembaga pondok pesantren.

Lebih lanjut Gatot menjelaskan, meskipun ada lonjakan kasus, dia memastikan tempat isolasi untuk perawatan pasien masih mencukupi.

Sebab pasien terkonfirmasi positif, ada yang dirawat di fasilitas kesehatan, juga di Jember Sport Garden (JSG).

Pasien yang memiliki penyakit penyerta dirawat di rumah sakit rujukan. Sementara, mereka yang tidak memiliki gejala, bisa menjalani isolasi di JSG.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved