Berita Bangkalan
Teken MoU bersama PT Garam Persero, Rektor UTM : Ini Komitmen Kami Kembangkan Potensi Garam Madura
Nota Kesepahaman bersama PT Garam Persero itu merupakan komitmen UTM dalam mengemban pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
SURYA.CO.ID, BANGKALAN - Dengan banyak permasalahan yang mendera petani garam, sektor garam di Madura tetap berpotensi untuk dikembangkan. Itu pula yang membuat pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Garam oleh Universitas Trunojoyo Madura (UTM), mendapat dukungan dari PT Garam Persero.
Pengembangan itu ditandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman oleh Rektor UTM, Dr Drs Ec H Muh Syarif Msi dan Direktur Utama PT Garam Persero, Ahmad Ardianto di Lantai 5 Gedung Rektorat UTM, Kamis (12/11/2020).
Muh Syarif mengungkapkan, penandatangan Nota Kesepahaman bersama PT Garam Persero merupakan wujud komitmen UTM dalam mengemban pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Dedikasi dan tekad, ini komitmen kami dalam mengembangkan potensi-potensi klaster Madura. Garam nomor satu," ungkap Muh Syarif.
Selain garam, potensi-potensi lokal lainnya yang teridentifikasi UTM adalah tembakau, pangan (jagung, singkong, tebu, hasil laut, dan daging sapi), ekonomi (wanita dan tenaga kerja), minyak gas dan energi, serta sektor pendidikan (formal dan informal).
Khusus garam, UTM ditetapkan sebagai Kampus Pusat Unggulan Iptek (PUI) atau Pusat Pengembangan Inovasi (PPI) Garam oleh Direktorat Kelembagaan Kemenristek Dikti pada November 2017. Itu setelah laboratorium garam di lingkungan Kampus UTM sukses mengembangkan inovasi garam yang sudah diprototipe menjadi Garam Pangan dan Garam Non Pangan.
Inovasi produksi Garam Pangan meliputi garam healthy kaya mineral. Hasil fortifikasi garam dengan ekstrak kelor, alga laut, rumput laut, dan flora fauna laut. Sedangkan inovasi produksi Garam Non Pangan yang berhasil diprototipe antara lain garam lifestyle. Hasil purifikasi untuk garam kecantikan, spa dan sauna, garam industry, garam farmasi, dan garam analisis.
Saat ini, kampus negeri yang berlokasi di Desa Telang, Kecamatan Kamal Bangkalan itu telah memiliki Laboratorium Lapang PPI Garam yang ditempatkan di Desa Padelegen, Kecamatan Pademewu, Kabupaten Pamekasan.
Pembangunan Laboratorium Lapang PPI Garam di Pamekasan itu sebagai upaya pengembangan knowledge development, technology development, dan business development.
"Anggaran kegiatan riset dan pengabdian masyarakat sebagai upaya pengembangan potensi klaster di Madura ditingkatkan menjadi Rp 20 miliar pada 2021. Sebelumnya berada di angka Rp 7 miliar," jelas Muh Syarif.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan progress perihal pengembangan potensi Garam Madura kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. "Kami sampaikan ke Ibu Gubernur agar hulu dan hilirnya tetap ada di Madura. Jangan sampai potensi (garam) di Madura, tetapi hilirnya di luar Madura," pungkasnya.
Di Era Kebebasan Pers, PWI Bangkalan Sebut Marwah Jurnalis Terkoyak, Martabat Meredup |
![]() |
---|
Bupati Bangkalan Pimpin Forum Konslutasi Publik tentang Perubahan RKPD dan RPJMD |
![]() |
---|
Belum Ada Nakes Terpapar Usai Divaksin, Dinkes Bangkalan Yakin Pandemi Segera Berakhir |
![]() |
---|
Setelah Tertular Covid-19, 23 Anggota Polres Bangkalan Mengikuti Vaksinasi Tahap II |
![]() |
---|
Kabupaten Bangkalan Menuju Lumbung Pangan Pulau Madura, Panen Tahun ini Capai 118 Ribu Ton Padi |
![]() |
---|