Bikin Pangdam Udayana Geram, Begini Kronologi Bupati Alor Amon Djobo Ancam Tembak Kolonel Imanuel
Bikin Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara geram, begini kronologi sebenarnya kasus Bupati Alor Amon Djobo ancam tembak Kolonel Imanuel
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Bikin Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara geram, begini kronologi sebenarnya kasus Bupati Alor Amon Djobo ancam tembak Kolonel (Cpl) Imanuel Yoram Dionisius Adoe.
Diketahui, kasus yang menimpa Bupati Alor Amon Djobo menjadi sorotan publik baru-baru ini.
Amon Djobo dilaporkan ke Polda NTT lantaran diduga mengancam akan menembak mati Kasilog Korem 161/Wira Sakti, Kolonel (Cpl) Imanuel Yoram Dionisius Adoe.

Baca juga: Istri Jenderal Andika Perkasa Syok Letda Deny 18 Tahun Tak Ketemu Orangtua, KSAD: Langsung Pindah
Baca juga: Biodata Pangdam Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara yang Geram dengan Sikap Bupati Alor Amon Djobo
Awalnya Pangdam Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara berniat menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dan baik-baik.
Tapi Bupati Amon Djobo justru tidak menanggapi dan terkesan menutup diri.
Hal itulah yang mebuat Pangdam Udayana geram dan memerintahkan kepada anak buahnya untuk memproses hukum Bupati Alor Amon Djobo.
Berikut kronologi kasusnya dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Kronologi Bupati Alor Hina dan Ancam Kolonel TNI AD, Pangdam Udayana Minta Diproses Hukum'
1. Berawal dari masalah tanah
Kronologi awal terjadinya masalah ini dimulai pada Kamis 15 Oktober 2020.
Ketika itu, Bupati Alor menggelar rapat untuk menyelesaikan persoalan tanah milik TNI yang digunakan oleh Polri.
Rapat itu pun dipimpin langsung oleh Bupati Alor.
Turut hadir Kasie Log Korem 161 Kolonel Imanuel Yoram Dionisius Adoe dan sejumlah pihak terkait lainnya.
Rapat itu kemudian menghasilkan beberapa kesimpulan.
Pertama, sesuai peta dan tanah peminjaman dengan cara verbal pada tahun 1948, serta catatan pihak BPN Alor, bahwa tanah itu tercatat sebagai aset dalam penguasaan TNI.