Berita Surabaya

Belum Mulai Pembelajaran Tatap Muka, Sekolah Masih Kumpulkan Persetujuan Orangtua

Persetujuan orangtua menjadi syarat utama untuk memulai pembelajaran tatap muka di jenjang SMA/SMK

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
SURYA.CO.ID/Sulvi Sofiana
Ilustrasi - Simulasi praktek tatap muka jurusan kecantikan kukit dan rambut di SMKN 6 Surabaya, Kamis (10/9/2020). 

Selain merancang skema shift pembelajaran tatap muka dan penerapan protokol kesehatan ketat, pihak sekolah juga menyiapkan 4 gedung untuk mencegah terjadinya kerumunan siswa.

Tak hanya itu, pihaknya juga membuat sebuah klinik khusus pemantau kesehatan siswa, di mana ada dokter dan perawat yang siaga.

"Jadi kami bagi shift, satu hari untuk kelas X saja, hari berikutnya kelas XI, berikutnya lagi kelas XII, begitu seterusnya. Dengan 4 gedung yang kita punya yang terpisah, jadi meminimalkan kerumunan. Jam pelajaran juga kita buat lebih pendek antara 3-4 jam saja sehari. Sisanya tetap kita beri pelajaran secara online melalui platform yang kami miliki sendiri," jabar Waka Humas SMAM X Surabaya, Suardi.

Bahkan persetujuan dari hasil survey orangtua mencapai 90 persen untuk digelar PTM.

Meski persiapan sudah dilakukan secara optimal, Suardi mengungkapkan jika hingga saat ini pihaknya masih menunggu instruksi Dinas Pendidikan dan Pimpinan Muhammadiyah perihal kapan bisa dilaksanakan PTM.

"Simulasi sudah kita lakukan, tetapi untuk kegiatan komunitas saja dan yang non pembelajaran. Kami sudah mengajukan ke pimpinan Muhammadiyah, menanyakan tepatnya. Tetapi memang maklumat keputusan Muhammadiyah pusat hingga Desember untuk pjj (pembelajaran jarak jauh)," ujarnya.

Dijelaskan Suardi, pembelajaran daring sebenarnya tak menjadi masalah pihaknya.

Pasalnya sebelum pandemi terjadi sekolah sudah terbiasa dengan pembelajaran online.

"Akan tetapi dengan konsep yang diusung sekolah, di mana interaksi dua arah guru dan murid untuk memegang peranan penting. Dan untuk penanganan/pengenalan psikologis dan bakat minat siswa, jadi kami membutuhkan ketemu siswa. Dan desakan memang dari mayoritas wali murid agar segera masuk, karena minimnya aktifitas siswa jika di rumah," tandasnya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved