Tabiat Bunda Maya, Guru Ngaji yang Dibunuh di Bogor Diungkap Suami: Pernah Dibohongi Pelaku, Tapi
Meski masih dirundung duka, Muhammad Kurniawan yang seorang ustadz ini mengungkapkan sang istri ternyata seorang yang baik.
SURYA.CO.ID, CIBINONG - Tabiat atau watak Athiqotul alias Bunda Maya, guru ngaji yang dihabisi suami pembantunya di Bogor, Jawa Barat, terungkap.
Muhammad Kurniawan, suami Bunda Maya mengungkapkan watak sang istri itu saat ditemui tribun bogor (grup surya.co.id), Kamis (5/11/2020).
Meski masih dirundung duka, Muhammad Kurniawan yang seorang ustadz ini mengungkapkan sang istri ternyata seorang yang baik.
Buktinya, meski pernah dibohongi, istrinya ini masih mau meminjami pelaku uang.
Diceritakan Kurniawan, pelaku pernah meminjam uang Rp 2 juta kepada korban atau istrinya itu namun hanya dipinjamkan sebesar Rp 500 ribu karena tak ada uang sebanyak itu.
Baca juga: Biodata Ade Londok yang Viralkan Odading, Kini Mengaku Kapok Jadi Artis Setelah Dikritik Netizen
Baca juga: Biodata Mayjen TNI Suharyanto yang Baru Dilantik Jenderal Andika Perkasa Jadi Pangdam V/Brawijaya
Si pelaku yang merupakan sopir lepas ini juga sempat berjanji akan mengembalikan uang itu dalam tempo tiga hari namun utang tak kunjung dibayar ketika janji itu ditagih.
"Ditagih istri saya secara baik-baik, katanya uangnya terpakai untuk DP mobil. Kebetulan pemilik mobil yang suka dipinjem oleh pelaku itu rekan mengajar di TPA sini. Istri saya mengkonfirmasi katanya tidak pernah meminta DP atau segala macem. Karena merasa dibohongi istri saya, dikonfirmasi ulang ke si pelaku," katanya.
Saat itu terjadilah percakapan antara pelaku dan korban yang bersifat sedikit tegang atau adu mulut.
Setelah hal itu diceritakan istrinya, Kurniawan sempat memberi saran kepada sang istri untuk tidak meminjamkan uang lagi kepada si pelaku.
Beberapa waktu kemudian si pelaku meminjam uang kembali dan sang istri atau korban malah kembali meminjamkan uang.
"Setelah beberapa hari, si pelaku minjem duit lagi untuk pulang kampung katanya mau ngejual tanah di sana kurang lebih Rp 2 juta, tapi dikasih Rp 500 ribu," kata Kurniawan.
Namun rupanya ketika pulang kembali ke Bogor, pelaku tidak membawa uang yang diharapkan dan ketika ditagih janji untuk membayar utang oleh korban, pelaku sakit hati sampai akhirnya berniat menghabisi nyawa korban.
Niat membunuh ini sudah dipendam oleh pelaku pada pertengahan Oktober 2020 dan baru terlaksana pada Minggu (1/11/2020) malam saat pelaku mengetahui korban berada rumah tanpa ditemani suami karena acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kurniawan menceritakan bahwa dirinya cukup jarang bertemu dengan pelaku.
Bahkan sejak istrinya dinyatakan hilang pada Minggu (1/11/2020) malam lalu, sampai setelah kasus tersebut terungkap dia belum pernah bertemu dengan pelaku.
"Saya tidak ketemu dengan si pelaku. Saya terakhir ketemu sudah lama sekali, mungkin kurun waktu sebulan lebih yang lalu. Saya juga gak berkomunikasi," kata Kurniawan kepada wartawan, Kamis (5/11/2020).
Dia menjelaskan bahwa ke depan polisi akan menggelar reka ulang kejadian di lokasi pembunuhan yang merupakan rumahnya namun dia belum tahu kapan itu dilakukan.
"Saya minta doanya kepada semuanya semoga masalah ini cepet tuntas, jadi kita bisa beres-beres dan bisa melakukan aktifitas seperti biasa," ungkapnya.
Dibunuh sadis
Lima fakta baru terungkap terkait kasus pembunuhan guru ngaji TPA, ustazah AM (28) alias Bunda Maya di Bogor, Jawa Barat.
Berikut fakta-fakta baru pembunuhan guru ngaji, Bunda Maya oleh pelaku A (40).
1. Sudah mengintai korban

Menurut pengakuan pelaku berinisial A, ia melancarkan aksinya saat korban baru saja pulang dari acara Maulid Nabi pada Minggu (1/11/2020).
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan jarak antara rumah korban ibu guru ngaji dan pelaku hanya 100 meter.
"Tetanggaan, kelihatan langsung (oleh pelaku), jarak rumahnya cuma 100 meter," kata Kadek Vemil.
Pelaku yang mengetahui dan melihat korban baru pulang, langsung masuk ke rumah korban melalui jendela.
"Korban kaget ketemu pelaku di ruang tamu. Sama pelaku korban diseret ke dapur dan nyawa korban dihabisi dengan memukul dan menendang," kata Kadek.
Pelaku awalnya menyekap korban hingga terjatuh ke lantai.
Begitu korban lemas dan jatuh, korban justru diinjak-injak hingga meratap kesakitan.
Dalam kondisi Bunda Maya tak berkutik, tersangka justru menendang kepala puluhan kali. Leher korban juga ditendang hingga korban tak sadarkan diri.
"Sampai-sampai gigi bagian depan korban patah akibat tendangan pelaku," ujar kapolsek.
Dalam kejadian ini kedua putri korban yang masih berumur 5 tahun dan 6 bulan sedang tertidur dan tidak mengetahui apapun yang terjadi.
2. Spontan ceburkan korban ke sumur
Kekejian pelaku berlanjut setelah korban sudah tak berdaya.
Rupanya, pelaku yang merupakan suami pembantu rumah tangga korban ini juga sudah tahu lebih dulu soal lokasi sumur.
"Spontan dia ingat ada sumur di belakang dapur, timbul niat buang ke dalam sumur dan pelaku memasukan korban dalam posisi kepala di bawah," katanya.
Saat itu korban tengah mengenakan daster dan masih bernapas, namun sudah dalam kondisi tak berdaya.
3. Tak ada pemerkosaan
Kadek juga mengatakan pelaku tidak melakukan pemerkosaan, hanya membabi buta karena sakit hati.
Sementara temuan mayat korban dalam kondisi tanpa busana, hal itu dikarenakan pakaian korban lepas dan tertinggal di dalam sumur saat dievakuasi.
"Pengakuan pelaku tidak ada (pemerkosaan)," katanya.
4. Motif pembunuhan karena utang
perkara ini diketahui dipicu masalah piutang pelaku kepada korban.
Dari pengakuan A, ia nekat melakukan aksi kejinya lantaran sakit hati ditagih utang oleh korban senilai Rp 1 juta.
"Motifnya sakit hati terkait utang Rp1 juta. Jadi pelaku hanya fokus ke korban saja," jelasnya.
Penangkapan tersangka itu tak lepas dari tindaklanjut penyelidikan pihak kepolisian, setelah berhasil mengetahui hasil otopsi jenazah di RS Polri Kramatjati Jakarta.
5. Bermula dari air sumur berbau tak sedap
Kasus ini terbongkar ketika tecium bau tak sedap di sumur.
Ketika itu seorang murid TPA dan M Kurniawan saat mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat subuh, Selasa (3/11/2020), menguak hilangnya guru ngaji AM (28) sejak Minggu (1/11/2020).
Air yang mengucur dari keran itu diambil dari sumur di sekitar rumah korban AM atau akrab dipanggil Bunda Maya.
M Kurniawan, suami korban dan pihak keluarga lantas menyuruh Mulyadi (42), tukang ledeng untuk membenahi pipa, khawatir ada bangkai atau kebocoran pipa.
Setelah pipa ditelusuri hingga sumur belakang rumah korban di Kampung Lingkungan 2 Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung RT05/04, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kondisi pipa tidak ada masalah.
Begitu beton penutup sumur dibuka, aroma tak sedap kian menguat. Ternyata dalam sumur itu ada mayat, kondisinya sudah mengapung.
Ketika ditemukan, kondisi mayat membungkuk tanpa busana. Kedalaman sumur sekitar 20 meter tertutup beton.
Dari penemuan itu, tengara AM dibunuh kian menguat. Di tubuh korban ada luka lebam.
Melihat temuan itu, pihak keluarga dan tetangga menduga bahwa Bunda Maya adalah korban pembunuhan.
Sebab, saat ditemukan terdapat luka lebam di tubuh korban serta hilangnya sejumlah barang berharga yakni smartphone dan uang Rp 500.000.
"Pas diangkat dari sumur memang kelihatan ada luka dan langsung dimasukin kantong mayat. Terus kalau kata suaminya uang sama ponsel hilang. Tapi kondisi rumah tidak acak-acakan," kata Mulyadi di lokasi.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pengakuan Suami Almarhum Bunda Maya Soal Pelaku, Pernah Ketahuan Bohongi Korban