Berita Pendidikan Surabaya
SD Muhammadiyah 4 Surabaya Gelar Aksi Virtual Cinta Nabi, Protes Emmanuel Macron yang Lecehkan Islam
Aksi protes atas sikap Presiden Prancis, Emmanuel Macron dianggap melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam dilakukan SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Aksi protes atas sikap Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam dilakukan SD Muhammadiyah 4 Surabaya dengan menggelar Aksi Virtual Cinta Nabi, Rabu (4/11/2020).
Aksi virtual berisi orasi dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Ketua Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PDM Kota Surabaya hingga perwakilan siswa ini dilakukan melalui Zoom, live youtube dan live facebook.
Para siswa yang mengikuti zoom tampak memperlihatkan kecintaan mereka pada Nabi Muhammad dan Islam dengan membawa berbagai poster sambil menyaksikan aksi virtual ini.
Kepala SDM 4 Surabaya, M Syaikhul Islam mengungkapkan Aksi Virtual Cinta Nabi sebagai ekspresi menyikapi penistaan Nabi Muhammad di negara Prancis yang didukung presidennya.
"Harapan kami dengan aksi ini bisa meningkatkan kecintaan siswa karena nabi terakhir yang harus diteladani. Kami juga mengajarkan bahwa kebebasan berekspresi ada batasannya, seperti di Prancis ini ekspresinya berlebihan dan menyinggung orang lain,"ujarnya.
Iapun menanamkan pada para siswa agar bertanggun jawab akan kebebasan yang dimiliki. Karena kebebasan seseorang terbatas dengan kebebasan orang lain.
" Kami ingin mengenalkan bentuk kebebasan yang bertanggungjawab,"tegasnya.
Aksi ini, dilakukan karena adanya pandemi sehingga tidak banyak siswa ataupum guru yang terlibt langsung. Para siswa bisa mengikuti aksi dengn didampingi orang tua untuk memberikan pemahaman. Sehingga setidaknya ada 3.000 peserta aksi virtual tersebut.
"Siswa juga kali libatkan untuk menyampaikan aksinya melalui kreativits mereka, perwakilannya ya menyanyikan lagu hingga membaca puisi,"ujarnya.
Syaikhul mengungkapkan aksi ini diniatkan sebagai gelombang protes yang dilakukan Mudipat. Sehingga menggambarkan satu umat islam sama menentang penistaan Nabi Muhammad.
Shofia Khoyrunnisaa siswa kelas tiga mengungkapkan aksi virtual ini baginya sama seperti kegiatan sehari-hari secara daring. Hanya saja ia bisa berinteraksi dengan menunjukkan poster yang disiapkannya untuk aksi.
"Sudah tahu tentang Nabi Muhammad, ini tadi juga belajar lagi tentang Nabi. Jadi karena cinta nabi, kami buat poster-poster dibantuin ibu," ungkapnya.