Pilbup Banyuwangi 2020
Kunjungi Ujung Selatan Banyuwangi, Ipuk Optimalkan Pembangunan Insfrastruktur Jalan
Ipuk menjelaskan, selama ini pembangunan jalan memang dilakukan bertahap. Ini karena Banyuwangi adalah salah satu daerah terluas di Pulau Jawa.
Penulis: Haorrahman | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Calon Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, berkunjung ke desa paling ujung selatan Banyuwangi, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Senin (2/11/2020).
Meski berada di paling ujung selatan, Ipuk bakal mengoptimalkan pembangunan insfrastruktur jalan di desa ini.
Untuk mencapai desa ini, dibutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan. Selama berkunjung ke desa ini, Ipuk mendapat sambutan hangat dari warga.
"Kami akan berusaha untuk menuntaskan pembangunan insfrastruktur yang selama ini telah dilakukan secara bertahap. Seperti jalan penghubung antar kecamatan, antar desa dan penerangan jalan," kata Ipuk.
Selama ini, baru di era kepemimpinan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di Desa Sarongan dilakukan pembangunan jalan yang masif.
Di era kepemimpinan Bupati Anas, sejak 2017 telah dilakukan pembangunan jalan aspal ke dan di Desa Sarongan sepanjang lebih dari 25 kilometer yang dibangun dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi.
Bahkan, Desa Sarongan telah menjadi start Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), ajang balap sepeda internasional.
"Dengan dilalui bahkan menjadi start Tour de Banyuwangi Ijen, itu menunjukkan telah dilakukan pembangunan insfrastruktur jalan. Bahwa belum semuanya, memang benar, dan ke depan kami optimalkan program pembangunan jalan untuk semakin membuka akses ekonomi secara merata," kata Ipuk.
Ipuk menjelaskan, selama ini pembangunan jalan memang dilakukan bertahap. Ini karena Banyuwangi adalah salah satu daerah terluas di Pulau Jawa. Sehingga dengan anggaran yang terbatas, pembangunan jalan dilakukan secara bertahap, di samping anggaran juga harus membiayai sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, UMKM, dan pelayanan publik.
Banyuwangi memiliki luas wilayah mencapai 5.782,50 km persegi, hampir sama bila dibandingkan dengan gabungan luas 6 kabupaten/kota, mulai Ngawi, Magetan, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Pacitan dan Ponorogo. Total panjang jalan raya di Banyuwangi sendiri mencapai 3.300 km.
"Pembangunan memang bertahap, karena yang dibangun juga banyak. Tapi yang jelas, pembangunan jalan, terutama jalan penghubung antar kecamatan, antar desa dan penerangan jalan menjadi prioritas kami. Ini masuk dalam 22 Program Langsung Dikerjakan, yang dokumen keseluruhannya sudah kami setorkan ke Komisi Pemilihan Umum," jelas Ipuk.
Ipuk menambahkan, pembangunan infrastruktur ke depan sekaligus menjadi obat bagi pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Pembangunan infrastruktur bersifat padat karya, sehingga ikut membuka lapangan kerja.