Berita Tulungagung
Sosok Rizal, Pemotor Ugal-ugalan Viral di Tulungagung, Bersimpuh Mohon Maaf Ibunya di Depan Polisi
Dalam video berdurasi 29 detik yang diunggah di akun Facebook tampak Rizal mengendarai motor tanpa mengenakan helm.
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Sosok Rizal Fatoni (20), pemotor ugal-ugalan yang meresahkan warga Tulungagung terungkap.
Aksi ugal-ugalan pemuda asal Dusun Tanjung, Desa Sambijajar, Kecamatan Sumbergempol ini sempat viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 29 detik yang diunggah di akun Facebook tampak Rizal mengendarai motor tanpa mengenakan helm.
Mengendarai motor Honda GL, Rizal memacu kendaraannya sambil mengintimidasi pengendara lain.
Motornya menggunakan knalpot brong, tanpa dilengkapi nomor polisi.
Baca juga: Kisah Pengantin Pria Meninggal Setelah 12 Hari Menikah Viral di Instagram, Istri Menangis Patah Hati
Baca juga: Misteri Mayat Remaja Tangan dan Kaki Terikat Mengapung di Bukit Jamur Gresik, Ini 3 Fakta Terbaru
Video ini diduga diambil di Jalan Raya Wonorejo, Kecamatan Sumbergempol ke arah selatan.
Dengan gayanya yang tengil, pemotor berkaus hitam dan celana pendek itu ngebut di lajur berlawanan.
Dia memainkan knalpot brongnya, sambil mengintimidasi pemotor dari arah depan.
Sejumlah pemotor terlihat minggir menghindari aksi pengendara ini.
Sebab pemotor ini melaju hingga di tengah lajur berlawanan.
Berikut fakta-faktanya:
1. Motor disita
Menurut Kapolsek Sumbergempol, AKP I Nengah Suteja, pihaknya langsung melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan.
Polisi berhasil melacak tempat tinggal pemotor itu, di Desa Sambijajar, Kecamatan Sumbergempol.
Namun polisi hanya mendapati sepeda motor yang dipakai ugal-ugalan tersebut.
“Sepeda motornya kami bawa ke Mapolsek Sumbergempol. Sementara pengendaranya belum ketemu,” terang Suteja, Jumat (30/10/2020).
Sepeda motor yang terekam ternyata jenis Honda GL Max warna hitam.
Sepeda motor ini tidak dilengkapo nomor polisi, tanpa spion dan menggunakan ban cacing (ban ukuran kecil).
Suteja mengaku sudah mengantongi identitas pemotor itu.
“Inisialnya RF, berusia 20 tahun. Dia seorang pengangguran, tidak sekolah dan tidak juga bekerja,” sambung Suteja.
Pihak keluarga RF bersikap kooperatif.
Namun tidak ada yang bisa menunjukkan keberadaan RF, karena yang bersangkutan jarang pulang.
2. Direkam September 2020

Sabtu (31/10/2020) pagi, Rizal datang ke Mapolres Tulungagung bersama ibu dan saudara sepupunya.
Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, video aksi Rizal direkam pada Bulan September 2020.
Dia mengaku lupa tanggal pastinya, hanya ingat sekitar pukul 07.00 WIB.
Lokasi aksi ugal-ugalan itu di Jalan Raya Desa Wonorejo, Kecamatan Sumbergempol ke arah Desa Doroampel.
“Yang bersangkutan kami kenakan sanksi sosial. Dia harus minta maaf secara terbuka kepada masyarakat,” ujar Aris.
3. Spesifikasi Motor dikembalikan

Selain itu Rizal juga diminta untuk mengembalikan spefisikasi sepeda motor yang dipakainya.
Sepeda motor yang dalam rekaman jenis Honda GL Pro, tanpa spion, menggunakan ban cacing dan knalpot brong.
Semua bagian motor ini harus dikembalikan aslinya, sebelum bisa dibawa pulang lagi.
“Semua surat-surat kendaraan lengkap, bukan motor bodong. Hanya spesifikasi teknisnya sudah diubah, dan wajib dikembalikan ke aslinya,” tegas Aris.
4. Minta maaf ke ibu
Rizal juga diminta minta maaf kepada ibunya di depan para polisi.
Ia bersimpuh, mengucap kata maaf, cium tangan ibu dan memeluknya.
Meski terkesan kaku, cara Rizal sempat membuat ibunya terharu.
“Dia juga membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi. Jika terulang akan diambil tindakan hukum,” ujar Aris.
5. Mengaku mabuk

Sementara Rizal mengaku, saat kejadian dirinya di bawah pengaruh alkohol.
Sebab sebelumnya Rizal menenggak anggur merah.
Aksi itu hanya iseng-iseng tanpa niat menyakiti pengendara lain.
“Saya minta maaf kepada pengguna jalan yang terganggu. Juga kepada polisi karena saya sudah melakukan pelanggaran,” ucap Rizal.
Rizal juga mengaku tidak tahu siapa yang merekam aksinya dari belakang.
Sebelumnya Rizal datang ke Mapolres Tulungagung sambil membawa onderdil standar sepeda motornya.
Usai minta maaf ia mencopot semua onderdil yang tidak sesuai spefisikasi teknis.
Dibantu kakak sepupunya, dia memasang kembali onderdil yang asli .