Berita Banyuwangi
Anak-anak Muda di Banyuwangi Saling Bantu untuk Bangkit di Masa Pandemi
Meskipun virus Corona meluluh lantakkan pundi ekonomi, anak-anak muda di Banyuwangi saling bantu untuk bangkit menuju masyarakat yang produktif
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Pandemi Covid-19 kini bukan menjadi alasan untuk tidak produktif. Meskipun virus Corona berhasil meluluh lantakkan pundi ekonomi. Namun dengan saling bantu, membangkitkan gairah untuk bangkit menuju masyarakat yang produktif. Seperti yang dilakukan anak-anak muda di Banyuwangi.
Zulfan Triadji, seorang fotografer lepas di Banyuwangi masih ingat bagaimana perlahan tabungannya terus menipis di awal-awal masa pandemi, sekitar April 2020 lalu. Pemuda berusia 28 tahun itu kian lemas, ketika seluruh even termasuk resepsi pernikahan yang menjadi pundi ekonominya dilarang.
Sementara pengeluaran tiap bulan selalu jelas, minimal kredit perumahan rakyat (KPR) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) wajib dia bayar tiap bulan.
Pemuda asal Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi itu masih beruntung ada pemasukan dari honornya sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) di Pemkab Banyuwangi. Namun honornya hanya cukup untuk memenuhi dua tanggungan kredit yang telah dia setujui sebelum masa pandemi.
"Setelah ada larangan resepsi pernikahan, dan tidak boleh ada event di Banyuwangi saya bingung. Dari mana saya harus dapat uang," kata Zulfan, Kamis (29/10/2020).
Banyak jadwal sesi pemotretan terutama prewedding dan resepsi pernikahan dibatalkan. Bapak satu anak itu, juga tidak bisa lagi menerima job sesi foto dari luar kota karena banyak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah.
Otomatis waktunya tiap hari banyak dihabiskan di rumah, karena kantornya juga menerapkan work from home (WFH). Awal pandemi membuat hari-harinya dilalui dengan tidak produktif. Waktunya banyak dihabiskan menscrol berbagai status di media sosial.
"Saat iseng melihat status teman-teman yang buka usaha, saya melihat foto profil usahanya jelek dan asal-asalan. Dari situ saya punya ide untuk membuka jasa foto produk gratis pada pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)," katanya.
Daripada tidak berbuat apa-apa, bersama temannya, Ady Sasmita yang juga seorang fotografer, keduanya lantas membuat program UMKM Bangkit, dengan jasa foto produk profesional secara gratis bagi pelaku UMKM. Menurut Zulfan, saat itu banyak pelaku UMKM yang mengalihkan penjulannya dari offline menuju online di berbagai media sosial karena banyak orang di rumah saja.
"Saya melihat banyak teman-teman saya yang mendadak jualan online terutama kuliner, tapi fotonya jelek. Dari situ saya menawarkan foto produk secara gratis," kata Zulfan.
Adaptasi Pariwisata, Menparekraf: Contohnya Datanglah ke Banyuwangi |
![]() |
---|
Kodam V/Brawijaya Pantau Pelaksanaan PPKM Mikro di Kabupaten Banyuwangi |
![]() |
---|
Usai Pelantikan, Bupati Ipuk Sambangi Rumah Singgah Banyuwangi di Surabaya |
![]() |
---|
Resmi Dilantik jadi Bupati Banyuwangi, Ipuk: 70 Persen di Lapangan, 30 Persen di Kantor |
![]() |
---|
Bang Dzoel, Fotografer Disabilitas, Bangga Jadi Fotografer Pertama yang Memotret Bupati Banyuwangi |
![]() |
---|