Pembunuhan Kerabat Presiden Jokowi

Uang Hasil Merampok dan Membunuh Yulia Kerabat Jokowi, Dipakai Bayar Utang ke Pj Kades Puhgogor

Fakta gres, uang Rp 8 juta hasil merampas dan membunuh kerabat Jokowi dipakai bayar utang ke Pj Kades Puhgogor, Suharno.

TribunSolo.com
Eko Prasetyo seusai diperiksa kesehatannya di RSUD Ir Soekarno sebelum mengikuti pra rekontruksi lanjutan kasus pembunuhan dan pembakaran sosok Yulia (42), Selasa (27/10/2020). TribunSolo.com/Agil Tri 

SURYA.CO.ID I SUKOHARJO - Penyidik Reskrim Polres Sukoharjo terus menguak di balik pembantaian Yulia (42), kerabat Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kandang ayam milik Eko Prastiyo, Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

Fakta gres yang ditemukan penyidik adalah, uang Rp 8 juta hasil merampas dan membunuh korban dipakai membayar utang Pj Kepala Desa (Kades) Puhgogor, Suharno. Utang tersangka kepada Suharno sebesar Rp 9 juta.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, menjelaskan tersangka setelah mengeksekusi korban, uangnya yang diambil di tas korban Rp 8 juta dipakai membayar utang.

"Di rumah saksi (Suharno), pelaku membayar utangnya sebesar Rp 9 juta," katanya saat meminoin lanjutan prarekonstruksi di Dukuh Cendono Baru RT 004 RW 007, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (27/10/2020).

"Uang untuk membayar utang itu dari hasil perampasan yang dilakukan pelaku kepada korban senilai Rp 8 juta," jelasnya.

Selain utang kepada Suharno, tersangka juga memiliki utang kepada korban Yulia sebesar Rp 145 juta. Nah sebelum peristiwa berlangsung, korban sempat menagih uang sebesar Rp 100 juta.

Eko Prasetyo memperagakan aksi bejatnya membunuh Yulia di kandang ayam miliknya di Dusun Ngesong, Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (27/10/2020). (TribunSolo.com/Agil Tri)
Eko Prasetyo memperagakan aksi bejatnya membunuh Yulia di kandang ayam miliknya di Dusun Ngesong, Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (27/10/2020). (TribunSolo.com/Agil Tri) (TribunSolo.com)

Proses penagihan utang berlangsung saat Yulia bertemu Eko di kandang ayam.

"Motifnya utang piutang dan tersangka ingin menguasai harta benda milik korban, seperti uang tunai Rp 8 juta, dan uang Rp 15 yang ditransfer ke rekening pelaku," jelasnya.

Sementara itu, Mobil Daihatsu Xenia AD-1526-EA milik korban Yulia masih terparkir di Mapolres Sukoharjo untuk barang bukti.

Mobil tersebut menjadi saksi bisu pembantaian Yulia warga Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo dengan cara dibakar pada Selasa (20/10/2020) malam.

Mobil warna abu-abu itu, menyisahkan bekas terbakar yang terjadi di Dukuh Cendono Baru RT 004 RW 007, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Nampak interior dalam mobil hangus terbakar, terutama di jok bagian belakang. Hampir seluruh kaca mobil pecah, kecuali kaca depan, dan kaca samping yang kondisinya retak.

Bensin Diambil di Rumahnya

Setelah menghabisi nyawa Yulia dan menaruh jasad korban di mobilnya, Eko pulang mengemdarai motor Yamaha Mio nopol AD 2203 WT.

Pelaku pulang itu untuk membersihkan badannya setelah membunuh Yulia, dan memgambil bensin.

"Jeriken berisi pertalite itu diambil dari rumah pelaku, yang biasa digunakan untuk mesin selepan," jelasnya.

Bensin itu yang dipakai pelaku membakar jenazah dan mobil korban di kawasan Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari.

Sebelumnya pelaku sempat kebingungan dengan jasad korban. Hingga akhirnya pelaku membakar korban untuk menghilangkan jejaknya.

"Pembakaran dilakukan secara spontanitas, dimana korban sempat kebingungan setelah membunuh korban," tutur kapolres.

Eko saat dibawa petugas untuk menjalani Prarekonstruksi pembunuhan kerabat Jokowi, YL di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.
Eko saat dibawa petugas untuk menjalani Prarekonstruksi pembunuhan kerabat Jokowi, YL di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo. (TribunSolo.com)

Pernah Terlibat Jambret di Jakarta

Sesuai catatan yang ada, tersangka Eko Prasetyo tak hanya sekali ini berurusan dengan polisi.

Pria warga Dusun Ngesong, Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo itu pernah terlibat kasus hukum saat merantau di Jakarta.

Menurut PJ Kades Puhgogor, Suharno, Eko dan istrinya pernah merantau ke Jakarta.

"Dulu sempat merantau ke Jakarta, di sana kalau gak salah berdagang," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (26/10/2020).

"Setelah itu pulang, terus mulai bisnis ayam ini," jelasnya.
Selama merantau di Jakarta, Eko pernah tersandung kasus hukum berupa pencurian dengan kekerasan (curat).

"Dulu saat di Jakarta pernah dihukum karena jambret," imbuhnya.

Setelah dari Jakarta, Eko memutuskan kembali ke kampung halamannya di Puhgogor.

Di rumah, Eko dikenal sebagai karyawan sebuah perusahaan untuk bagian pemasangan wifi internet.

Dia juga merintis usaha ternak ayam, yang menggunakan tanah milik ibunya.

"Bisnis ayam ini baru ia jalani dua tahun terakhir, setelah dari Jakarta," ucapnya.

Di Kampung, Eko dikenal sebagai sosok yang mudah emosi.

"Orangnya tempramental, tapi dari kelakuan biasa saja," jelasnya.

Hingga akhirnya, Eko kembali terjerat kasus hukum yang lebih berat, karena membunuh rekan bisnisnya Yulia.

Suharno mengaku tak menyangka dengan kasus yang dialami warganya itu.
Dia juga dimintai petugas kepolisian untuk menjadi saksi saat polisi melakukan olah TKP di kandang ayam milik Eko.

"Waktu saya ke sini (kandang ayam) bersama pihak kepolisian, di sini ada dompet berisi ATM dan kartu identitas milik Yulia, linggis, dan bercak darah," ucapnya.

Adanya kasus ini, dia mengatakan warga di Desa Puhgogor tetap kondusif, dan tidak tersulut emosinya.

"Ini kasus kriminal yang didasari masalah pribadi, jadi masyarakat tetap kondusif," terangnya.

Sosok YL (42) yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan terbakar di mobil Daihatsu Xenioa berplat nomor polisi AD-1526-EA, Desa Sugihan. Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (21/10/2020). (TribunSolo.com/Adi Samodra)
Sosok YL (42) yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan terbakar di mobil Daihatsu Xenioa berplat nomor polisi AD-1526-EA, Desa Sugihan. Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (21/10/2020). (TribunSolo.com/Adi Samodra) (TribunSolo.com)

Kerabat Presiden Jokowi

Korban Yulis ternyata masih memiliki hubungan kerabat dengan keluarga Presiden Jokowi.

Hal itu disampaikan Andi Wibowo, yang diketahui sepupu dari Jokowi.

Andi membenarkan Yulia merupakan kerabatnya saat ditemui di rumah duka, Kampung Gambuhan, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon.
Korban Yl, kata Andi, merupakan kakak iparnya.

"Iya, Bu Yl kakak ipar saya," kata Andi, ditemui wartawan saat meninggalkan rumah duka Baluwarti.

Andi Wibowo sendiri berkerabat dengan keluarga Jokowi, lantaran merupakan sanak famili dari Miyono, paman Jokowi. 
Sementara itu, Ketua RT 4 RW 2 Gambuhan, Baluwarti, Pasar Kliwon, Syaiful Fahrudin mengatakan, warga mendapatkan kabar korban meninggal pada pagi hari.

Dalam keseharian, YL berada di Wonogiri.
"Keseharian bukan disini tapi di Wonogiri," katanya. (TribunSolo.com)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved