Pembunuhan Kerabat Presiden Jokowi

Kerabat Jokowi Dihabisi di Kandang Ayam, Kepalanya Dihantam 7 Kali Pakai Linggis, Dibakar di Mobil

Setelah mendapat uang Rp 8 juta dan PIN ATM, Eko menghantam lagi menggunakan linggis ke bagian mata YL sebanyak satu kali.

TribunSolo.com
Eko saat dibawa petugas untuk menjalani Prarekonstruksi pembunuhan kerabat Jokowi, YL di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo. 

SURYA.CO.ID- Kesadisan Eko (42) yang membantai YL kerabat Presiden Joko Widodo (Jokowi) terungkap dalam prarekonstruksi yang digelar Polres Sukoharjo, Senin (26/10).

Dalam peragaan itu, pria asal Desa Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo, setidaknya mengayunkan linggis sebanyak tujuh kali. Pukulan itu, semuanya dilayangkan ke arah kepala hingga YL, kerabat Jokowi meninggal dunia.

Pembantaian YL dilakukan Eko di kandang ayam miliknya. Uang tunai milik korban senilai Rp 8 juta dirampas. Tidak itu saja, tersangka juga memaksa korban menunjukkan PIN ATMnya.

Adegan pertama, dilakukan di kandang ayam milik Eko di Dusun Ngesong, Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

Eko saat itu melakukan aktivitas di kandang ayamnya. Dilanjut dengan pertemuan Eko dan korban YL.

Eko dan YL sempat berbincang-bincang di kandang ayam, hingga akhirnya YL hendak kembali. Ketika hendak pulang, Eko mengayunkan linggis ke arah korban.

Tersangka mengarahkan ke kepala YL sebanyak dua kali dibagian kepala bagian belakang.

YL langsung terjatuh. Badannya diseret oleh Eko ke kandang.

Tersangka, kemudian mengambil uang YL sebesar Rp 8 Juta dan meminta PIN ATMnya.

Setelah mendapat hasil jarahan dan PIN ATM, Eko menghantam lagi menggunakan linggis ke bagian mata YL sebanyak satu kali.

Tersangka kemudian menyeret tubuh korban dan menggendongnya ke mobil korban.

Tubuh korban dimasukan melalui pintu bagasi mobil korban jenis Daihatsu Xenia.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, mengatakan saat dimasukan ke dalam mobil, tubuh YL masih bergerak.

Melihat korbannya masih bergerak, tersangka kembali memukul kepala korban sebanyak empat kali.

"Total tersangka memukul kepala korban sebanyak tujuh kali," katanya.

Eko saat menjalani Prarekonstruksi pembunuhan kerabat Jokowi, YL di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.
Eko saat menjalani Prarekonstruksi pembunuhan kerabat Jokowi, YL di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo. (TribunSolo.com)

"Semua pukulan dibagian kepala, baik kepala bagian belakang maupun bagian wajah," imbuhnya.

Karena mendapatkan pukulan itu, nyawa korban tak terselematkan, dan meninggal dunia.

Minta Pelaku Dihukum Mati

Sementara itu, keluarga almarhumah YL mengapresiasi gerak cepat polisi menangkap pelaku pembunuhan.

YL merupakan wanita yang mayatnya ditemukan terbakar dalam mobil di Sukoharjo.

"Terima kasih kepada Bapak Kapolda, Bapak Kapolres Sukoharjo dengan secepat kilat bisa mengungkap pelaku dari peristiwa yang awalnya kita tahunya terbakarnya mobil istri saya."

"Alhamdulillah pelaku sudah terungkap," kata suami YL di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (23/10/2020).

Menurutnya, keluarga merasa lega atas tertangkapnya pelaku pembunuhan.

Keluarga pun berharap agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya.
Mengingat E sudah menghabisi nyawa korban.

"Kalau saya pribadi terus terang saya tidak terima. Saya meminta pelaku dihukum mati. Itu permintaan saya," terang dia.

Berkat Chat Anak

Penangkapan Eko pelaku utama pembantaian kerabat Presiden Joko Widodo (Jokowi), Yulia (YL) kemudian jenazahnya dibakar di mobil Xenia bernomor polisi AD 1526 EA berkat chat anak almarhumah.

Bahwasanya anak korban saat itu mengirim chat WA pada mamanya untuk menanyakan keberadaanya. Korban saat itu membalas, dirinya (korban) akan menemui Eko (tersangka) di kandang ayam yang ada di Dusun Ngesong, Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo.

"Mereka (korban dengan pelaku) pada Senin (19/10/2020), berdasarkan chat mengatakan, dia (korban) akan menemui saudara Eko pada Selasa (20/10/2020) sore jam 17.00 WIB ditemui di kandang ayam yang tak jauh dari rumah tersangka," tutur Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam konferensi pers di halaman Polres Sukoharjo, Jumat (23/10/2020).

Dari bukti chat terakhir itu, tim gabungan Polres Sukoharjo dan Polda Jateng meluncur ke desa yang ada dalam chat. Petugas menyelidiki dan mengevaluasi siapa Eko yang memiliki kandang ayam di desa tersebut.

Rabu (21/10) sekitar pukul 03.00 WIB, tim gabungan bergerak ke rumah Eko dan menangkapnya.

Tersangka Eko ditangkap petugas di rumahnya, pada Rabu pukul 03.00 WIB. Dari rumah tersangka, petugas menyita ponsel, lnggis dan lakban.

Lakban yang ditemukan petugas saat dipakai mengikat tangan korban ke belakang sama persis.

"Barang bukti yang disita dari korban di antaranya handphone, linggis, dan selotip sudah kami amankan," terangnya.

Penampakan mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi AD-1526-EA usai dilakukan olah forensik di Polres Sukoharjo, Rabu (21/10/2020). (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)
Penampakan mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi AD-1526-EA usai dilakukan olah forensik di Polres Sukoharjo, Rabu (21/10/2020). (TribunSolo.com/Ilham Oktafian) (TribunSolo.com)

Tersangka yang diinterogasi mengakui jika telah menghabisi korban cara sadis. Dari keterangan tersangka, polisi lalu mengembangkan lokasi tempat kejadian perkara.

"Pertama terkait dengan lokasi pembakaran, yang kedua TKP di wilayah (kecamatan) yang sama yakni di kandang ayam," ucapnya.

Tim gabungan yang datang ke kandang ayam, menemukan ceceran darah yang sudah mengering. dan alat yang digunakan pelaku yaitu linggis dan lakban.

"Korban dibunuh lalu dilakban. Setelah itu ditaruh di kandang ayam," jelas kapolda.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Wihastono, dari bukti yang ada, polisi langsung bergerak.

"Kalau menggunakan cara konvensional susah. Kami mencari kesuaian dan titik temu antara barang bukti di lapangan," jelasnya, Jumat (23/10/2020).

Pelaku yang ditangkap baru satu orang.
Satu orang lagi yang diamankan menurut keterangan tersangka hanya dipanggil untuk menjemput.

"Mobil yang dibakar merupakan mobil korban," ujarnya.

Dari tangan tersangka, penyidik juga menemukan barang bukti baru berupa uang sebesar Rp 140 juta. Saat itu korban menagih utang ke tersangka.

"Kemarin Rp 130 Juta tapi ternyata bertambah menjadi Rp 140 juta," jelasnya.

Kombes Pol Wihastono, menjelaskan tersangka saat ditagih utang, kepala korban langsung dipukul menggunakan linggis. Pemukulan yang dilakukan tersangka lebih dari sekali.

Luka yang diderita wanita berusia 42 tahun ini di bagian kepala dan rahang.

Pemukulan pertama yang dilakukan tersangka, korban masih hidup. Tersangka Eko lantas memaksa minta nomor PIN ATM.

Begitu, PIN ATM benar dan berhasil membobol rekening korban senilai Rp 140 juta tersangka diduga dipukul lagi hingga menemui ajal.

"Uang di ATM milik korban diambil oleh pelaku," paparnya.

Ia mengatakan , kandang ayam itu merupakan objek bisnis antara korban dan pelaku.

Saat itu korban diajak pelaku untuk melihat ternak ayam itu akan dilakukan pengobatan.

"Kandang ayam berada di rumah tersangka. Bisnisnya itu ayam ras dan ayam super.
Untuk bisnisnya berjalan berapa lama masih belum kami dalami," pungkasnya.

Istri Eko Terkejut

Istri tersangka Eko saat melihat rombongan polisi datang di rumahnya, cukup kaget.

Hal itu disampaikan mertua tersangka, Kamino (63). Anak menantunya, Eko dibawa polisi pada Kamis (22/10/2020) pukul 02.30 WIB.

"Sebelum subuh. Yang di rumah tidak tahu apa-apa," tutur Kamino.

Kamino mengungkapkan, anak menantunya itu punya bisnis ternak ayam dengan korban.

"Ternak ayam. Sehari-hari juga kerja pasang internet," jelasnya.

Kamino membenarkan, tersangka sebelumnya memang sudah kenal dengan korban.
"Ada kerja sama. Ya itu ternak ayam," jelasnya.

Eko merupakan warga asli kampung tempat dia tinggal tepatnya di Dusun Ngesong RT/RW: 01/02 Desa Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo.

Di rumah, Eko tinggal bersama mertua, istri, dan dua orang anak.

"Tinggal di sini. Diambil polisi juga di sini," terangnya.

Dia menuturkan, Eko tidak pernah cerita soal bisnis.

"Setahu saya, Bu Yulia (korban) pernah ke sini sekali," ungkapnya.

Kepala dan Rahang Dikepruk Linggis

Cara menghabisi YL kerabat Presiden Joko Widodo sangat keji. Wanita 42 tahun itu rahangnya dipukul menggunakan linggis lalu dibakar di mobilnya.

Peristiwa tragis tersebut berlangsung di Dukuh Cendono Baru RT 004/ 007, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dua pembunuh berdarah dingin itu berhasil ditangkap tim gabungan Polda Jateng dan Polres Sukoharjo.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, Kombes Wihastono, menjelaskan pelaku pembunuhan yang tergangkap dua orang.

Satu di antaranya yang diringkus, perannya membantu pelaku utama.

Sosok YL (42) yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan terbakar di mobil Daihatsu Xenioa berplat nomor polisi AD-1526-EA, Desa Sugihan. Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (21/10/2020). (TribunSolo.com/Adi Samodra)
Sosok YL (42) yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan terbakar di mobil Daihatsu Xenioa berplat nomor polisi AD-1526-EA, Desa Sugihan. Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (21/10/2020). (TribunSolo.com/Adi Samodra) (TribunSolo.com)

"Pelaku berinisial E atau Eko," kata Kombes Wihastoni saat dihubungi Kamis (22/10/2020).

Dalam peristiwa ini pelaku dengan korban merupakan rekan bisnis. Pelaku menghabisi korban karena tidak mau membayar.

"Korban dibunuh di kandang ayam.
Dipukul pakai linggis lalu dibakar," ujarnya.

Pelaku sengaja membakar mobil milik korban karena ingin menghilangkan jejak. Begitu mobil ludes terbakar, jenazah korban dengan posisi tangan terikat ke belakang duduk di kursi belakang ikut hangus.

Namun warga setempat yang mengetahui kejadian tersebur langsung memadamkan api.

"Belum sempat menghilangkan jejak, api sudah dipadamkan warga," terangnya.

Kombes Wihastono, menerangkan pelaku ditangkap sekitar pukul 03.00 dini hari. Kedua pelaku kini diamankan di Polres Sukoharjo.

"Tim Labfor dan Inafis masih berada di TKP untuk menguak asal muasal api," tukasnya.

Darj hasil olah TKP yang dilakukan, api pertama kali muncul dan membakar mobil Daihatsu Xenia AD 1526 EA dari arah belakang.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, menjelaskan api muncul pertama kali dari bagian belakang mobil.

"Api muncul dari bagian belakang," katanya kepada TribunSolo.com (grup Surya.co.id), Kamis (22/10/2020).

"Sengaja dibakar melalui bagian tersebut," tegasnya.

Hal tersebut seolah menguatkan, jika kerabat Presiden Joko Widodo itu dibakar dalam mobilnya di Dukuh Cendono Baru RT 004/ 007, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo Selasa 20 Oktober malam.

Hasil autopsi yang dikantongi polisi, pihaknya menemukan bekas luka selain memar di bagian pelipis kiri korban. Itu diakibatkan benturan benda tumpul yang cukup kuat.

"Ada luka di rahang kiri," ujarnya.

"Pukulan benda tajam dan benda tumpul," terangnya.

Dimakamkan

Jenazah YL telah sampai di Taman Memorial Delingan, Kabupaten Karanganyar sekira pukul 09.56 WIB.

Jenazah perempuan yang ditemukan hangus terbakar di kawasan Bendosari itu diantar menggunakan ambulans milik Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS).

Pengantaran dari Rumah duka Thiong Ting.

Isak tangis anggota keluarga tak terbendung ketika jenazah dikeluarkan.
Anak mendiang tampak memegang erat foto semasa hidup, dan tidak bisa membendung tangisnya.

"Mamah, mamah, mamah," ucapnya saat prosesi pemakaman.

Ia beberapa kali harus ditenangkan.
Peti jenazah diletakkan di kayu-kayu yang disusun di atas liang.

Foto yang sedari tadi dibawa anaknya diletakkan di sebuah meja kecil, diapit dua lilin menyala dan rangkaian bunga.

Anggota keluarga dan para pelayat silih berganti memanjatkan doa.

Sang anak tampak berdiri di samping peti dan sesekali berdiri di tengah, dengan raut sedih yang tak bisa disembunyikannya.

Ia tampak sesekali memeluk saudara kandungnya, dan saling menguatkan.
Jenazah kemudian diturunkan ke liang sekira pukul 10.19 sebelum akhirnya disalatkan dan tabur bunga.

Prosesi lempar tanah sebanyak tiga kali oleh kedua anak dan suami mendiang.

Sebelum peti jenazah ditutup dengan tanah untuk selama-lamanya. Para pelayat terlihat begitu hening dan khusyuk mengikuti setiap ritus.

Liang peristirahatan terakhir mendiang telah tertutup penuh dengan tanah.
Nisan kayu dan payung ditancapkan.

Tabur bunga dilakukan lagi sebelum semuanya kembali meninggalkan kompleks Taman Memorial Delingan.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat press release kepada awak media di halaman Polres Sukoharjo terkait  pembunuhan kerabat Presiden Joko Widodo di Kecamatan Bendosari Sukoharjo, Jumat (23/10/2020). 
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat press release kepada awak media di halaman Polres Sukoharjo terkait pembunuhan kerabat Presiden Joko Widodo di Kecamatan Bendosari Sukoharjo, Jumat (23/10/2020).  (TribunJateng.com)

Korban Diikat dan Terbakar

Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Muhammad Alfan, membenarkan kejadian kebakaran tersebut pertama kali diketahui dari warga yang melintas di lokasi kejadian.

"Pukul 22.00 WIB ada warga yang melintas di lokasi lalu melihat kepulan asap di dalam mobil, pengendara itu lalu mengetuk rumah dekat TKP," katanya.

Pemilik rumah dan pengendara tersebut, sambung Alfan, berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

"Lalu petugas pemadam kebakaran Sukoharjo mendatangi dan memadamkan dengan apar," jelasnya

"Setelah padam baru dilihat ada seseorang yang tergeletak di bagian belakang mobil," imbuhnya.

"Setelah itu dilaporkan ke Polres Sukoharjo," tandasnya.

Pihak kepolisian masih belum dapat menyimpulkan, apakah jasad tersebut diakibatkan pembunuhan atau sebab lain.
Sampai saat ini, kepolisian masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

Dia menjelaskan, hasil penyelidikan sementara ditemukan bekas luka di bagian tubuh korban.

"Terdapat luka di dahi kiri korban," kata Alfan.

Selain itu, ia menyampaikan bekas selotip yang diduga untuk mengikat tangan korban masih ditemukan di lokasi kejadian.

"Bekas selotip yang terbakar masih ada," ungkapnya.

Tangan YL dalam kondisi terikat selotip, sehingga muncul dugaan ia menjadi korban pembunuhan.

Yang mengejutkan, YL diketahui masih punya hubungan kerabat dengan keluarga Presiden Jokowi.

Hal itu disampaikan Andi Wibowo, yang diketahui sepupu dari Jokowi.

Andi membenarkan bila Yulia merupakan kerabatnya saat ditemui di rumah duka, Kampung Gambuhan, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon.
Korban Yl, kata Andi, merupakan kakak iparnya.

"Iya, Bu Yl kakak ipar saya," kata Andi, ditemui wartawan saat meninggalkan rumah duka Baluwarti.

Andi Wibowo sendiri berkerabat dengan keluarga Jokowi, lantaran merupakan sanak famili dari Miyono, paman Jokowi.

Sementara itu, Ketua RT 4 RW 2 Gambuhan, Baluwarti, Pasar Kliwon, Syaiful Fahrudin mengatakan, warga mendapatkan kabar korban meninggal pada pagi hari.

Dalam keseharian, YL berada di Wonogiri.
"Keseharian bukan di sini tapi di Wonogiri," katanya.

Rencananya jenazah akan disemayamkan di Rumah Duka Thiong Ting, Kelurahan/Kecamatan Jebres. 

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Dipukul 7 Kali Pakai Linggis, Begini Cara Eko Membunuh YL di Kandang Ayam di Puhgogor Sukoharjo

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved