4 Sifat Asli Jenderal Andika Perkasa Dibongkar Staf Pribadi dan Dankawal, Pantas Anak Buahnya Kagum
Begini sifat asli KSAD Jenderal Andika Perkasa menurut sejumlah prajurit TNI yang bertugas di dekatnya. Pantas saja anak buahnya kagum.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Sifat asli KSAD Jenderal Andika Perkasa akhirnya dibongkar oleh sejumlah prajurit TNI yang bertugas di dekatnya.
Melansir dari tayangan di channel Youtube TNI AD, sifat asli Jenderal Andika Perkasa ini dibeberkan oleh Kapten M Dwi Djayanto yang menjabat sebagai staf pribadi KSAD.
Lalu ada juga pengakuan dari Serma Sidik Apriyono selaku Bintara Administrasi KSAD dan Serka Panji Pratama selaku komandan kawal KSAD.
Baca juga: Biodata Letda Figgy Heryansyah Teman Seangkatan Nugra Pussaka, Jenderal Andika Perkasa Beri Motivasi
Baca juga: Serda Faisal Husein Anak Yatim yang Jatuh Bangun Demi Jadi Prajurit Kopassus, Seperti ini Latihannya
Menurut pengakuan mereka, sifat asli Jenderal Andika Perkasa selalu membuat mereka kagum.
Berikut rangkuman pengakuan mereka.
1. Humble dan rendah hati
Menurut Kapten M Dwi Djayanto, selama menjalani tugas sebagai Kepala Kelompok Penghubung Protokol, banyak tauladan yang dapat diambil dari Jenderal Andika Perkasa.
“Kasad sosok yang humble dan sangat rendah hati dimanapun berada." ujar Kapten Dwi.
2. Tak ingin diperlakukan khusus
Kapten Dwi juga menceritakan saat Jenderal Andika Perkasa pertama kali menjabat sebagai KSAD.
Menurut Kapten Dwi, Jenderal Andika Perkasa selalu menekankan bahwa ia bukanlah raja.
Artinya, Jenderal Andika Perkasa tak mau diperlakukan khusus seperti pejabat penting.
"Ada satu hal yang menurut kami sangat luar biasa, waktu pertama kali beliau menjabat sebagai Kasad, beliau selalu menekankan bahwa beliau bukannya Raja.
Itu maknanya luas sekali. Bahasanya beliau tidak mau diperlakukan secara khusus, seperti layaknya seorang pejabat penting, namun beliau mau diperlakukan seperti sama rata dengan warga negara yang lain,” jelas Kapten Dwi.
3. Karakter pemimpin yang kuat
Begitu pula yang dirasakan oleh Serma Sidik Apriyono, Bintara Administrasi Kasad.
Menurutnya, Jenderal Andika Perkasa memiliki karakter kepemimpinan yang kuat.
“Beliau tidak pernah ragu untuk mengambil keputusan secara cepat, teliti dan cermat. Itu yang menurut saya luar biasa untuk seorang figure Bapak Kasad,” ujar Serma Sidik.
Ia juga ingin mengucapkan terima kasih karena banyak pengalama berharga yang ia dapatkan selama menjalani tugasnya.
“Beliau orangnya teliti dan cermat, yang membuat kami seolah-olah belajar banyak, bahwa dengan ketelitian itu semuanya bisa berjalan secara beriringan,” ujarnya.
4. Menginspirasi
Serka Panji Pratama selaku komandan kawal KSAD, mengaku sangat bangga bisa menjadi prajurit yang bertugas dekat dengan Jenderal Andika Perkasa.
“Tugas ini sangat membanggakan, sosok Kasad sangat menginspirasi saya banyak pelajaran yang saya dapatkan selama menjadi Dankawal Kasad,” ungkap Panji.
Potret Humanis Jenderal Andika Perkasa
Jenderal Andika Perkasa memang dikenal humanis, tak cuma kepada prajuritnya tapi kepada semua orang di sekitarnya.
Tidak jarang Andika Perkasa bersama sang istri mengunjungi prajuritnya yang tengah sakit atau bahkan berkunjung ke rumahnya langsung.
Berikut potret humanis Jenderal Andika Perkasa:
1. Puji kuli bangunan penyandang disabilitas
Sosok Sandi Rihata jadi sorotan baru-baru ini karena menarik perhatian KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Bahkan, Jenderal Andika Perkasa mengaku bangga dan kagum dengan semangat Sandi Rihata untuk bekerja.
Melansir dari video di channel youtube TNI AD, Jumat (16/10/2020), Sandi Rihata merupakan pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat.
Pemuda berusia 26 tahun itu tetap semangat bekerja sebagai kuli bangunan meski memiliki keterbatasan.
Diketahui Markas Besar TNI Angkatan Darat (MABESAD), sedang melakukan peremajaan di area lingkungan dalam, dan salah satu pekerja bangunannya ialah penyandang disabilitas bernama Sandi Rihata.
Sandi Rihata tetap semangat bekerja dan tidak menyerah dengan keterbatasan yang dia miliki.
Sosok Sandi Rihata menarik perhatian Jenderal Andika Perkasa ketika melakukan kegiatan olahraga bersepeda di pagi hari.
Saat itu Jenderal Andika Perkasa menyempatkan menemui Sandi yang sedang bekerja, untuk sekedar menyapa dan memberikan semangat.
Jenderal Andika Perkasa mengaku bangga dengan semangat Sandi untuk terus bekerja.
“Umur berapa (Sandi, 26) 26 ya, kerja gini udah bagus yaa saya bangga mas Sandi.
Saya bangga bener loh, coba ini kerjanya serius dan telaten padahal punya kekurangan,” ujar Jenderal Andika Perkasa.
Jenderal Andika Perkasa merasa kagum di tengah kekurangan yang ia derita sejak lahir tidak membuat dirinya malu dan minder dengan orang normal lainnya, melainkan dia tetap semangat dan tidak menjadikan semua itu alasan untuk tidak bekerja.
"Rasa bangga, saya melihat sosok Sandi Rihata dengan kekurangan yang dimiliki tidak terpikir menyerah" ujar Jenderal Andika Perkasa.
Jenderal Andika Perkasa juga berpesan jangan pernah memandang sebelah mata penyandang disabilitas.
"Jangan pernah memandang seorang disabilitas dengan sebelah mata. Karena dari kekurangan ada sebuah kelebihan yang belum tentu orang lain miliki" ujar Jenderal Andika Perkasa.
2. Menangis lihat perjuangan Kowad melawan penyakit
Detik-detik jenderal Andika Perkasa menangis itu terlihat saat dia bersama sang istri mengunjungi Sertu Rizka Nurjanah, anggota Dinas Penerangan TNI AD yang mengidap tumor otak hingga tak bisa melihat.
Rizka tampak tak kuasa menunjukkan rasa bahagianya mendapat kunjungan dari pimpinan tertinggi di TNI AD.
Meski dalam kondisi tak bisa melihat, Sertu Rizka tak menyangka dan berkali-kali mengucap syukur.
"Sukron bapak dan ibu datang," ujar prajurit muda itu sambil tak berhenti tersenyum bahagia.
Diah Erwiany pun langsung menghampiri Sertu Rizka yang sedang duduk di tempat tidur lalu memeluknya.
Kepada anggotanya, KSAD Andika Perkasa memberikan semangat dan mendoakannya lekas sembuh.
"Harus disiplin, kapan jadwal balik harus balik pokoknya kalau dokter ngasih tahu harus disiplin harus inget supaya apa supaya cepet sembuh," ujarnya.
Mendengar ucapan KSAD, Sertu Rizka Nurjanah terdengar bersemangat merespons atasannya.
"Siap siap siap. Mohon doanya izin dari Ibu dan Bapak, saya pengen nangis, seneng gitu ya Allah," katanya terlihat sumringah dan antusias.
Ia tampak terlihat senang dijenguk oleh atasannya. Tubuhnya bahkan dielus-elus oleh istri KSAD Andika.
Kemudian, Diah pun memeluk erat Sertu Rizka. Di pelukan istri KSAD, Rizka pun tak kuasa menahan tangis dan menyatakan rasa sayangnya.
"I love you too Bu. Saya sayang banget sama Ibu," katanya sambil berlinang air mata.
Tak hanya Sertu Rizka Nurjanah saja yang menangis, rupanya momen tersebut juga membuat sang jenderal tak kuasa menahan air matanya.
Ia terlihat mengusap air matanya sembari membalikkan badan.
2. Minta anggota pegang pundaknya
Momen ini terjadi saat Andika Perkasa mengunjungi Serda Mugiyanto di Magelang, Jawa Tengah.
Serda Mugiyanto kehilangan kaki kanannya karena terkena ranjau saat bertugas di Ambon pada tahun 1998.
Saat berkunjung itu lah Andika ingin melihat langsung kondisi kaki Serda Mugiyanto.
Andika meminta Serda Mugiyanto membuka kaki palsunya.
Setelah menyingkap celana dan membuka kaki palsu, Mugiyanto rupanya kesulitan untuk menyangga kakinya.
Saat itu lah, Jenderal Andika memintanya untuk memegang pundaknya.
"Pegang saya," kata Andika.
Rupanya perintah itu membuat Serda Mugianto kikuk hingga memilih memegang lengan Jenderal Andika.
Melihat anggotanya kikuk, Jenderal Andika pun kembali meminta Mugiyanto memegang pundaknya.
"Pegang pundak saya," katanya.
Sambil tersenyum, Mugiyanto pun memohon izin jenderal Andika untuk memegang pundaknya.
"Siap," katanya.
Lihat video: