Citizen Reporter

Investasi Pengetahuan Pangan dan Gizi Rumah Tangga: Menjawab Tantangan di Saat Pandemi

Dalam rangka hari Pangan Dunia 2020, Mata Garuda Jatim menggelar sedaring “Investasi Pengetahuan Pangan dan Gizi Rumah: Menjawab Tantangan Pandemi"

ist
Seminar Daring atau sedaring yang digelar Mata Garuda Jawa Timur dalam rangka hari pangan dunia 2020. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Dalam rangka Hari Pangan Dunia 2020 yang jatuh pada16 Oktober 2020, Mata Garuda (MG) Jatim menyelenggarakan seminar daring (sedaring) yang berjudul “Investasi Pengetahuan Pangan dan Gizi Rumah: Menjawab Tantangan Pandemi”.

Kegiatan ini dipandu oleh divisi kajian strategis MG Jatim dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan Pangan dan gizi di level rumah tangga yang notabene sebagai pilar penting dalam kehidupan berbangsa.

Sebinar ini dimulai pukul 19.00 WIB dan diikuti sekitar 80-an peserta dari berbagai kalangan. Acara ini dibuka secara resmi oleh ketua MG Jatim, Yuli Sutoto dan dilanjutkan dengan sambutan ketua MG Pusat, Erbi Setiawan.

Menurutnya, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk sumbangsih dan kontribusi awardee beasiswa LPDP dan alumni kepada rakyat Indonesia.

Acara ini diisi oleh tiga narasumber. Narasumber pertama adalah Ulfah Abqari.

Saat ini Ulfah menempuh Studi doktoralnya di Eramus MC, Rotterdam Belanda di bidang penyakit infeksi di bawah departemen Kesehatan Masyarakat.

Menurut Ulfah, Indonesia sebenarnya sudah melaksanakan program percepatan untuk menurunkan masalah gizi buruk yang disebut National Taskforce di bawah kepresidenan RI, namun datangnya pandemi justru malah memperburuk keadaan malnutrisi yg memang sudah ada sebelum pandemi. Bahkan dari laporan WFP dan Bank Dunia tahun 2020, di saat pandemi telah terjadi penurunan konsumsi di level rumah tangga.

Sehingga dalam problematika ini, Ulfah menekankan bahwa pentingnya di level rumah tangga memiliki pengetahuan tentang ketahanan pangan dan gizi sedini mungkin termasuk menyiapkan strategi upaya melawan krisis pandemi. Karena di level rumah tanggalah secara respon emergensi pertama kali harus diselamatkan ketika terjadi bencana global seperti pandemi covid-19

“Literasi mengenai pangan harus terus diupayakan dan pemenuhan gizi rumah tangga atau keluarga menjadi garda terdepan dalam menghadapi pandemi," kata Ulfah. 

Pemateri kedua adalah Kyana Dipananda, alumni penerima beasiswa LPDP dan telah menempuh Pendidikan Master of International Development di Wageningen University & Research Belanda.

Saat ini Kyana melanjutkan Pendidikan doktoralnya di Universitas Amsterdam Belanda pada program Antropologi.

Di sebinar ini Kyana membahas mengenai kerentanan dan keberagaman dalam sistem pangan rumah tangga. Baginya sistem pangan harus terus diperbaiki mulai dari hulu ke hilir sehingga tidak rapuh ketika menghadapi bencana atau pandemi.

Selain itu, Kyana juga menekankan bahwa pentingnya keluarga atau rumah tangga dalam mengatur pola pangan/konsumsi. Juga, diperlukan kebijakan politik yang tepat terkait pangan sehingga tidak terjadi kerentanan.

"Melihat potensi komoditas daerah masing-masing juga sangat diperlukan guna menghindari kerentanan. Eating is political action,” katanya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved