Berita Surabaya

Rebranding Produk, Jalan Handcraft Surabaya Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Dengan dikelolanya media sosial tersebut, menjadi upaya Yanuar dan Gresia untuk melakukan rebranding usaha kerajinan tangannya.

Penulis: Akira Tandika | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/akira tandika
Rahmat Yanuarsyah menyelesaikan kerajinan cermin hias yang dipesan oleh pelanggan melalui media sosial Instagram. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Telah ada sejak tahun 2000-an awal, usaha kerajinan tangan yang dikelola secara turun temurun ini tak pernah memberikan nama brand resmi.

"Dari awal, orang tahunya kalau ambil bahan kerang hias atau kerajinan, selalu ke sini tanpa tahu nama toko kami," terang Rahmat Yanuarsyah, generasi ketiga pemilik usaha kerajinan kerang hias saat ditemui di Kawasan Tambak Deres, Jumat (9/10/2020).

Sejak didirikan oleh kakek-neneknya, usaha ini telah banyak memasok beragam jenis kulit kerang ke warga sekitar.

Kulit kerang tersebut kemudian dibuat kerajinan oleh warga sekitar Kenjeran.

Mengingat, sebelum adanya pandemi, lokasi wisata tersebut banyak dikunjungi masyarakat.

Tak hanya itu, usaha tersebut sudah banyak diketahui orang, bahkan sampai luar pulau meski tanpa menggunakan media sosial.

Namun kini, sejak memasuki masa pandemi, usaha keluarga itu mengalami penurunan penjualan hingga 90 persen lebih.

Sebelum masa pandemi, Yanuar mengaku bisa menjual kerajinan hingga mendapat omzet jutaan.

Namun, saat pandemi ia hanya bisa menjual seharga Rp 50 ribu dalam satu hari.

Hipmikimdo Jatim Siapkan Platform Digital Untuk Bantu UMKM Memperluas Pemasaran

"Cara satu-satunya untuk bertahan adalah dengan menggunakan media sosial sebagai platform berjualan. Sebelumnya memang sudah ada, tapi tidak terurus dengan baik dan terkesan asal. Sehingga tidak mendapat pemasukan apapun dari sana," jelas Gresia Zumarda, orang yang turut membantu mengelola Handcraft Surabaya.

Dengan dikelolanya media sosial tersebut, menjadi upaya Yanuar dan Gresia untuk melakukan rebranding usaha kerajinan tangannya.

Asal Pasokan

Meski berlokasi di daerah pantai, namun Yanuar mengaku tak semua kulit kerang hias yang ia gunakan berasal dari sekitar Kenjeran.

"Selama ini dapat pasokan dari dua daerah, Kenjeran dan Situbondo. Itu pun tidak hanya kulit kerang, ada juga pasir pantai dan pasir mutiara," ujarnya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved