Berita Surabaya

VIDEO Risma Ngamuk: 'Kenapa Kamu Rusak Kotaku, Bukan Kotamu Sendiri', Pendemo Lain: Lindungi Kami Bu

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi pendemo yang ditangkap saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020) malam.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
surya/luhur pambudi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi pendemo yang merusak fasilitas umum. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi pendemo yang ditangkap saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020) malam. 

Kemarahan RIsma memuncak setelah tahu para pendemo ini sebagian bukan warga Kota Surabaya

Risma marah karena sebagian pendemo ini telah merusak fasilitas umum di sejumlah ruas jalan Kota Surabaya

"Kenapa kamu rusak kotaku, kenapa kamu gak rusak kotamu sendiri. Aku belain wargaku setengah mati," seru Risma dengan suara bergetar kepada pendemo yang berasal dari Madiun. 

Risma lalu bertanya alasan pendemo datang ke Surabaya. 

Dan pendemo berambut gondrong ini hanya diam sambil berlutut di depannya.  

"Kamu tega sekali

Aku bangun kota mati ini setengah mati tah!

Sampai tanganku patah, belain wargaku. Kenapa kamu hancurin.

Tega sekali kamu," seru Risma lagi.

Pendemo yang mengaku berasal dari Gemarang ini pun tertunduk. 

"Tega sekali kamu

Kamu pikir aku enak-enakan bangun kota ini.

Tak belain wargaku. Kamu rusak kayak gini.

Kenapa kamu kesini? kenapa?," seru Risma dengan suara keras sebelum meninggalkan pendemo. 

Tak cuma pemuda asal Madiun itu yang terkena damprat Risma. Belasan pemuda yang dikeler oleh anggota polisi huru-hara lainnya juga tak luput dari amukan Risma

Sejumlah pemuda bertelanjang dada dicecar habis-habisan oleh Risma yang menanyakan alasan mereka datang ke Kota Surabaya.

"Kalian kenapa ke sini. Ayo jawab satu satu saja, jangan barengan," tanya Risma seraya berteriak.

Seorang pemuda yang mengaku dari Kabupaten Lamongan menjawab lantang pertanyaan Risma. Bahwa dirinya adalah mahasiswa di sebuah kampus di Kota Surabaya.

Pemuda itu mengaku sejak awal memang telah berniat untuk demonstrasi memprotes pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja oleh DPR-RI.

Sebelum ke dikeler oleh sejumlah anggota polisi. Ia mengaku hanya beristirahat di sebuah warung kopi (warkop) di dekat Gedung Grahadi Surabaya.

"Kami mau pulang gak bisa. Tidur di warung tapi dipukuli polisi. Kami tadi ikut rombongan. Kami kesini tadi ikut demonstrasi. Saya dari Lamongan bu saya mahasiswa Surabaya. Saya merasa kebijakan di DPR itu tidak memihak rakyat," pungkas pemuda.

"Kalau bener, kamu tak mintakan polisi ampun, kalau gak bener, aku gak mau. Karena kamu sudah merusak kota ini," kata Risma. 

Para pendemo ini pun kembali memohon ke Risma.

"Kami gak merusak bu. Tolong lindungi kami bu," kata Para pendemo. 

KEPUNG GRAHADI - Ribuan massa mengepung Gedung Grahadi dan merusak sejumlah fasilitas saat demo menolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10). Demo menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Grahadi berakhir ricuh.
KEPUNG GRAHADI - Ribuan massa mengepung Gedung Grahadi dan merusak sejumlah fasilitas saat demo menolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10). Demo menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Grahadi berakhir ricuh. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Aksi massa yang menolak omnibus law itu memang sempat terjadi kericuhan.

Dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi itu, sempat mencekam.

Imbas kericuhan tersebut, memang beberapa fasilitas terutama areal Jalan Gubernur Suryo rusak.

Mulai dari barrier yang dibakar, hingga Taman Apsari yang beberapa fasilitasnya rusak.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun langsung meninjau Jalan Gubernur Suryo depan Gedung Grahadi pasca kericuhan yang berbuntut rusaknya berbagai fasilitas, Kamis (8/10/2020) petang.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu memilih naik motor ke lokasi.

Sesampainya di Jalan Gubernur Suryo itu, Risma memimpin sendiri membersihkan kawasan tersebut.

Risma membersihkan sendiri bekas kericuhan yang terjadi dalam demonstrasi terkait penolakan omnibus law tersebut. Sebab, di lokasi masih ditemukan seperti bongkahan kerikil dan semacamnya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini marahi pendemo yang ikut merusak fasilitas publik saat aksi tolak UU Cipta Karya, Kamis(98/10/2020).
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini marahi pendemo yang ikut merusak fasilitas publik saat aksi tolak UU Cipta Karya, Kamis(98/10/2020). (SURYA.co.id/Yusron Nauval Putra)

Berikut foto-foto kerusuhan demonstrasi tolak UU Cipta Kerja di Surabaya: 

Massa pendemo sempat bakar barier di sekitar Gedung Grahadi Surabaya, Kamis petang (8/10/2020).
Massa pendemo sempat bakar barier di sekitar Gedung Grahadi Surabaya, Kamis petang (8/10/2020). (surya.co.id/sugiharto)
Petugas mengamankan salah seorang peserta aksi penolakan UU Cipta Kerja di Gedung Grahadi, Kota Surabaya, Kamis (8/10/2020).
Petugas mengamankan salah seorang peserta aksi penolakan UU Cipta Kerja di Gedung Grahadi, Kota Surabaya, Kamis (8/10/2020). (SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro)
Suasana demonstrasi penolakan UU Omnibuslaw Ciptakerja di depan Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020).
Suasana demonstrasi penolakan UU Omnibuslaw Ciptakerja di depan Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020). (SURYA/Sugiharto)
Pagar Gedung Grahadi Surabaya roboh akibat demo ricuh yang menolak UU Cipta Kerja di Surabaya, Kamis (8/10/2020).
Pagar Gedung Grahadi Surabaya roboh akibat demo ricuh yang menolak UU Cipta Kerja di Surabaya, Kamis (8/10/2020). (surya.co.id/sugiharto)
Suasana massa pendemo saat beraksi di depan Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020).
Suasana massa pendemo saat beraksi di depan Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020). (surya.co.id/samsul arifin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved