Korban Tewas Kebrutalan KKB Papua Bertambah, Karyawan PT Dolarosa Meninggal, ini Fakta Lengkapnya

Bertambah lagi korban tewas akibat kebrutalan KKB Papua, korbannya kali ini adalah warga sipil bernama Yulius Wetipo. Ini fakta lengkapnya

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
ist
ilustrasi Korban Tewas Kebrutalan KKB Papua 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Bertambah lagi korban tewas akibat kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Korbannya kali ini adalah warga sipil bernama Yulius Wetipo, yang juga merupakan karyawan PT Dolarosa.

Yulius terkena tembakan saat KKB Papua melakukan serangan terhadap pos TNI di Pasar Baru Kenyam, Selasa (6/10/2020).

Kena Tembakan KKB Papua karena Ngeyel, Karyawan PT Dolarosa Dievakuasi ke Timika, ini Kronologinya

Yulius yang saat itu kebetulan lewat untuk berangkat bekerja, terkena tembakan KKB Papua di pinggang kiri tembus ke punggung kanan.

Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, korban meninggal dunia pada Rabu (7/10/2020) pukul 02.00 WIT.

Berikut rangkuman fakta lengkapnya dilansir dari Kompas.com (Grup SURYA.co.id).

1. Serang pos TNI

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, awalnya pos TNI di Pasar Baru Kenyam sedang mendapat gangguan tembakan dari KKB Papua sebanyak 3 kali dari arah sungai depan kamp PT Dolarosa.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Seorang Karyawan PT Dolarosa di Nduga, Papua, Tertembak KKB'

Pada saat yang sama melintas sebuah motor yang dikendarai oleh korban menuju ke kamp PT Dolarosa untuk masuk kerja.

2. Korban ngeyel

Saat melintas pos, korban sudah diingatkan untuk berbalik arah karena sedang ada gangguan tembakan dari KKB Papua, namun korban ngeyel dan tetap melanjutkan perjalanan.

Saat gangguan tembakan KKB Papua terjadi lagi sebanyak 5 kali, korban baru berbalik arah namun kemudian korban terkena tembakan dan terjatuh.

3. Dievakuasi

karyawan PT Dolarosa bernama Yulius Wetipo (34 ) tertembak di pinggang kiri tembus ke punggung kanan di Nduga, Papua.
karyawan PT Dolarosa bernama Yulius Wetipo (34 ) kena tembakan KKB Papua di pinggang kiri tembus ke punggung kanan. (Penerangan Kogabwilhan III)

Danpos TNI yang ada di Pasar Baru Kenyam segera memanggil ambulans untuk membantu evakuasi korban ke puskesmas terdekat sambil menunggu gangguan tembakan reda.

Sampai dengan gangguan tembakan dari KKB Papua terhenti, seluruh prajurit di pos tersebut tidak ada yang membalas tembakan karena sumber dan arah tembakan yang tidak menentu.

"Korban kemudian diantar ke Puskesmas Pasar Baru Kenyam untuk mendapatkan penanganan medis sambil menunggu evakuasi ke Timika untuk perawatan lebih lanjut," kata Kolonel Suriastawa dalam keterangan tertulisnya, Selasa sore.

Setelah mendapat penanganan pertama dari Puskesmas Kenyam, pukul 11.19 WIT korban dibawa ke Bandara Kenyam untuk dievakuasi ke Timika menggunakan pesawat Airfast PK-OCJ.

Tiba di Timika, korban mendapat perawatan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat.

"Korban didampingi oleh 3 orang karyawan PT Dolarosa, (Sandi, Niko dan Salvar) dan 1 orang petugas kesehatan Kabupaten Nduga atas nama ibu Yulianti," ujar Suriastawa.

4. TNI tak balas tembakan

Suriastawa menekankan bahwa personel TNI di pos Pasar Baru Kenyam tidak ada yang membalas tembakan sehingga dipastikan bahwa Yulius terkena tembakan KKB Papua, yang diperkirakan dari kelompok Egianus Kagoya.

Atas kejadian ini, Suriastawa menyebut KKB Papua tidak mempedulikan tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan pemerintah.

Suriastawa juga membenarkan bahwa kemarin, Senin (5/10/2020) telah terjadi gangguan tembakan ke kantor Kodim Persiapan, Kabupaten Intan Jaya namun tidak ada korban.

"Sementara pemerintah telah beritikad baik dengan menerjunkan TPGF Intan Jaya untuk mengusut tuntas kekerasan yang terjadi beberapa waktu terakhir, KKB Papua tetap saja berulah. Kemarin, KKB menembaki Kodim Persiapan, Kabupaten Intan Jaya," ujar Kolonel Suriastawa.

5. Meninggal dunia

Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, Yulius meninggal dunia pada Rabu (7/10/2020) pukul 02.00 WIT.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Yulius Wetipo, Karyawan PT Dolarosa di Nduga yang Tertembak KKB Meninggal'

"Iya, info terakhir dari polisi korban meninggal dunia," kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, saat dikonfirmasi Kompas.com, melalui pesan WA, Rabu sore.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu sore, juga membenarkan hal tersebut.

"Iya, pukul 02.00 WIT korban meninggal dunia," kata Kamal, melalui pesan WA.

TNI Kepung Markas KKB Papua Egianus Kogoya

Selain itu, beberapa hari lalu TNI berhasil mengepung markas KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Dalam pengepungan tersebut, satu anggota KKB Papua ditembak mati oleh TNI dan empat anggota lainnya berhasil kabur.

"Kontak tembak tersebut berhasil menewaskan salah seorang anggota KKB Papua anak buah Egianus Kogoya," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa, Sabtu (3/10/2020).

Suriastawa mengatakan, diperkirakan empat anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya lainnya melarikan diri melalui pintu belakang ke arah hutan belantara.

"Hingga saat ini pasukan TNI terus melakukan pengejaran untuk menangkap gerombolan KKB Papua yang sering melakukan kekerasan." ujar Suriastawa.

Seperti dilansir dari Wartakota dalam artikel 'KRONOLOGI TNI Tembak Mati Anak Buah Egianus Kogoya di Nduga, Berawal dari Kepulan Asap di Hutan'

Suriastawa memgungkapkan, kejadian tersebut berawal saat pasukan TNI sedang melaksanakan patroli rutin di Distrik Dal di lokasi yang dicurigai menjadi jalur lintasan KKB Papua.

Saat itu, papar Suriastawa, waktu menunjukan pukul 12:00 WIT ketika pasukan TNI yang berada di ketinggian melihat kepulan asap dari rerimbunan hutan di Distrik Dal.

Setelah melihat kepulan asap di balik rimbunan hutan tersebut, kata Suriastawa, pasukan TNI berusaha mendekati lokasi.

Mereka kemudian melakukan pengintaian dan mendekati sasaran secara senyap.

Saat berusaha mendekati asal asap di balik rerimbunan pohon tersebut, kata Suriastawa, pasukan TNI melihat sebuah honai.

Keitka itu, kata Suriastawa, terdengar percakapan dari sekira empat sampai lima orang yang berada di dalam honai.

Pasukan kemudian tetap bergerak secara senyap dan hati-hati untuk mendekat ke honai tersebut, untuk memastikan siapa saja yang berada di dalamnya.

"Selama empat jam melakukan pengintaian dan mendekati sasaran, pasukan TNI berhasil mengepung lokasi honai."

"Terlihat dua orang keluar dari dalam honai dan dari kejauhan tampak jelas satu orang sedang menenteng satu pucuk senjata laras panjang."

"Keduanya terlihat sedang asik berbincang diluar honai," jelas Suriastawa.

Meski telah melihat seorang keluar dari dalam honai menenteng senjata, kata Suriastawa, pasukan TNI belum menyerbu, untuk memastikan secara pasti kekuatan musuh di dalam honai.

Saat sedang memastikan siapa saja yang berada dalam honai, kata Suriastawa, pasukan TNI mendapat tembakan dari arah Hanoi namun tidak mengenai sasaran.

Mendapat tembakan dadakan, kata Suriastawa, pasukan TNI yang sudah berada dekat dengan lokasi melakukan tembakan balasan secara terarah.

"Terjadi kontak tembak kurang lebih selama 15 menit."

"Setelah tidak terdengar tembakan balasan, pasukan TNI menunggu hingga suasana betul-betul aman, dengan tetap melihat suasana disekitar lokasi."

"Sekira pukul 17:00 WIT, pasukan TNI mencoba melaksanakan pembersihan ke arah sasaran, namun tetap siaga tempur," terang Suriastawa.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, kata Suriastawa, pasukan TNI mendapati seorang anggota KKB Papua tanpa identitas, sepucuk pistol P1, empat butir munisi, sebuah pisau, dan sebungkus rokok.

Juga, sebuah HT Icom, sebuah radio SSB, sebuah antena radio, sebuah HP Samsung, sebuah jam tangan, dan empat buah dompet berisi uang Rp 15.750.000.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved