Pilwali Surabaya 2020
Tri Rismaharini Dilaporkan ke Bawaslu, Begini Tanggapan PDI Perjuangan Kota Surabaya
PDI Perjuangan memberikan tanggapan atas laporan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) terhadap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
Sebagai pejabat di struktur PDI Perjuangan, Risma menjalankan instruksi partai dengan mengoptimalkan mesin partai.
"Bu Risma juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan," katanya.
"Menurut saya, wajar juga Ibu Risma mengoptimalkan seluruh jaringan dan dukungan, di luar birokrasi pemerintahan. Hal ini untuk memenangkan Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armuji nomor 1 yang diusung PDI Perjuangan," katanya.
Juga, soal pemasangan foto Risma di baliho Eri dan Armuji.
Hal ini juga didasarkan pada posisi Risma sebagai pengurus DPP PDI Perjuangan.
"Kalau pun nanti Bu Risma turun sebagai juru kampanye Eri-Armuji, beliau akan cuti sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Tidak dengan fasilitas pemerintah," katanya.
Saat ini, belum ada jadwal kampanye yang rencananya akan dihadiri Risma sebagai Juru kampanye.
"Bu Risma masih fokus memimpin pemerintahan Kota Surabaya, menangani pandemi Covid-19, memulihkan ekonomi, meneruskan pembangunan infrastuktur dan menangani kesejahteraan sosial rakyat Surabaya," katanya.
Tak hanya PDI Perjuangan, partai lain pun juga bisa menggunakan figur pengurus partai dalam baliho pemenangan.
"Kami pun memaklumi jika pimpinan parpol lain dicantumkan pada alat sosialisasi dan alat peraga kampanye paslon lain. Kami tidak keberatan," katanya.
Untuk diketahui, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim yang melaporkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ketua KIPP Jatim, Novli Bernado Thyssen mengatakan pihaknya menduga Wali Kota Risma menyalahi aturan.
Di antaranya, terkait deklarasi salah satu paslon yang sebelumnya dilakukan di Taman Harmoni dan dihadiri Risma.
Serta, adanya gambar Risma dalam baliho salah satu paslon.
Terlepas siapa yang memasang, dia menganggap Risma membiarkan hal itu.