Berita Blitar

Kasat Sabhara Polres Blitar Mengundurkan Diri dari Polisi, Sabung Ayam dan Tambang Pasir Bebas

Isi laporan, pembiaran proyek dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak massa. Penambangan pasir bebas, sabung ayam bebas tidak ada teguran.

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Anas Miftakhudin
Samsul Arifin
Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri ke Polda Jatim.  

SURYA.CO.ID I SURABAYA- Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri ke Polda Jatim. Langkah tersebut diambil karena tidak betah dengan pimpinannya.

Perwira dengan tiga balok di pundsk mengaku tidak cocok dengan kepimimpinan Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya. 

Selain mengundurkan diri, Agus juga melaporkan Kapolres Blitar ke Polda Jatim. Ia juga membuat laporan ke SPKT. 

Isi laporan yang dilayangkan berupa pembiaran proyek dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak massa. Padahal saat ini Indonesia khususnya Blitar sedang konsentrasi memutus mata rantai penularan Covid-19. 

"Penambangan pasir bebas, sabung ayam bebas tidak ada teguran. Tambang pasir di Kali Putih dan Gandungsari," tuturnya. 

"Saya sengaja kirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Polri. Hari ini saya resmi mengundurkan diri ke Bapak Kapolda nanti tembusannya ke Kapolri. Sudah saya ajukan, tinggal tunggu proses lebih lanjut," ujarnya, Kamis, (1/10/2020). 

Dia menyebut, jika AKBP Ahmad Fanani arogan dalam kepemimpinannya.

Kasat Sabhara Mundur Karena Sering Dimaki, Kapolres Blitar Mengaku Hanya Menegur

Polda Jatim Bereaksi Atas Pengunduran Diri Kasat Sabhara, Setelah Dibilang Banci Kapolres Blitar

7 Fakta Kasat Sabhara Polres Blitar Lawan Kapolres, Ambil Sikap Berani Mundur dari Polisi

"Setiap beliaunya marah dan ada yang nggak cocok itu makian kasar yang disampaikan," ungkapnya. 

Agus pun mengalami tekanan psikis. Sebagai kapolres, lanjut Agus, AKBP Ahmad Fanani tidak memberikan arahan apapun kepada bawahannya. 

Namun jika ada pekerjaan yang menurutnya kurang berkenan, kapolres tidak membina anggotanya. Tapi justru memberi makian dan mengancam akan mencopotnya.

"Mohon maaf kadang sampai nyebut binatang, umpatan. Terakhir sama saya nggak seberapa. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain. Sebenarnya kan kalau sudah salah ya sudah  dibina. Ini dimaki terus-terusan. Kadang main copot-copot," lanjutnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved