Bunuh Diri di Kejati Bali
Misteri Toilet Kejati Bali, Disimpan Dimana Senpi yang Dipakai Bunuh Diri Mantan Kepala BPN Denpasar
"Ini pernah terjadi,dia datang kemudian tiba-tiba pergi. Kami cek dia sudah ada di Jakarta. Makanya kami mengindikasikan takut dia melarikan diri"
"Sementara masih kami lakukan penyelidikan untuk mencari bukti-bukti penyebab kematian. Memastikan jenis senjatanya, bukti kepemilikan senjata, dan prosedur penerimaan, kok bisa senjata masuk," jelasnya.
"Kami akan cek semuanya, makanya kami kumpulkan bukti-bukti," ujar Kombes Dodi Rahmawan.
Tim Labfor dan penyidik juga bakal melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Tri Nugraha.
Mengenai jenis proyektil peluru yang digunakan untuk menembak, Kombes Dodi juga mengatakan bakal mengidentifikasi terlebih dahulu.
"Jenis proyektil, Justru itu, proyektilnya kami akan identifikasi jenis kemudian senjata apinya," ujar Kombes Dodi.
Polda Bali juga akan memeriksa kuasa hukum Tri Nugraha dan semua saksi yang ada di TKP saat kejadian.
"Semua yang terkait saksi di TKP, baik itu penasihat hukumnya, maupun penyidik dari kejaksaan yang menangani kami akan koordinasi dengan kajati tadi untuk mengambil keterangannya," beber Dodi Rahmawan.
Putuskan Diautopsi
Pihak keluarga almarhum Tri Nugraha memutuskan untuk melakukan autopsi. Jenazah yang sebelumnya berada di Bross Hospital, sekitar pukul 23.20 Wita menggunakan ambulance berwarna biru dipindahkan ke RSUP Sanglah.
"Seizin dari keluarga memutuskan melakukan autopsi. Untuk melengkapi pemutihan. Karena keluarga dan semuanya masih merasa janggal dengan kematian almarhum," jelas Muhammad Ustaf, Wakil Ketua FKKPI Provinsi Bali.
Muhammad Ustaf mengatakan pendamping hukum almarhum Tri Nugraha telah melaporkan kejanggalan kematian Tri Nugraha ke kepolisian.
"Mudah-mudahan ada kabar yang sebenarnya," harapnya.
Secara pribadi, Muhammad Ustaf menceritakan almarhum Tri Nugraha dikenal sebagai pribadi yang sangat taat beribadah.
"Saya kenal beliau hampir 15 tahun. Saya merasa kehilangan beliau. Seluruh anggota organisasi ya kaget. Tidak bisa apa-apa. Terlalu banyak kenangan. Beliau sangat peduli dengan keluarga besar. Kepedulian terhadap kawan yang tidak mampu itu besar sekali," ujarnya.
Dikenal Familiar dan Dermawan
Mariza Icha, adik sepupu Eks Kepala BPN Denpasar, Tri Nugraha mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Bali, Senin (31/8/2020) malam.
Ditemani oleh anggota Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan (FKPPI) Provinsi Bali, Mariza Icha mengaku tak menyangka kakak sepupunya bakal meninggal secepat ini.
Sebelumnya, Mariza Icha sempat berkomunikasi dengan Tri Nugraha pada tiga pekan lalu melalui chat.

Kepada Mariza, Tri Nugraha tak pernah bercerita tentang dirinya yang akan ditahan.
"Tidak pernah cerita. Komunikasi baik-baik saja, beliau hanya minta doa saja," kata Mariza
Sempat Mariza menanyakan tentang kasus yang menimpa Tri Nugraha, namun Tri Nugraha hanya meminta doa saja.
Dimata Mariza Icha, Tri Nugraha orang yang dermawan alias bares.
"Pak Tri, orang baik, kata orang bali bares, orangnya baik, familiar, asih, konteks seperti ini sangat menyayangkan sekali," ucap Mariza. (Tribun Bali)