Berita Entertainment

KABAR Ifan Seventeen Unggah Foto Diperiksa Dokter Berpakaian APD, Demam Tinggi karena Hal Sepele

Lama tak terdengar kabarnya, penyanyi Ifan Seventeen mengunggah foto sedang diperiksa dokter memakai APD. Mengaku demam tinggi karena hal sepele

Kolase instagram @ifanseventeen
Ifan Seventeen sedang diperiksa dokter berpakaian APD (kanan) 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Lama tak terdengar kabarnya, penyanyi Ifan Seventeen baru-baru ini mengunggah foto yang cukup mengejutkan.

Dilansir dari instagram @ifanseventeen, Senin (24/8/2020), tampak pria bernama asli Riefian Fajarsyah itu sedang duduk diperiksa dokter memakai APD lengkap.

San dokter tampak sedang memeriksa telinga Ifan Seventeen.

Melalui captionnya, terungkap bahwa Ifan Seventeen sempat mengalami demam tinggi karena hal sepele yakni pembersih telinga atau cotton bud.

Ifan Seventeen mulanya menceritakan membersihkan telinga dengan cotton bud sangat tidak disarankan oleh para dokter.

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Pengalaman Menyakitkan Ifan Seventeen Demam 2 Hari karena Peradangan di Telinga Gara-gara Benda Ini'

"Ternyata membersihkan telinga dengan cotton bud itu sangat tidak dianjurkan oleh para dokter," tulis Ifan Seventeen, Minggu (24/8/2020).

Ifan Seventeen juga membagikan foto ketika ia diperiksa dokter berpakaian APD lengkap.

Pria bernama asli Riefian Fajarsyah lalu mengatakan cotton bud sebaiknya tak digunakan terutama bagi orang-orang yang memiliki kulit telinga sensitif.

Kulit telinga Ifan Seventeen yang sensitif, rupanya mengalami peradangan lantaran cotton bud.

Ia mengaku peradangan tersebut terasa sangat menyakitkan.

"Terutama untuk orang-orang yang memiliki kulit telinga sensitif sepertiku,

karena sangat gampang berakibat peradangan dan itu sakit bangett, trust me lo ga akan mau ngerasain sakitnya!

sampe harus 2 hari demam tinggi nahan sakit cuma berawal dari si cotton bud," tulis Ifan Seventeen.

Ifan Seventeen menyarankan untuk membersihkan telinga cukup dengan mengelap bagian luarnya saja dengan tisu.

"Cukup dengan mengelap bagian telinga luar memakai tisu sehabis mandi, atau kalau mau memakai cotton bud hanya bagian luarannya saja,

itu yang ternyata dianjurkan oleh para dokter," tulis Ifan Seventeen.

Ia berharap pengalaman tak menyenangkannya bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang.

"Well mudah-mudahan postingan ini bermanfaat, wassalam," tulis Ifan Seventeen.

Beberapa waktu lalu, Ifan Seventeen juga sempat menjalani rapid test virus corona.

Hal tersebut ia umumkan di media sosial Instagramnya yang telah terverifikasi pada Minggu (19/4/2020).

Ifan Seventeen juga tak lupa membocorkan hasil rapid testnya.

Mulanya Ifan Seventeen mengucapkan syukur telah diberikan kesempatan untuk mengikuti tes cepat yang berguna mengetahui antibodi dalam tubuh itu.

"Alhamdulillah berkesempatan dapat tes Covid-19," tulis Ifan Seventeen.

Ifan Seventeen kemudian mengaku menunggu hasil rapid test keluar membuatnya merasa geregetan.

"Nunggu hasilnya sama kayak nunggu ujian pas SMA, geregetan," tulis Ifan Seventeen.

Kendati demikian, Ifan Seventeen bersyukur hasil rapid test yang ia jalani memberikan hasil yang memuaskan.

Hasil rapid test yang Ifan Seventeen jalani dinyatakan non-reaktif.

"Tapi alhamdulillah negatif," ujar Ifan.

Mendapatkan hasil yang baik, Ifan Seventeen tak lupa mendoakan agar masyarakat selalu diberi kesehatan.

"Sehat-sehat semuanya ya, tetap jaga kesehatan dan kebersihan," ucap Ifan Seventeen.

Bahaya Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud

Berkaca dari kasus yang dialami Ifan Seventeen, memang banyak ahli tidak menganjurkan membersihkan telinga dengan cotton bud karena dikhawatirkan akan menyebabkan rusaknya gendang telinga sampai infeksi.

Bulan Maret 2019, seorang pria 31 tahun asal Inggris dikabarkan mengalami infeksi di tulang dasar tengkorak gara-gara membersihkan telinga dengan cotton bud.

Hal serupa, pada Mei lalu juga dialami perempuan Australia berusia 39 tahun. Dia mengalami infeksi yang menggerogoti bagian tengkorak dan sangat mengancam jiwa.

Menurut laporan berita lokal negeri kanguru, wanita yang diketahui bernama Jasmine mengaku memiliki kebiasaan membersihkan telinga.

Melansir Gizmodo, para ahli menekankan tak ada alasan untuk membersihkan telinga dengan cotton bud.

Abaikan rasa gatal di telinga yang mendorong kita ingin segera mengambil cotton bud.

Menurut ahli, kumpulan sel kulit, minyak, dan rambut di telinga adalah hal yang baik untuk kita.

Seperti dilansi dari Kompas dalam artikel 'Seberapa Besar Bahaya Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud?'

Sesuatu yang disebut lilin telinga itu membantu kita melumasi dan membasahi kulit di sepanjang saluran telinga, sekaligus menjaga bakteri tertentu agar tidak berkembang biak terlalu banyak.

Hal terpenting yang perlu diketahui, telinga kita bisa membersihkan dirinya sendiri, dibantu oleh pergerakan rahang manusia.

Meski demikian, memang beberapa orang memiliki kotoran telinga berlebih yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran jika tidak diobati.

Cara pengobatan untuk kasus seperti ini pun bukan dengan cotton bud atau terapi lilin dan minyak, tapi harus periksa ke dokter.

Kasus seperti Jasmine dan pria Inggris itu mungkin termasuk kasus langka.

Namun, kasus yang lebih sering terjadi adalah cotton bud dapat menusuk gendang telinga, selaput tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah internal.

Meski gendang telinga pecah dapat sembuh sendiri, cedera yang lebih parah dapat menyebabkan beberapa gangguan pendengaran permanen.

Menurut penelitian tahun 2017, anak-anak paling berisiko mengalami luka di telinga karena kapas. Rata-rata 12.000 kasus seperti itu terjadi setiap tahun.

"Saya sekarang mencoba memperingatkan semua orang tentang bahaya penyalahgunaan cotton buds," tulis Jasmine.

"Telinga kita adalah bagian tubuh kita yang sensitif dan sensitif dan perlu dirawat dengan hati-hati," ujar dia.(bunga pradipta/Gloria Setyvani/Putra Dewangga/Tribunnews dan Kompas/Surya.co.id)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved