Tak Ditemui Anggota Dewan, Pendemo Tolak Raperda RTRW di Lamongan Ancam Lanjutkan Aksi Nanti Malam

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Ratusan aktifis dari sejumlah eleman masyarakat kembali melakukan aksi menolak Raperda RTRW di depan gedung DPRD Lamongan, Jalan Basuki Rahmat, Jumat (21/8/2020).

Gerakan massa ini tidak berubah, menuntut DPRD agar tidak mengesahkan usulan RTRW oleh eksekutif yang dinilai cacat hukum dan tidak sesuai dengan pertimbangan wilayah yang sebenarnya.

Massa gabungan di antaranya dari GMNI, Pemuda Pancasila, PMII, HMI, Fornasmala, Anshor, IPPNU, LPBHNU, LBH Lamongan, Jaringan Masyarakat Lamongan (Jamal) dan Rijalul Anshor itu bergerak dari titik kumpul Gedung Lamongan Sport Centre (LSC) menuju gedung DPRD Lamongan.

Seperti demo sebelumnya, massa melakukan long march sepanjang 2 kilometer sembari membetangkan kain rentang dengan berbagai nada tuntutannya.

Demo kali keempat memprotes Raperda RTRW ini jauh lebih tertib. Orasi yang dilakukan secara bergantian juga bernada tertib dan cenderung tidak provokatif.

Membawa satu set sound system yang diangkut menggunakan mobil pikap dijadikan ajang untuk menyampaikan tuntutannya.

"Kami akan lakukan tuntutan ini sampai berhasil dengan mengawal pembahasan di dewan sampai tuntas," kata Koordinator Aksi, A Nasir Falahudin kepada wartawan, Jumat (21/8/2020).

Tuntutan massa tidak sedikitpun berubah, intinya agar dewan membatalkan semua poin Raperda RTRW 2020 - 2040 yang dinilai dalam proses rancangannya acak-acakan.

"Pemerintah daerah harus lebih terbuka dan memberikan ruang publik kepada masyarakat dalam penyusunan atau pembentukan RTRW," katanya.

Selama orasi hampir 3 jam lamanya, massa tidak ditemui para wakil rakyat.