Amalan Bulan Muharram Menurut Sunah Rasul, Termasuk Puasa Tasua dan Puasa Asyura

Amalan bulan Muharram terhitung mulai 1 Muharram 1442 Hijriyah, adalah sedekah, Puasa Tasua dan Puasa Asyura

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
Needpix.com
Ilustrasi - Amalan Bulan Muharram Menurut Ajaran Rasul, Termasuk Puasa Tasua dan Puasa Asyura 

Penulis: Pipit | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id - Selamat datang Bulan Muharram, tepatnya 1 Muharram 1442 Hijriyah yang jatuh pada hari ini, Kamis (20/8/2020)

Menurut sunah rasul di bulan Muharram, umat Islam dianjurkan mengerjakan sejumlah amalan, termasuk Puasa Tasua 9 Muharram dan Puasa Asyura 10 Muharram.

Diketahui Bulan Muharram adalah salah satu bulan istimewa bagi umat Islam, karena termasuk dalam salah satu bulan Haram, selain Rajab, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah.

Bulan Haram artinya, diharamkan untuk melakukan peperangan ataupun perselisihan. Sehingga umat dianjurkan bergembira dan mensyukuri nikmat dengan beribadah.

Berikut amalan yang dapat dilakukan pada Bulan Muharram, yang dilansir SURYA.co.id dari Tribun Jakarta dalam artikel 'Malam 1 Suro, Simak Amalan yang Diajurkan Rasulullah di Bulan Muharram yang Jatuh 1 September 2019'.

1. Memperbanyak sedekah

Umat Muslim dianjurkan memperbanyak sedekah di Bulan Muharram guna membantu anak yatim, keluarga, kaum kerabat, serta orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.

Namun semua itu dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan harus disertai keikhlasan semata-mata mengharap ridho Allah. 

Sebagaimana Rasulullah bersabda

مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya.” (HR Baihaqi, No: 3795)

2. Puasa Tasua

Puasa Tasu'a merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan di Bulan Muharram

Puasa Tasu'a dilakukan sehari sebelum Puasa Asyura yakni pada tanggal 9 Muharram. 

وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR Muslim)

3. Puasa Sunnah Asyura

Nabi Muhammad SAW berkata

أفضل الصيام بعد شهر رمضان شهر الله الذي تدعونه المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة قيام الليل . رواه مسلم في صحيحه

“Puasa yang paling utama setelah puasa bulan ramadhan adalah puasa pada bulan Allah yang kalian sebut bulan muharam, dan sholat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.“ (HR.Muslim)

Rasulullah juga sempat mengatakan bahwa dengan puasa Asyura di bulan Muharram, Ia berharap Allah menghapus doa setahun yang lalu.

((…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ.))

“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim no. 1162/2746).

Puasa sunah Asyura dilakukan pada hari ke-10 bulan Muharram.

Puasa Tasua dan Puasa Asyura disunnahkan dilakukan bergandengan atau dua hari.

Menurut ceramah Ustadz Abdul Somad, Nabi Muhammad SAW menyampaikan anjuran puasa 2 hari agar tidak meyamai puasa orang Yahudi, yang hanya dilakukan pada tanggal 10 saja.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved