Program Bela Negara yang Digagas Kemenhan untuk Mahasiswa: Latihan Militer Bernilai Satu Semester

Program bela negara bagi mahasiswa yang digagas Kementerian Pertahanan (Kemhan) mendapat sorotan luas.

Editor: Musahadah
instagram
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono yang memaparkan konsep bela negara. 

SURYA.CO.ID - Program bela negara bagi mahasiswa yang digagas Kementerian Pertahanan (Kemhan) mendapat sorotan luas. 

Program bela negara ini akan diwujudkan dalam latihan militer.

Untuk itu, saat ini kementerian pertahanan tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud).

Bagaimana konsep bela negara sebenarnya? 

Berikut ulasannya: 

1. Bernilai satu semester

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulis, Minggu (16/8/2020) mengungkapkan program bela negara ini akan bernilai satu semester.

"Mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukan ke dalam SKS yang diambil. Ini salah satu yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan," ujar Trenggono.

Trenggono menjelaskan, langkah tersebut merupakan upaya pemerintah agar generasi milenial tak hanya hanya kreatif dan inovatif.

Tetapi juga cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, kecintaan generasi milenial terhadap negara juga bisa ditunjukkan dengan bergabung dalam komponen cadangan (Komcad).

Hal itu sesuai amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Dia menegaskan, bahwa Komcad merupakan bukan program wajib militer.

Selain itu, Trenggono juga mengatakan, salah satu yang menjadi perhatian adalah Indonesia akan memasuki era bonus demografi mulai 2025 hingga 2030 yang ditandai dengan dominannya penduduk usia produktif.

Menurutnya, kelompok milenial akan mengisi bonus demografi tersebut sehingga perlu disiapkan untuk menggerakkan perekonomian bangsa di masa depan.

"Kepada para milenial, selalu belajar dan berkompetisi. Jangan kalah dengan milenial di luar negeri. Bikin inovasi dan lain sebagainya yang bisa membawa harum nama bangsa dan bermanfat bagi masyarakat," terang dia.

"Kita yang sudah senior selalu akan memberi ruang dan fasilitas untuk generasi berikutnya berkompetisi," ungkap Trenggono.

2. Bukan pendidikan militer

Trenggono menegaskan, program pendidikan bela negara yang diinisiasi Kementerian Pertahanan ( Kemenhan) bukan merupakan pendidikan militer.

“Itu bukan pendidikan militer tapi bela negara, bela negara itu bukan militer, nanti kesannya itu militerisasi,” kata Trenggono dalam sebuah wawancara radio, Rabu, (19/8/2020).

Rencananya, Kemenhan akan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam mewujudkan program tersebut.

3. Tak hanya bagi mahasiswa

Trenggono mengatakan, bela negara tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa, namun ditujukan untuk seluruh warga negara.

“Sebenarnya tidak hanya untuk mahasiswa, semua milenial termasuk yang dewasa pun harus punya jiwa bela negara. Karena kita ini di Indonesia harus ada yang kita banggakan di kancah internasional, kebanggaan kita sebagai warga bangsa,” tutur dia.

Trenggono menjelaskan, saat ini implementasi program bela negara masih dalam tahap pembahasan dengan Kemendikbud.

Menurut dia, program bela negara nantinya akan digabungkan dengan program merdeka belajar.

“Terkait dengan program mahasiswa, kita diskusi dengan menteri pendidikan dan kebudayaan disana itu ada program namanya merdeka belajar, mahasiswa itu mengambil satu kegiatan untuk belajar tentang bela negara,” ujar Trenggono.

4. Tidak wajib

Selain itu, Trenggono juga menekankan bahwa program bela negara tidak bersifat wajib, tapi sukarela.

Artinya, mahasiswa mempunya pilihan untuk ikut program tersebut atau tidak.

“Itu bukan sesuatu yang harus, artinya semacam pilihan kalau memang mahasiswa ingin, dia ingin bergaya, dia juga ingin belajar kedisiplinan gitu bisa,” ungkap Trenggono.

“Tapi bagi mereka yang tidak berminat tidak apa-apa juga, jadi bukan sesuatu yang harus sifatnya,” tutur dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wamenhan: Pendidikan Bela Negara Bukan Pendidikan Militer"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved