Berita Surabaya

Polda Jatim : Pengguna Jalan Diimbau Berhati-hati saat Melintasi Rel Kereta Api

Polda Jatim mengimbau pengendara untuk berhati-hati di jalan dan mematuhi rambu-rambu serta waspada terutama di perlintasan kereta api.

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Mohammad Romadoni
Kondisi perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu yang rawan kecelakaan berada di Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Polda Jatim mengimbau pengendara untuk berhati-hati di jalan dan mematuhi rambu-rambu serta waspada terutama di perlintasan kereta api.

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko setelah adanya peristiwa naas dalam sehari di dua perlintasan kereta api di Jatim, Senin, (17/8/2020) kemarin.

"Patuhi rambu rambu lalu lintas serta khususnya di area area persinggungan jalan raya dan jalur rel kereta api, jangan menerobos serta perhatikan betul petugas lapangan atau portal perlintasan kereta api," katanya, Selasa, (18/8/2020).

Peristiwa kecelakaan pertama terjadi di perlintasan kereta tanpa palang pintu di Dusun Gempolan, Desa Baye, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, sekira pukul 08.45 WIB.

Saat itu, mobil Isuzu Panther bernopol AG 1389 GN berisi tiga orang melaju dari barat ke timur.

Di saat bersamaan, KA Dhoho relasi Surabaya-Blitar melaju dari arah utara ke selatan.
Tabrakan pun tak terelakkan. Mobil ditabrak kereta hingga terseret 300 meter.
Pengemudi mobil, Suwito (65 tahun), dan istrinya, Nur Kotim (55), warga Gampengrejo, dan Etik (50), warga Mojoroto, Kota Kediri, meninggal dunia.

Peristiwa kedua terjadi sekira pukul 13.05 WIB di perlintasan kereta Gilang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.

Mulanya, mobil Toyota Kijang LGX berwarna biru yang dikemudikan Mahendra Wicaksono (39 tahun), warga Jojoran, Kelurahan Mojo, Gubeng, Surabaya, melaju dari selatan ke utara.

Sesampai di perlintasan kereta Gilang, tiba-tiba KA Sritanjung relasi Yogyakarta-Surabaya melaju dengan kecepatan tinggi, sementara mobil berpenumpang lima orang sekeluarga itu sudah terlanjur berada di tengah rel.

"Kebetulan posisi palang pintu tidak tertutup," kata Kanit Laka Lantas Polresta Sidoarjo, AKP Sugeng Sulistyono.

Kereta pun menyeruduk bodi mobil tersebut hingga terseret 27 meter dan ringsek.

Tiga orang meninggal dunia di lokasi kejadian, yaitu Mahendra, istrinya Nina Pramudianasari (38), dan anak kedua mereka, Azam (4).

Anak ketiga Mahendra, Abizal (3), meninggal kemudian setelah sempat dirawat di rumah sakit terdekat.

Satu lagi korban luka yang masih dalam perawatan di rumah sakit, yaitu anak pertama Mahendra, yakni Ardian (8).

Polisi sudah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.

Dugaan sementara, kecelakaan terjadi karena penjaga palang pintu tidak segera menutup palang pintu saat ada penanda bunyi klakson panjang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved