Grahadi

Pemprov Jatim

Wagub Emil Harap Road to Indonesia Investment Day Jadi Daya Tarik Investor ke Jawa Timur

Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak berkesempatan menghadiri Road to Indonesia Investment Day (IID) ketiga, Tahun 2020

Editor: Cak Sur
Humas Pemprov Jatim
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Road to Indonesia Investment Day (IID) ketiga Tahun 2020 di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (11/8/2020) kemarin. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak berkesempatan menghadiri Road to Indonesia Investment Day (IID) ketiga, Tahun 2020, di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (11/8/2020) kemarin.

Wagub Emil berharap, gelaran IID bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.

Dirinya meyakini, lewat acara tersebut dapat meningkatkan investasi semakin baik di Jatim.

“Mudah-mudahan ini bisa jadi satu daya tarik bagi investor, karena mereka ketemu langsung dengan yang punya project. Sekarang ini kami sedang optimis melihat angka investasi yang baik tercatat di semester satu,” katanya.

Wagub Jatim yang akrab disapa Emil Dardak ini mengapresiasi gelaran IID ketiga kalinya ini. Apalagi, beberapa perwakilan perusahaan di Jatim mendapatkan kesempatan untuk memaparkan langsung kepada investor di Singapura.

“Kami mengapresiasi kerja keras dari Bank Indonesia dan dari teman-teman DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Red), sehingga kita jadi yang pertama untuk mengadakan Road to Indonesia Investmen Day, khusus untuk membahas Jawa Timur,” ujarnya.

Lebih lanjut Emil menjelaskan, realisasi pertumbuhan investasi Jatim di kuartal kedua 2020 mencapai 59,2 persen y-o-y dengan komposisi nilai investasi asing langsung atau penanaman modal asing mencapai 91 persen. Sedangkan penanaman modal domestik mencapai 51 persen.

"Posisi ini lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan investasi nasional yang hanya mencapai 1,8 persen year on year (y-o-y)," urainya.

Lebih lanjut Emil mengungkapkan, Jatim sendiri memiliki infrastruktur yang sangat mendukung. Di antaranya pelabuhan internasional terbesar se-regional Asia Tenggara dengan kapasitas 35 juta TEUs dan 10 terminal domestik.

Lalu 1 bandara internasional, 5 terminal domestik, stasiun kereta api dengan 29 stasiun keberangkatan dengan panjang rel 895,750 km.

Selain itu, Jatim juga memiliki 10 kawasan industri yang luasnya mencapai 6.255,25 hektar.

“Kami sedang optimis melihat angka investasi yang baik yang tercatat di semester 1. Kami berharap betul, bahwa upaya ini akan membantu menambah lagi investasi yang masuk di tengah upaya pemulihan ekonomi Jawa Timur,” jelasnya.

Emil yang pernah menjabat Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia ini memaparkan, Pemprov Jatim memberikan jaminan kemudahan perizinan melalui Pelayanan Perizinan Terpadu, iklim tenaga kerja yang demokratis, ketersediaan energi atau listrik dan pengadaan tanah atau lahan industri.

Sedangkan kebijakan investasi di Jawa Timur, jelas Emil, terdapat empat aspek terkait percepatan pelayanan perizinan, deregulasi investasi, fasilitas investasi dan insentif.

“Kami sudah pilihkan ada yang kawasan ekonomi khusus jadi daya tariknya tinggi dari sisi insentif pajak. Ada juga kawasan industri seperti JIIPE, ada juga BUMD-BUMD yang produk-produknya sudah kompetitif, sudah jelas marketnya, sehingga tinggal membangun relasi bisnisnya saja,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia menyampaikan dukungannnya terhadap daerah yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian di daerah.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved