Berita Surabaya Hari Ini Populer: Risma Minta Warga Tiadakan Acara Agustusan, Wanita Diculik Mantan
Walikota Risma meminta warga untuk tidak mengadakan acara Agustusan, seperti tasyakuran atau lomba-lomba selama pandemi
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Pipit | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berita Surabaya hari ini populer Selasa (11/8/2020), di antaranya merangkum sejumlah berita Surabaya dan sekitarnya.
Berita Surabaya diawali kabar perayaan Agustusan di Surabaya sepertinya ditiadakan.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dan jajaran menyetujui meniadakan acara Agustusan, baik tasyakuran atau lomba-lomba karena masih pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Sementara sejumlah pejabat Pemkot Surabaya menyarankan pelaksanaan lomba, bisa diganti secara online.
Selanjutnya kabar penculikan seorang perempuan oleh mantan kekasih. Penculikan dilakukan oleh empat orang laki-laki.
Berikut berita Surabaya hari ini populer selengkapnya.
1. Masih Pandemi Covid-19, Pemkot Surabaya Imbau Warga Tiadakan Tasyakuran dan Lomba-lomba Agustusan

Pemkot Surabaya mengeluarkan surat edaran agar kegiatan tasyakuran dan lomba-lomba menjelang 17 Agustus tak diadakan. Alasan utamanya, lantaran situasi masih pandemi virus Corona atau Covid-19.
Kepala BPB Linmas Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, dalam kegiatan seperti itu pasti melibatkan banyak orang yang berkumpul. Sehingga dikhawatirkan terjadi kerumunan.
"Kemudian, pasti makan-makan, otomatis buka masker, jadi surat ini bentuknya imbauan," kata Irvan saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (10/8/2020).
Menurut Irvan, pihaknya mengharap agar masyarakat memahami hal itu. Meskipun biasanya kegiatan tersebut seolah seperti tradisi rutin saban tahun.
Namun mengingat situasi pandemi Covid-19, sehingga Pemkot Surabaya mengambil kebijakan tersebut.
"Mengingatkan, kegiatan seperti itu cukup beresiko. Termasuk di dalam lomba-lomba itu, untuk sementara kami imbau untuk diganti kegiatan lain," ujarnya.
Dalam rapat yang dilakukan Pemkot Surabaya bersama FKM Unair, Persakmi dan pakar di Surabaya beberapa hari lalu, menghasilkan jika kegiatan semacam itu cukup berisiko.
Rapat tersebut di antaranya memang mempertimbangkan faktor risiko penularan Covid-19.
Menurut Irvan, rapat itu juga untuk memberikan penjelasan kepada warga yang kerap bertanya bolehkah menggelar kegiatan semacam itu di tengah wabah virus corona.
Sementara untuk upacara tetap bakal diadakan namun dengan protokol kesehatan yang ketat.
Lomba Online

Kegiatan perlombaan menjelang 17 Agustus pada tahun ini di Surabaya, diimbau untuk beralih ke sistem online.
Sebab, kegiatan yang berpotensi mengundang berkumpulnya banyak orang sementara diminta tak diadakan.
"Jadi, untuk lomba-lomba Agustusan, sebisa mungkin diganti melalui online, bisa diganti semacam itu," kata Kepala BPB Linmas Surabaya, Irvan Widyanto, Senin (10/8/2020).
Lumrahnya hari-hari menjelang HUT RI memang hampir selalu diisi oleh perlombaan di masyarakat. Namun lantaran situasi masih pandemi virus Corona atau Covid-19, hal semacam itu diimbau tak digelar oleh Pemkot Surabaya.
Rekomendasi itu, kata Irvan, juga sudah disampaikan oleh para ahli dan pakar yang diundang dalam rapat bersama Pemkot Surabaya beberapa hari lalu.
Menurut Irvan, dengan cara beralih lomba sistem online seperti itu, antara kreativitas dan upaya pengendalian wabah sama-sama berjalan.
"Kreativitas dari warga juga ditumbuhkan, dengan melalui kegiatan yang berbasis online," ujar Irvan.
Untuk diketahui, Pemkot Surabaya mengeluarkan surat edaran berisi ketentuan agar kegiatan lomba dan tasyakuran menjelang 17 Agustus 2020 tak diadakan lantaran pandemi Covid-19.
Surat itu ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan.
Dalam surat bernomor 003.1/7099/436.8.4/2020, dituliskan jika kegiatan semacam itu memiliki risiko yang tinggi penularan Covid-19. Hal itu merupakan hasil dari penghitungan identifikasi risiko penyebaran.
Sehingga, para lurah dan camat di Kota Surabaya diminta melakukan sosialisasi dan pengawasan di wilayahnya masing-masing.
2. Wanita Cantik Asal Gresik Pulang Kerja Diculik Empat Pria, Dalangnya Mantan Pacar

Empat pelaku penculikan seorang wanita, WNP (23) digerebek petugas Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya di tempat penyekapannya di wilayah Pamekasan, Madura, Senin (10/8/2020) pagi.
Lokasi penggerebekan diketahui petugas setelah gadis asal Karangpilang, Ngampel, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik mengirimkan lokasi terkini lewat WhatsApp ke kerabatnya.
Dari lokasi yang ada, petugas yang dipimpin Kanit Resmob Iptu Arief Rizky langsung melacak keberadaan korban. Di tempat persembunyian itu, petugas menemukan korban dan menangkap empat penculik.
Mantan pacar korban berinisial IB diduga sebagai dalang penculikan. Motifnya belum diketahui jelas, karena para tersangka masih menjalani serangkaian pemeriksaan di Mapolrestabes Surabaya.
Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky membenarkan telah menjemput korban dan menangkap empat orang terduga pelaku penculikan dalam penyakapan pegawai kontraktor di Surabaya itu.
"Iya benar, tadi pagi kami datangi lokasi penyekapan dan mengamankan korban berikut kami tangkap para pelakunya," kata Arief, Senin (10/8/2020).
Sementara itu, Roni, kakak Ipar korban, mengatakan ia sempat diperlihatkan para pelaku yang berjumlah empat orang.
"Saya tadi menemani kakaknya (korban) saya sempat melihat ada empat orang pelakunya," kata Roni saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya.
Disinggung terkait motif penculikan yang melibatkan mantan pacar korban, Roni mengaku tidak tahu pastinya.
"Masalahnya tidak tahu pasti ya, karena jarang komunikasi. Kalau ketemu ya pas lebaran saja," tandasnya.
Aksi penculikan wanita cantik itu berlangsung di depan perkantoran di Jalan Graha Family Blok YY Surabaya, Selasa (4/8/2020) lalu.
Penculikan karyawati perusahaan kontraktor itu mulanya dipaksa masuk ke sebuah mobil oleh tiga orang laki-laki. Salah satu di antaranya, diketahui mantan pacar WNP berinisial IB.
Hal itu diterangkan Anto, keluarga korban saat dihubungi oleh wartawan.
"Saat saudara saya pulang kerja, ada mobil berhenti dan pelaku mengancam dan dipaksa masuk. Di situ ada mantan pacarnya," terang Anto.
Selama perjalanan menuju Pamekasan, korban sempat membagikan lokasi terkini saat ia dipaksa masuk oleh para pelaku penculikan itu kepada temannya.
Korban juga sempat menghubungi keluarga via pesan singkat di aplikasi WhatsApp yang menunjukkan lokasi penyekapan yang ada di Pamekasan, Madura.
"Awalnya kirim shareloc di wilayah Bangkalan. Kemudian kirim pesan ke keluarga jika disekap di wilayah Pamekasan, Madura" tambahnya. (Yusron Naufal Putra/Firman Rachmanudin/Pipit Maulidiya/TribunJatim.com/Surya.co.id)