Berita Bangkalan
Identitas Korban & Kronologi Pembunuhan di Puskesmas Tanjung Bumi Bangkalan, Petugas Medis Histeris
Identitas korban pembunuhan di Puskesmas Tanjung BUmi Bangkalan diketahui adalah Efendi (40). Petugas medis sempat histeris, ini kronologi lengkapnya.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Alif Nur | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Identitas korban pembunuhan di Puskesman Tanjung Bumi Bangkalan diketahui bernama Efendi (40).
Efendi tewas setelah ditusuk oleh Supriyadi (41) di dada sebelah kiri hingga terkapar bersimbah darah di lantai Puskesmas.
Petugas medis sempat teriak histeris kala melihat korban tak berdaya dan berlumuran darah.
Diketahui peristiwa pembunuhan di Puskesmas Tanjung Bumi Bangkalan terjadi pada Sabtu (9/8/2020) malam.
Berikut kronologi lengkap pembunuhan di Puskesmas Tanjung Bumi Bangkalan yang terjadi Sabtu malam.
1. Identitas Korban

Korban pembunuhan diketahui bernama Efendi (40) yang saat itu tengah membesuk di Puskesmas Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura.
Pria asal Desa/Kecamatan Tanjung Bumi itu tewas di lokasi kejadian setelah dada kirinya ditikam sebilah pisau.
"Penganiayaan tadi malam mengakibatkan korban mengalami luka berat dan meninggal dunia," ungkap Kapolsek Tanjung Bumi, Iptu Puji Purnomo kepada Surya, Minggu (9/8/2020).
Ia menjelaskan, insiden pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Pelaku adalah Supriyadi (41), warga Desa Paseseh, Kecamatan Tanjung Bumi, yang tengah menjaga orang tuanya yang dirawat di puskesmas.
"Korban datang bersama rombongan, berniat membesuk orang tua pelaku," jelas Puji.
Melihat korban datang, lanjutnya, seketika pelaku langsung emosi. Supriadi lantas mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggang kirinya.
"Pelaku langsung menusukkan pisau ke korban yang tengah duduk di lorong puskesmas," papar Puji.
2. Motif Cemburu
Sementara itu, diketahui jika motif pembunuhan oleh pelaku karena motif asmara.
Puji menyatakan, hasil pemeriksaan diketahui pelaku merasa cemburu.
Pasalnya beberapa hari sebelum peristiwa tragis itu terjadi, pelaku memergoki istrinya mengobrol berduaan bersama korban di dekat rumahnya.
"Ketika pelaku menghampiri, satu (korban) nya lari dan satu (istri) nya masuk kamar," pungkas Puji.
Mengetahui korban terkapar dan meninggal dunia, pelaku langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Tanjung Bumi.
Polisi menyita barang bukti sebilah senjata tajam berupa pisau sepanjang 22 sentimeter berlumur darah lengkap dengan selongsong dan pakaian korban.
3. Kronologi Awal, Petugas Sempat Lari

Kronologi awal ditemukannya korban dalam kondisi bersimbah darah tersebut dipaparkan oleh Kepala Puskesmas Tanjung Bumi, Mutmainnah.
Ia mengatakan situasi Puskesmas yang semula tenang mendadak berubah genting setelah terdengar teriakan petugas medis.
Pasalnya, petugas lari menjaauh saat melihat sebilah pisau yang berlumuran darah, serta korban yang terkapar tak berdaya.
"Petugas kami lari menjauh setelah melihat pisau dengan lumuran darah. Begitu juga dengan keluarga pasien, lari semua," ungkap Kepala Puskesmas Tanjung Bumi, Mutmainnah kepada Surya, Minggu (9/8/2020).
4. Teriakan dari Kamar Rawat Inap
Lebih lanjutm Mutmainnah menjelaskan teriakan histeris tersebut berasal dari ruang rawat inap sekitar pukul 21.50 WIB.
Sebelum terdengar suara teriakan, tiga petugas sedang berada di ruang UGD karena ada pasien baru datang sekitar pukul 21.10 WIB.
Pihaknya menceritakan suasana berubah mencekam kala petugas medis menyaksikan korban terkapar dengan pisau terhunus.
"Sebelumnya suasana sepi karena hanya ada satu pasien pria di ruang rawap inap," jelasnya.
Tak berselang lama, sejumlah anggota Polsek dan Koramil Tanjung Bumi tiba di lokasi.
5. Pendarahan Masif
Setelah Supriyadi si pembunuh dikuasai aparat, lanjut Mutmainnah, pihaknya membawa mayat Efendi ke ruang UGD.
"Pendarahannya masif, seperti air dari kran. Tidak tertolong karena sudah tidak ada denyut nadi. Mungkin luka tusuk itu mengenai paru atau jantung. Keluarga menolak tindakan otopsi," pungkasnya.
Kapolsek Tanjung Bumi, Iptu Puji Purnomo mengungkapkan, korban penganiayaan adalah Efendi (40) warga Desa/Kecamatan Tanjung Bumi.
Puji menyatakan, hasil pemeriksaan diketahui pelaku merasa cemburu karena beberapa hari sebelumnya, pelaku memergoki istrinya mengobrol berduaan bersama korban di dekat rumahnya.
"Ketika pelaku menghampiri, satu (korban) nya lari dan satu (istri) nya masuk kamar," pungkas Puji.
Polisi menyita barang bukti sebilah senjata tajam berupa pisau sepanjang 22 sentimeter berlumur darah lengkap dengan selongsong dan pakaian korban.
(Ahmad Faisol/ Alif Nur/ Surya.co.id)