Citizen Reporter

MPLS Daring Smatajaya se-Indonesia, Acara Dibuka Gubernur Khofifah Serentak MPLS SMA/SMK se-Jatim

Karena Kota Kediri masih berstatus zona merah, SMAN 5 Taruna Brawijaya (Smatajaya) harus menyelenggarakan pembelajaran secara daring.

Editor: Parmin
Foto:MPLS SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur
Pembukaan MPLS SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur secara daring oleh Gubernur Khofifah. 

SURYA.co.id | Tahun pelajaran baru sudah dimulai. Para siswa sudah tak sabar lagi untuk mengikuti pembelajaran setelah masa liburan.

Apalagi, sudah beberapa bulan para siswa melaksanakan kegiatan belajar di rumah masing-masing akibat pandemi.

Karena Kota Kediri masih berstatus zona merah, SMAN 5 Taruna Brawijaya (Smatajaya) sebagai sekolah berasrama (boarding school) harus menyelenggarakan pembelajaran secara daring.

Kegiatan pertama ialah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilaksanakan melalui Zoom dan Youtube.

Peserta berjumlah 240 peserta yang tersebar dari seluruh Indonesia. Mayoritas peserta atau taruna berasal dari daerah di Jawa Timur.

Akan tetapi, ada yang berasal dari Kepulauan Riau, Lampung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Maluku Utara, hingga Papua.

Dengan tagline Berakhlak Mulia, Berjiwa Kesatria, Generasi Juara; pelaksanaan kegiatan mulai Minggu (12/7/2020) untuk gladi bersih atau Pra-MPLS dan Senin—Rabu (14-16/7/2020) untuk kegiatan MPLS.

Acara Pembukaan MPLS secara virtual dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa serentak untuk SMA/SMK se-Jawa Timur melalui Zoom dan YouTube pada hari pertama.

Selanjutnya, selama tiga hari, peserta MPLS Smatajaya dibekali materi sebagai bekal mengikuti pendidikan di sekolah.

Materi-materi disajikan selama tiga hari oleh pemateri yang berkompeten di bidangnya.

Materi itu meliputi Pengenalan Visi Misi Program Sekolah oleh Eko Agus Suwandi selaku kepala sekolah, Bela Negera oleh Kapten Inf Didik Irianto, Peraturan Kehidupan Taruna oleh Letda Chb Heri Purwanto, dan Pengenalan Lingkungan Sekolah oleh Sri Hidayati Rahmad selaku Waka Sarpras.

Sedangkan  Leadership oleh Abdullah Abu Bakar selaku Walikota Kediri, Pengenalan Kurikulum Sekolah oleh Sutopo selaku Waka Kurikulum, Bahaya NAPZA oleh Kompol Dyah Indrawati dari BNN Kediri.

Selanjutnya Penyuluhan Kesehatan dan Covid-19 oleh dr Kiki dari Dinkes (Puskesmas Sukorame), Pendidikan Karakter oleh Serka Rudik Siswanto, Sosialisasi Ekstrakurikuler oleh Nuribi Hariyanto selaku Waka Kesiswaan, dan terakhir pembekalan kepemimpinan sekaligus penutupan oleh Kolonel Inf Trenggono selaku Danrindam V/Brawijaya.

Setiap hari, peserta harus registrasi dengan mengirimkan foto bersama keluarga. Peserta juga diwajibkan membuat pelindung wajah sederhana karya sendiri.

Tugas juga diberikan dalam bentuk resume yang dikirimkan melalui Google Form. Tak lupa ada pentas seni virtual.

“Kalian harus menjadi leader dan maker, bukan menjadi follower,” pesan penting yang disampaikan kepala sekolah saat membuka kegiatan.

Della Ayu Novita Sari, peserta dari Kediri menyatakan banyak pelajaran dan motivasi yang didapat selama MPLS. Meskipun melalui daring, substansi materi tetap memberi banyak manfaat.

“Meski tahun ini berbeda daripada tahun sebelumnya, dengan persiapan pihak sekolah yang matang, MPLS bisa terselenggara dengan baik dan materi yang sangat bermanfaat,” kata Syalsabila Yumaningtyas Hermanto dari Kepulauan Yapen, Papua.

Nuribi Hariyanto
Guru/Ketua Panitia MPLS SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur
ibie.asaa@gmail.com

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved