Biodata Dhea Lukita Andriana, Anak TKI yang Dua Kali Terpilih Jadi Paskibraka di Istana Negara

Berikut biodata Dhea Lukita Andriana, siswa SMAN 1 Ngunut Tulungagung yang terpilih untuk menjadi Paskibraka untuk kedua kalinya,

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
IG: Dhea Lukita Andriana
Dhea Lukita Andriana Biodata 

Penuls : Abdullah Faqih, Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id, SURABAYA- Berikut biodata Dhea Lukita Andriana, siswa SMAN 1 Ngunut Tulungagung yang terpilih untuk menjadi Paskibraka untuk kedua kalinya, Senin (3/8/2020).

Dhea Lukita Andriana telah kembali terpilih sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional.

Siswi berumur 18 tahun itu sebelumnya telah menjadi Paskibraka nasional tahun lalu, dan kini kembali terpilih.

Hal ini dilketahui usai Dhea mendapatkan surat penugasan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI pada Senin (27/7/2020).

Berikut biodata Dhea Luklta Andriana, Siswa SMAN 1 Ngunut Tulungagung yang menjadi Paskibraka Nasional sebanyak dua kali.

Dilansir dari artikel Kompas.com berjudul "Kisah Dhea, Anak TKI yang Terpilih Jadi Paskibraka di Istana Negara", Dhea merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Salim Rajun dan Nursiah.

Sejak umur 2 tahun hingga saat ini, ia ditinggal kedua orangtuanya mengais rejeki sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Ayahnya bekerja di Malaysia, sedangkan ibunya bekerja di Taiwan. Selama ini, Dhea tinggal bersama kakeknya di Kecamatan Ngunut, Tulungagung Jawa Timur.

“Sejak umur 2 tahun Dhea tinggal diurus oleh kakungnya,” cerita Nursiah, ibu kandung Dhea.

Orangtua Dhea mengetahui anaknya terpilih sebagai anggota Paskibraka nasional ketika cuti kerja.

Ketika tiba di Kedatangan Internasional Bandara Surabaya, sang ibu biasanya dijemput oleh beberapa saudara termasuk Dhea.

Pada saat penjemputan tersebut Dhea tidak ikut menjemput ibunya, dan mendapat kabar dari kakeknya bahwa Dhea lagi ikut tes paskibraka di tingkat Provinsi,hingga akirnya terpilih.

“Ketika tiba di Surabaya, saya tidak melihat Dhea. Kemudian kakeknya cerita kalau Dhea lagi ikut seleksi paskibraka,” ujar Nursiah.

Mendapat kabar tersebut, ibu kandung Dhea merasa bangga dan bersyukur atas terpilihnya Dhea sebagai anggota Paskibraka di tingkat nasional.

Sejak ditinggal bekerja di luar negeri, Nursiah selalu berdoa agar anaknya kelak menjadi sosok yang taat, berhasil, serta berguna bagi bangsa.

“Saya selalu berdoa, meski dari jauh. Dan rupanya doa kami terkabulkan,” ucap Nursiah dengan mata sedikit berkaca-kaca.

Karena masih dalam ikatan kontrak kerja di luar negeri, ibu kandung maupun ayah kandung Dhea tidak bisa mengantarnya hingga ke Jakarta.

Dalam waktu dekat, orang tua Dhea harus kembali ke luar negeri untuk kembali bekerja.

Kakek yang merawat Dhea dari umur dua tahun juga tidak bisa mengantar karena sudah usia lanjut.

Selain itu, kakek Dhea juga mengalami cedera di kaki akibat kecelakaan ketika mengantar Dhea hendak bertugas sebagai anggota Paskibraka di lapangan Rejotangan Tulungagung, ketika ia duduk di bangku SMP.

Bersiap Menuju Jakarta

Selasa (4/8/2020) Dhea akan terbang ke Jakarta untuk mulai berlatih di istana.

Dhea mangaku bangga bisa terpilih kembali sebagai Paskibraka nasional.

Apalagi dari seluruh Indonesia hanya terpilih delapan orang, tiga perempuan dan lima laki-laki.

Dhea satu-satunya yang mewakili Jawa Timur.

"Putrinya dari Jawa Timur, Aceh dan Sumatera Utara. Yang putra dari NTB, Bali, Sulawesi Tenggara, Bengkulu dan Kalimantan Selatan," ujar Dhea.

Masih menurut Dhea, sebelumnya para alumni Paskibraka tahun 2019 sudah diberi tahu akan ada yang ditugaskan lagi.

Namun saat itu belum ada kepastian siapa saja yang akan dipilih.

Secara resmi Dhea mendapatkan surat penugasan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI pada Senin (27/7/2020).

"Saya dapat surat dari Kemenpora, kemudian dapat telepon dari Dispora Jawa Timur," ungkap Dhea.

Selama menunggu pemberangkatan, Dhea mendapat pembekalan fisik dan latihan baris berbaris dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI).

Nantinya di Jakarta Dhea akan mendapatkan pembekalan ulang.

Selain itu ada seleksi untuk mementukan siapa yang akan bertugas pagi, sore dan siapa yang akan jadi cadangan.

"Harapannya nanti bisa bertugas saat pagi. Tapi terserah nanti bagaimana di sana," pungkasnya.

(Slamet Widodo/Abdullah Faqih/Kompas.com/Surya.co.id).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved