Serius Tangkal Serangan KKB Papua, Mendagri Tito Karnavian Siap Tambah Pasukan Jika Masih Kurang

Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian menyikapi serius serangan KKB Papua. Akan tambah pasukan jika dirasa kurang

Kolase IST/Tribun Manado dan SURYA.co.id/fatimatuz zahro
Mendagri Tito Karnavian (kanan) menyikapi serius serangan KKB Papua 

SURYA.co.id - Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian menyikapi serius serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Bahkan, Tito Karnavian mengaku siap menambah pasukan di Papua jika dirasa masih kurang.

Hal itu tentu saja bertujuan untuk menjaga keamanan di sana dari serangan KKB Papua.

Ia pun meminta agar para anggota KKB Papua segera kembali ke pangkuan NKRI.

Tito pun menjamin anggota KKB Papua yang kembali ke pangkuan NKRI tak akan ditindak secara hukum dan dijamin kesejahteraannya.

Kecuali, untuk mereka yang memang melanggar hukum.

"Daripada nanti bunuh orang sana, bunuh orang sini akhirnya, kemudian ya penegakan hukum harus kita lakukan.

Bunuh orang, tembak orang, pasti akan ditegakkan hukum karena kita negara hukum," kata Tito melalui keterangan tertulis, Kamis (23/7/2020).

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada serentak tahun 2020 di wilayah Provinsi Jawa Timur, di Hotel JW Marriott, Jalan Embong Malang, Surabaya, Jumat (26/6/2020).
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada serentak tahun 2020 di wilayah Provinsi Jawa Timur, di Hotel JW Marriott, Jalan Embong Malang, Surabaya, Jumat (26/6/2020). (surabaya.tribunnews.com/sofyan arif candra sakti)

Siaga Hadapi KKB Papua dan Tangani Covid-19, Mahfud MD Minta TNI-Polri Tak Lakukan Pelanggaran HAM

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Mendagri: Kalau Kurang Pasukan di Papua, Kita Tambah'

"Negara tidak boleh kalah dengan siapa pun juga pelanggar hukum, termasuk kelompok bersenjata ini.

Kalau dia bunuh orang ya kita tegakkan, kalau kurang pasukan di organik yang ada di daerah (Papua) kurang ya kita tambah," ucap Tito Karnavian.

Ia menambahkan, pemerintah menaruh perhatian besar dalam membangun dan mensejahterakan Papua.

Untuk itu, ia meminta para anggota KKB Papua kembali ke pangkuan RI dan berperan aktif dalam pembangunan di Papua.

Tito mengatakan, saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan Otonomi Khusus Papua yang akan berakhir pada 2021.

Ia pun meminta para kepala daerah di Papua mengoptimalkan pembangunan di Bumi Cendrawasih dengan dana Otsus yang masih digelontorkan hingga 2021.

"Tolong kepala-kepala daerah juga betul-betul manfaatkan maksimal untuk pembangunan sehingga terbuka lapangan kerja.

Potensi alam Papua ini sungguh luar biasa, apalagi sumber daya manusianya, ini akan cepat maju ini," kata Tito.

"Ini adalah pulau yang termasuk sumber daya alamnya melimpah. Yang bisa menjadi modal bagi masyarakat Papua.

Kalau semua sudah bekerja seperti di Papua Barat maka saudara-saudara kita ini kita harapkan mereka turut juga membangun daripada membunuh orang lain," ujar mantan Kapolri itu.

Mahfud MD Minta TNI-Polri Tak Lakukan Pelanggaran HAM

Mahfud MD
Mahfud MD (TRIBUN IMAGES)

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD meminta agar TNI-Polri di Papua tetap siaga menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Selain menghadapi KKB Papua, menurut Mahfud MD, TNI-Polri mendapat tugas berat lainnya yakni fokus menangani pandemi COVID-19 di Papua.

Mahfud MD juga mewanti-wanti agar TNI, Polri, dan BIN di Papua tidak terpancing untuk bertindak melanggar Hak Asasi Manusia ( HAM).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Mahfud Minta Satgas Operasi di Papua Jangan Lakukan Pelanggaran HAM'

Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD saat berdialog dengan Satgas Operasi di Timika, Papua, Rabu (22/7/2020).

"Saya tahu tugas saudara-saudara berat, tapi pesan saya bertindaklah secara hati-hati, jangan terpancing untuk melakukan tindakan yang bisa dinilai melanggar HAM.

Kita jaga negeri ini dengan sepenuh hati, dan tidak terprovokasi oleh pihak lain," ujar Mahfud MD dalam keterangan tertulisnya.

Mahfud MD mengimbau agar pasukan dapat mengedepankan pendekatan hukum dan tidak terpancing dengan berbagai provokasi yang dilakukan oleh berbagai pihak agar TNI dan Polri melakukan tindakan yang berlebihan.

Mahfud MD mengatakan, bahwa tugas pemerintah, TNI, dan Polri saat ini lebih berat karena harus fokus menangani pandemi COVID-19, termasuk di Papua.

Meski begitu, tugas untuk mengamankan wilayah dan NKRI harus tetap dilakukan dengan baik.

"Jangan sampai karena kita fokus menangani COVID-19, lalu tugas lain terabaikan, misalnya masalah ekonomi, dan khususnya di Papua harus tetap siaga melakukan pengamanan sehingga tidak muncul aksi gangguan keamanan yang mengancam integrasi kita," kata Mahfud MD.

Mahfud MD mengatakan tugas pemerintah adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Artinya, kata dia, menjaga keutuhan integrasi dan teritori agar tidak terpecah.

"Terkait hal ini, ada tiga tantangan yang kita hadapi. Di wilayah barat ada persoalan intervensi asing di laut Natuna Utara.

Di belahan timur seperti di Papua sini, ada persoalan gangguan keamanan berupa kriminal bersenjata," katanya.

TNI tembak ayah dan anak anggota KKB Papua

KKB Papua
KKB Papua (Facebook/TNPNB)

Sementara itu, dua warga terduga KKB Papua ditembak mati oleh Tim Satgas Pamtas PR 330/TD, Sabtu (18/7/2020).

Dua warga berinisial EK dan SK yang merupakan ayah dan anak itu ternyata anggota KKB Papua Egianus Kogoya.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa.

Sebelum ditembak oleh tim satgas, EK dan SK sempat kepergok sedang melakukan transaksi senjata lalu bergabung dengan warga yang akan menyeberang sungai.

Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com dan Antara.

1. Anggota KKB Papua Egianus Kogoya

Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III memastikan dua korban yang tertembak di Nduga adalah anggota KKB Papua yang merupakan anggota dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

"Memang benar Tim Satgas Pamtas Yonif PR 330/TD, Sabtu (18/7), melakukan penghadangan terhadap dua anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kenyam" kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa, dilansir dari Antara.

Dia membenarkan, dari laporan yang diterima terungkap tewasnya dua anggota KKB Papua pada Sabtu (18/7), dan mendapatkan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis revolver dan HP milik anggota TNI yang dicuri serta uang tunai Rp 9 jutaan.

2. Diintai oleh Tim Satgas

Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ayah dan Anak Terduga KKB Tewas Ditembak, TNI Sita Pistol Revolver', kronologinya berawal dari pengintaian oleh tim Satgas Pamtas menggunakan teropong.

Dalam pengintaian tersebut, tim kemudian melihat ayah dan anak ini membawa senjata SPR 1 AW.

Dari pantauan tim, EK dan SK kepergok sedang melakukan transaksi senjata lalu bergabung dengan warga yang akan menyeberang sungai.

"Terlihat dua orang KKB Papua sedang melaksanakan transaksi penyerahan senjata jenis pistol, kedua anggota KKB Papua tersebut sempat bergabung dengan sekelompok masyarakat yang akan menyeberang sungai dari arah Tawelma menuju ke arah Quari atas Kampung Genit, kemudian menyeberang bersamaan dengan masyarakat," kata Nyoman.

3. Ditembak mati

Setelah menyeberangi sungai, sambung dia, masyarakat langsung dijemput oleh mobil pikap menuju Kenyam, tetapi kedua anggota KKB Papua tersebut tidak ikut naik.

Setelah itu, lanjut dia, tim terus melakukan pemantauan terhadap keduanya hingga dilakukan penembakan yang berakhir dengan keduanya meninggal dunia.

Atas kejadian ini, seluruh personel Satgas Pamtas penyangga Yonif PR 330/TD diminta untuk meningkatkan kewaspadaan di titik kuat masing-masing dan melaksanakan siaga tempur.

Sebab, pergerakan KKB Papua bergabung dengan masyarakat sebagai tameng.

4. Barang bukti diamankan

Dari tangan EK dan SK, TNI mengamankan pistol berjenis revolver dan sejumlah barang bukti lainnya.

“Barang bukti yang diamankan dari keduanya yakni pistol jenis revolver nomor senjata S 896209 satu pucuk, HP milik prajurit yang sempat dirampas pelaku sebulan yang lalu, tas dua buah, parang, kampak dan uang tunai Rp 9 jutaan,” kata Kepala Penerangan Kogabwilhan 3, Kolonel czi Gusti Nyoman Suriastawa melalui pesan tertulis, Selasa (21/7/2020).

(Rakhmat Nur/Achmad Nasrudin/Robertus Belarminus/Putra Dewangga/Kompas.com/Surya.co.id)

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved