Virus Corona di Jatim
Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim, Senin 20 Juli 2020: Tambah 237, Total 18,545 COVID-19
Sebanyak 237 menjadi tambahan kasus harian di proviinsi Jatim, selengkapnya simak dalam Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim,
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Surabaya-Sebanyak 237 menjadi tambahan kasus harian di proviinsi Jatim, selengkapnya simak dalam Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim, Senin (20/7/2020).
Achmad Yurianto, Juru Bicara pemerintah dalam penanganan COVID-19 di Indonesia kembali menyampaikan data tambahan terbaru kasus Virus Corona di Indonesia.
Tercatat, sebanyak 1,693 kasus menjadi angka tambahan hari ini.
"Sehingga secara akumulatif ada 88,214 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin sore.
Selain data tambahan kasus, Yuri juga menyampaikan tambahan pasien sembuh.
Tercatat sebanyak 1,576 pasien telah dinyatakan sembuh dalam kurun waktu 24 jam kebelakang.
Dengan data terbaru yang telah disampaikan ini, berikut rincian terbaru kasus Virus Corona di Indonesia.
Dari total 88,214 kasus adalah sebanyak 36,998 pasien masih menjalani masa perawatan, 46,977 pasien telah dinyatakan sembuh dari COVID-19, dan 4,239 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.
Dalam data penyebaran COVID-19 tingkat provinsi, Jatim kembali berhasil menekan laju peningkatan kasus hari ini.
Jatim kembali tercatat menjadi provinsi dengan tambahan kasus terbanyak ketiga di Indonesia hari ini.
Selengkapnya, Simak informasi lengkap Update Corona 20 Juli 2020 berikut ini.
Update Virus Corona di Jatim; Tambah 237 Kasus
Data terbaru kasus Virus Corona di Jatim diambil dari lama COVID-19.go.id
Jatim kembali berhasil menekan kasus tambahan Virus Corona di Indonesia.
Tercatat dalam sepekan terakhir Jatim konsisten berada di posisi ketiga provinsi dengan jumlah tambahan kasus terbanyak usai sebelumnya konsisten menjadi tertinggi pertama.

Tercatat, sebanyak 237 kasus menjadi tambahan dari total kasus yang ada di Jatim dalam kurun waktu 24 jam kebelakang.
Tambahan sebanyak 237 kasus ini menjadikan total kasus Virus Corona di Jatim berada pada angka 18,545 kasus.
Sementara itu, dari data yang sama menunjukkan terdapat lima provinsi dengan tambahan kasus harian tertinggi hari ini.
Tertinggi pertama adalah DKI Jakarta dengan 361 kasus, kemudian Jateng dengan 354 kasus, Jatim 237 kasus, Sulawesi Selatan 125 kasus, dan Gorontalo dengan 105 kasus.
Perkembangan sebaran kasus terkini juga bisa anda simak dalam tabel sebaran kasus Corona di Indonesia.
Dilansir dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, berikut data terkini sebaran kasus Corona di Indonesia berdasarkan provinsi, hingga Senin (20/7/2020)
Provinsi | Tambahan Kasus | Jumlah Terkini |
---|---|---|
Aceh | 2 | 148 |
Bali | 36 | 2781 |
Banten | 8 | 1682 |
Bangka Belitung | 4 | 180 |
Bengkulu | 0 | 181 |
DI Yogyakarta | 6 | 438 |
DKI Jakarta | 361 | 16899 |
Jambi | 0 | 132 |
Jawa Barat | 60 | 5548 |
Jawa Tengah | 354 | 7286 |
Jawa Timur | 237 | 18545 |
Kalimantan Barat | 0 | 359 |
Kalimantan Timur | 25 | 893 |
Kalimantan Tengah | 0 | 1399 |
Kalimantan Selatan | 52 | 4990 |
Kalimantan Utara | 1 | 217 |
Kepulauan Riau | 0 | 345 |
Nusa Tenggara Barat | 34 | 1759 |
Sumatera Selatan | 42 | 3054 |
Sumatera Barat | 2 | 828 |
Sulawesi Utara | 64 | 1952 |
Sumatera Utara | 15 | 2952 |
Sulawesi Tenggara | 48 | 635 |
Sulawesi Selatan | 125 | 8154 |
Sulawei Tengah | 0 | 196 |
Lampung | 0 | 231 |
Riau | 15 | 287 |
Maluku Utara | 2 | 1275 |
Maluku | 19 | 979 |
Papua Barat | 27 | 368 |
Papua | 39 | 2640 |
Sulawesi Barat | 7 | 166 |
Nusa Tenggara Timur | 3 | 134 |
Gorontalo | 105 | 537 |
Jatim Kini Miliki Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular di RSUD dr Soetomo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular serta Mobile Molecular Laboratory RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Jumat (17/7/2020).
Pusat Pelayanan, Pendidikan dan Riset Penyakit Menular ini didukung oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).
Khofifah mengatakan, peresmian fasilitas ini menjadi salah satu jawaban atas arahan Presiden RI Joko Widodo agar dalam memberikan layanan kesehatan khususnya covid-19 harus berbasis ilmu pengetahuan dan data science serta melibatkan scientist.
“Kehadiran Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular ini sangat penting. Ini menjadi kuat karena disupport oleh FK Unair, dual system antara kekayaan keilmuan FK Unair serta kekayaan para ahli di RSDS,” kata Khofifah.
Menurutnya, keberadaan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular ini menjadi bagian dari penguatan percepatan pelayanan Covid-19 di Jatim, serta penyakit menular lainnya terutama di RSDS.
Seperti dalam penanganan covid-19, Khofifah memaparkan, RSDS telah menyiapkan Hospital Disaster Plan.
Hospital Disaster Plan yang disiapkan ini untuk memberikan penanganan sebaik mungkin apabila terjadi lonjakan pasien, yakni melalui optimalisasi penanganan pasien dan juga pengorganisasian secara profesional.
“Hospital disaster plan ini melihat fase satu sampai dengan empat. Milestone ini tidak sekedar menjadi bagian dari cita-cita, mimpi, tapi juga perencanaan kita banwa ada tahapan-tahapan yang sudah dicapai dan dilakukan secara terukur,” bebernya.
Menurut Khofifah, apa yang dilakukan RSUD dr Soetomo bersama dengan FK Unair ini merupakan investasi luar biasa dari ikhtiar yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mempercepat penanganan Covid-19.
Bagaimana hasil dari kajian-kajian ilmiah serta keilmuan yang dilakukan mampu bermanfaat saat ini dan ke depannya.
“Apa yang dilakukan oleh seluruh sistem pelayanan rumah sakit rujukan, para dokter, tenaga medis serta paramedis, InsyaAllah semua sudah kita lakukan maksimal dan terukur. Sekarang bagaimana mengendalikan lebih signifikan supaya angka yang terpapar dan yang meninggal bisa kita turunkan, dan yang sembuh terus bisa kita tingkatkan. Apalagi saat ini tinggal enam daerah di Jatim yang zona merah,” katanya.
Khofifah menambahkan peresmian lembaga ini juga sesuai dengan arahan Presiden Jokowi saat Musrenbangnas dimana revisi dari Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Nasional Tahun 2021.
Yang berkaitan dengan reformasi sosial dimana di dalamnya ada reformasi Sistem Kesehatan Nasional.
Yang kemudian perlu disinkronkan dalam penyusunan RKPD Jawa Timur.
Dengan kata lain, Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular ini juga memberikan jawaban dari permasalahan penyakit menular dan infeksi termasuk Tuberculosis (TB) di Jatim.
Di mana penyakit TB di Indonesia merupakan peringkat tiga dunia. Sedangkan Jatim nomor satu di Indonesia.
“Kami juga akan segera merevisi RKPD Provinsi Jatim tahun 2021 dengan memberi penguatan pada reformasi Sistem Kesehatan Nasional” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meminta dan mengajak seluruh akademisi untuk mencari format terbaik, tercepat dan efektif untuk bisa menurunkan angka TB di Jatim secara signifikan berdasarkan kajian ilmiah dan telaah keilmuan.
*Sebanyak 598.065 Warga Jatim Telah Rapid Test Covid-19, Tertinggi di Indonesia*
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memasifkan upaya testing, tracing, and treatment (3T) dalam penanggulangan covid-19.
Langkah 3T terus dilakukan demi menjaring warga Jatim yang terpapar covid-19 guna kemudian dilakukan penanganan dan diputus mata rantai penularannya.
Per tanggal 17 Juli 2020 jumlah warga Jatim yang sudah dites cepat melalui rapid test massal mencapai 598.065 orang.
Sejauh ini Jawa Timur masih menjadi provinsi tertinggi secara nasional yang telah melakukan tes cepat secara massal.
“Alhamdulillah hingga saat ini yang kita terus memperbanyak warga Jawa Timur yang dilakukan tes covid-19. Selain rapid test juga swab test, terus kita dorong untuk dimasifkan. Karenanya Jumat (17/7/2020) kita juga meresmikan mobile molecular laboratory yang bisa memperluas jangkauan PCR test ke seluruh Jawa Timur,” ungkap Khofifah.
Secara terintegrasi, tes cepat massal dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Kota serta juga oleh Tim Covid-19 Hunter.
Sedangkan untuk jumlah warga Jatim yang sudah dites melalui swab adalah sudah tembus sebanyak 96.936 spesimen.
Mobile molecular laboratory ini juga akan kian memasifkan upaya swab test pada warga Jatim.
Proporsi kumulatif spesimen Jatim mencapai 2.348 per juta penduduk. Hal tersebut sebagaimana data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.
“Sampai saat ini kita sudah punya 27 laboratorium pemeriksaan PCR. Jumlahnya terus meningkat karena sebelumnya ada 11 titik lab. Dan selain itu kita juga ada 17 laboratorium yang menggunakan TCM. Dan hari ini kita juga baru saja meluncurkan mobile molecular laboratory yang akan mempercepat dan perluasan tes swab PCR bagi yang suspect maupun kontak erat," tegas Khofifah.
Khusus mobile molecular laboratory yang baru diluncurkan itu, diketahui memiliki kapasitas hingga 300 spesimen dalam sehari.
Sehingga dapat membantu percepatan uji spesimen di Jatim.
Dengan jumlah laboratorium untuk tes yang kian meningkat diiringi dengan tes yang kian masif maka akan mempercepat proses tes spesimen dan hasil semakin cepat diketahui.
Otomatis dengan kondisi tersebut penanganan bisa segera dilaksanakan.
Menurut Khofifah dengan tes yang kian masif maka jumlah kasus yang ditemukan tentu semakin bertambah. Namun hal tersebut juga dibarengi dengan penyiapan sistem kuratif dan penanganannya.
Seperti saat ini Jawa Timur telah memiliki one gate referral system atau sistem rujukan utama untuk pelayanan kuratif.
Sebanyak 127 rumah sakit rujukan penanganan covid-19 direncanakan terintegrasi di sistem ini.
Di tahap awal ini sudah ada sebanyak 31 rumah sakit di Surabaya Raya yang terintergrasi.
“Evakuasi yang cepat, penanganan yang cepat dan tepat maka otomatis mempercepat kesembuhan,” tegas Khofifah.
Tren angka kesembuhan pasien terkonfirmasi covid-19 di Jawa Timur yang terus meningkat memberikan semangat dan optimisme bagi seluruh elemen di Jatim.
Recovery rate Jatim yang terus meningkat kian meyakinkan bahwa sedikit lagi, secara bertahap, Jawa Timur akan segera melewati masa pandemi covid-19.
Sebagaimana diketahui, saat ini tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi covid-19 Jatim tembus 49,17 persen.
Pertambahan kasus sembuh di Jatim selama sepuluh hari berturut-turut juga menjadi yang tertinggi secara nasional.
Dari total kasus terkonfirmasi positif secara kumulatif sebanyak 17.829, yang telah sembuh 8.313 orang dinyatakan sembuh.
Bahkan jumlah kumulatif kasus sembuh di Jatim sebanyak 8.313 orang tersebut sudah melampaui pasien terkonfirmasi yang tengah dirawat yaitu sebanyak 8.178 orang.
Kemarin, Sabtu (18/7/2020), tercatat 555 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19 dalam sehari.
Capaian ini juga menambah daftar kesembuhan Jatim yang terus naik dalam waktu sepuluh hari berturut-turut.
“Alhamdulillah dalam waktu sepuluh hari berturut-turut, provinsi Jatim memberikan kontribusi terbesar pada kesembuhan Covid-19 secara nasional,” ungkapnya. (Abdullah Faqih/Surya.co.id).