Berita Kota Mojokerto
Daftar Pelayanan Kesehatan Puskesmas di Kota Mojokerto Kini Bisa Lewat HP
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan pelayanan puskemas bisa daftar via online lewat aplikasi Gayatri yang sudah terintegrasi dengan Simpus
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Pemkot Mojokerto meluncurkan aplikasi online terintegrasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) untuk pendaftaran pelayanan kesehatan puskemas sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan pelayanan puskemas bisa daftar via online melalui aplikasi Gayatri yang sudah terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus).
"Aplikasi ini juga dikembangkan dengan penambahan fitur layanan pendaftaran layanan kesehatan Puskesmas melalui Handphone," ujarnya kepada wartawan, Minggu (19/7/2020).
Ia menjelaskan fitur pendaftaran layanan kesehatan Puskesmas juga telah diatur jadwal khusus untuk berbagai kategori pasien.
Kategori pertama, ibu hamil dan anak-anak kategori rentan terpapar COVID-19 dilayani mulai jam buka sampai pukul 10.00 WIB.
Kemudian, berisiko tertular COVID-19, yakni orang sakit yang usia lansia atau mempunyai penyakit bawaan tidak menular.
Kategori ketiga, orang yang berpotensi terpapar.
"Pembagian tiga jadwal pelayanan kesehatan di Puskemas ini merupakan upaya kami mengantisipasi penyebaran Covid-19," ungkapnya.
Menurut dia, Pemkot Mojokerto juga berupaya memberikan perhatian lebih terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas. Sebagai bentuk ikhtiar ia memberikan vitamin tambahan dan pribiotik untuk menjaga daya tahan atau imunitas bagi tenaga kesehatan.
"Tenaga kesehatan merupakan pemberi layanan yang sangat berpotensi terpapar COVID-19," jelasnya.
Ning Ita menuturkan segala upaya telah diakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona, mulai dari Rapid Test massal dan door to door, penyemprotan disinfektan secara berkala, menyediakan tempat cuci tangan di area publik dan memberikan ramuan herbal probiotik.
"Kami menargetkan dua pekan Kota Mojokerto dapat masuk zona hijau," tegasnya.
Ditambahkannya, pihaknya optimistis dapat menurunkan jumlah pasien terkonfirmasi. Pasalnya, selama ini pasien terkonfirmasi positif di Kota Mojokerto banyak didominasi dari kasus konfirmasi tanpa gejala dari hasil rapid test yang menunjukkan reaktif. Sedangkan, para pasien tersebut harus menjalani swab test sebanyak dua kali atau lebih.
Setelah adanya perubahan aturan dari Kementerian Kesehatan, ia menyakini bahwa angka kesembuhan pasien terkonfirmasi akan meningkat pesat.
"Karena selama ini kasus konfirmasi tanpa gejala itu merupakan orang yang sehat secara klinis namun harus menjalani swab dua kali berturut-turut dengan hasil negatif, baru dinyatakan bersih dari Covid-19. Padahal, menunggu hasil dengan jarak pengulangan tes selanjutnya itu butuh waktu," tandasnya.
Terlempar Keluar dari Pintu Belakang, Kondektur Bus Tewas di Terminal Kertajaya Mojokerto |
![]() |
---|
Pasar Sekar Putih Menjadi Sentra Transaksi Hewa, Wali Kota Mojokerto Siap Fungsikan Awal 2023 |
![]() |
---|
3 Tahun Berjalan, Inkubasi Wirausaha Sukses Turunkan Pengangguran di Kota Mojokerto |
![]() |
---|
Digulirkan di Kota Mojokerto, Pasar Rakyat Simpedes Ke-10 Diramaikan Dewi Persik |
![]() |
---|
Realisasikan Kota Wisata Mojokerto, Ning Ita Gelontor Anggaran Perawatan 13 Cagar Budaya |
![]() |
---|