Berita Entertainment
FAKTA BARU Ashanty Ungkap Hal Janggal soal Penipu yang Mau Beli Rumahnya, Nyali Tak Main-main
Penipu Ashanty mengaku Sultan Jember keturunan Malaysia. Nyali tak main-main bahkan sempat tipu PMI cabang Jember.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Alif Nur Fitri Pratiwi
SURYA.CO.ID - Ashanty nyaris kehilangan istana Cinere tempatnya membangun rumah tangga secara sia-sia kepada penipu.
Beruntung, Ashanty tak sampai melepas surat rumahnya kepada penipu yang diketahui berasal dari Jember tersebut.
Nyali penipu Ashanty diketahui tak main-main, bahkan ia sempat melakukan penipuan dengan modus memberikan sumbangan ke PMI senilai Rp 216 miliar.
Istri Anang Hermansyah itersebut lantas mengungkapkan hal janggal yang dirasakannya saat bertemu dengan penipu itu.
Lalu siapakah sosok penipu Ashanty?
Identitas Penipu Ashanty

Kepada Ashanty, pelaku mengaku dirinya berasal dari keluarga Sultan Malaysia yang menetap di Jember, Jawa Timur (Jatim).
Lebih lanjut, dari informasi yang didapatkan, warga jember mengaku si pria bernama Wijaya.
Sementara istrinya diketahui berasal dari Lumajang, wilayah kabupaten yang terletak dekat Jember.
Ashanty tak dapat menyembunyikan rasa syoknya kala menyadari dirinya nyaris menjadi korban penipuan.
Melalui Instagramnya, Ashanty mengungkapkan kejadian aneh yang tak biasanya ia rasakan.
Hal Aneh yang Dirasakan Ashanty
Seperti diketahui, Ashanty membagikan pengakuannya melalui Instagram pada Jumat (17/7/2020).
Sejumlah hal aneh dipaparkan Ashanty, seperti saat ia hendak membuat perjanjian dengan pelaku.
Ashanty mengaku ia begitu mudah menuruti permintaan orang tak bertanggungjawab tersebut.
Padahal sebelumnya ia tak pernah bertindak demikian.
"Guys, aku mau share sesuatu tlg kalian hati2 banget yaa!! Sekarang ini lagi banyak banget penipuan dan modus nya macem2 banget.. aku kebetulan kemaren 6 bulan jual rumah tapi santai, tiba2 ada suami istri dateng mau bayar rumah kita, tanpa nawar, bahkan semua pajak nya dia yg bayar, ngaku orang Jember keturunan Malaysia..
pas liat orang nya mas anang rada curiga, tapi aku yaa iya2 aja (rada aneh biasa aku detail banget ini kayak manut aja, percaya ngga percaya) apa lagi ada link di media2 online kalau mereka abis kasih sumbangan 200m melalui PMI jember (ternyata sampe sekarang ngga ada atau hoax)
mereka maksa minta surat rumah dan aku udah mau kasih, bahkan kita udh buat perjanjian depan notaris, udh yakin banget sampe aku udah cari2 rumah lain, bahkan udh dp tempat lain buat kita pindah supaya bisa mulai pindahan karena barang banyak, anak banyak, dan repot kl dadakan" papar Ashanty
Diselamatkan Anang Hermansyah
Beruntung, Ashanty diingatkan oleh Anang Hermansyah yang saat itu berat melepas istana Cinere mereka sehingga belum sempat berpindah tangan.
"Untung mas anang kayak nahan2 secara dia emang rada ngga ikhlas rumah dijual.. jadi dia lebih nahan sampe mereka keluarin DP.. sampai akhirnya banyak banget yg DM aku, wa kita, dan share link tentang mereka, bahkan ada temen public figure yg udh kena juga.
Korban nya bukan hanya orang ada uang, orang ngga ada pun katanya pd kena.. aku beneran shock banget sihh, aku share semoga kalian yg liat mereka bisa aware, karena banyak yg lagi cari mereka juga ternyata, tapi kabur2an..
Alhamdulillah kita tetep bersyukur belum sampai kasih apa2.. semoga aku share ini yg lagi mau kerjasama atau apa pun itu lebih aware yaa!!!!," tulisnya.
Nyali Tak Main-main, Perna Tipu PMI
Rupanya, nyali penipu Ashanty tak main-main, mereka diketahui pernah mengaku memberikan sumbangan Rp 261 miliar kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jember.
Namun tentu saja, sumbangan tersebut tak pernah sampai ke PMI alias hanya isapan jempol belaka.
Hal ini telah ditegaskan oleh Humas PMI Cabang Jember, Ghufron Eviyan Efendi.
Ia mengakui dua orang yang dimaksud Ashanty di unggahannya pernah mengikuti kegiatan PMI bulan Desember 2019.
Mereka memang mengatakan hendak menyumbang PMI Jember.
Bahkan tidak hanya PMI Jember, namun juga PMI Sidoarjo, dan PMI Provinsi Jawa Timur.
Pada kegiatan dialog nasional di bulan Desember 2019 itu, keduanya secara simbolis memberikan nilai sumbangan yakni Rp 16 miliar untuk PMI Jember, dan Rp 200 miliar untuk PMI Jawa Timur.
"Tetapi kami tegaskan, sampai sekarang kami di PMI Jember tidak menerima uang yang katanya mau disumbangkan tersebut.
Kami akan terbuka kepada masyarakat terkait sumbangan sebesar apapun," tegas Ghufron, Jumat (17/7/2020) malam.
PMI Jawa Timur dan PMI Sidoarjo juga senada.
Kedua instansi tersebut juga tidak menerima kucuran sumbangan yang dijanjikan sampai sekarang.
Ketika ditanya, apakah orang yang mengaku suami istri itu berasal dari Jember, Ghufron menjawab bukan.
Hal itu berdasarkan penuturan mereka saat bertemu di Kantor PMI Jember tahun lalu.
"Mereka ngakunya bukan orang Jember. Bahkan si istri kalau tidak salah dari Lumajang.
Alamat yang mereka pakai alamat kantor, dan tidak ada di Jember semuanya.
Sekarang malah nomor kontak Pak Wijaya (suami), tidak aktif lagi," imbuh Ghufron.
Bahkan sejumlah orang di PMI Jember juga bertanya-tanya ketika kedua orang itu menyodorkan bantuan secara meyakinkan.
Sejumlah awak PMI Jember antara ragu dan bertanya apakah bantuan itu memang betul adanya.
"Akhirnya ketika itu ya kami berpikiran kalau rezekinya PMI Jember ya pasti cair, kalau tidak ada bantuan itu berarti bukan rezekinya PMI Jember.
Ternyata memang sampai sekarang tidak ada sama sekali bantuan itu," ujarnya.
PMI Jember, lanjut Ghufron, juga tidak mengeluarkan biaya sepeser pun untuk mencari bantuan tersebut.
Karena memang PMI Jember tidak menghubungi kedua orang tersebut, atau meminta bantuan kepada mereka.
Mereka sendiri yang datang ke PMI Jember, dan menjanjikan bantuan layaknya donatur.
Pihak PMI Jember, tegas Ghufron, tidak memusingkan bantuan.
Sampai pada akhirnya delapan bulan berlalu, PMI Jember malah mendapatkan informasi terbaru tentang kedua orang itu dari unggahan Ashanty.
"Baru tadi saya juga kawan-kawan di PMI Jember mengetahui lagi kabar perihal mereka.
Salah satunya ya dari medsosnya Mbak Ashanty," pungkas Ghufron.