Real Madrid Juara

Biodata Zinedine Zidane, Manajer Real Madrid yang Punya Prestasi Gemilang Raih 11 Trofi

Biodata manajer Zinedine Zidane yang berhasil mengantarkan trofi juara Liga Spanyol 2019/2020 untuk Real Madrid.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase AFP/GABRIEL BOUYS
Pemain Real Madrid merayakan juara Liga Spanyol 2019/2020 setelah mengalahkan Villareal 2-1. Foto kanan : Manajer Real Madrid, Zinedine Zidan memegang trofi juara Liga Spanyol. 

SURYA.co.id - Biodata manajer Zinedine Zidane yang berhasil mengantarkan trofi juara Liga Spanyol 2019/2020 untuk Real Madrid.

Selama manahkodai Real Madrid, Zidane telah menangkat 11 trofi. Tiga di antaranya trofi Liga Champions yang dimenangi tiga kali berturut-turut.

Hal itu membukukan nama Zidane dalam sejarah Liga Champions karena menjadi pelatih pertama yang memenangi Liga Champions tiga kali berturut-turut.

Lantas, siapakah sosok Zinedine Zidane sebenarnya?

Dikutip dari wikipedia.org, pria kelahiran Prancis ini memiliki nama lengkap Zinedine Yazid Zidane.

Dia lahir pada 23 Juni 1972 atau kini berusia 48 tahun.

Selama berkarier di dunia sepak bola, Zidane memiliki nama panggilan populer Zizou.

Zizou adalah seorang mantan pemain sepak bola Prancis keturunan Aljazair.

Posisinya sebagai gelandang menyerang.

Karier

Zidane memulai karier sebagai pemain di klub AS Cannes.

Ia kemudian bermain di Bordeaux, Juventus dan terakhir Real Madrid.

Zidane pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari Tim nasional Prancis setelah Piala Dunia 2006.

Ia juga sempat memegang rekor sebagai pemain termahal di dunia saat ditransfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-2002.

Saat itu nilainya 46 juta poundsterling sebelum dipecahkan oleh pemain Real Madrid lainnya Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale.

Prestasi

Sebagai pemain sepak bola kelas dunia, Zidane telah mengenyam banyak prestasi, di antaranya dua gelar Serie-A bersama Juventus, satu gelar Liga Champions dan satu gelar La Liga bersama Real Madrid.

Zidane juga sukses mengantar Prancis menjadi juara dunia Piala Dunia 1998 dan juara Piala Eropa 2000.

Bersama sahabatnya Ronaldo, Zidane menjadi pemain sepak bola yang mampu meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali.

Ia juga pernah meraih Ballon d'Or pada tahun 1998.

Anaknya kini mengikuti jejak Zidane sebagai pemain sepak bola.

Keempat anaknya bermain untuk Akademi Real Madrid.

Yakni, Enzo (25), Theo (18) dan Elyaz (15) berposisi sebagai gelandang.

Sedangkan Luca (22) berposisi sebagai penjaga gawang.

Pada tanggal 4 Januari 2016, dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Florentino Pérez, Zidane didaulat menjadi pelatih Real Madrid menggantikan Rafael Benitez.

Pada 29 Mei 2016, Ia membawa Real Madrid meraih trofi ke sebelas Liga Champions atau juga disebut La Undécima.

Bawa Real Madrid juara Liga Spanyol 2019/2020

Zinedine Zidane baru saja membawa Real Madrid menggapai juara Liga Spanyol 2019/2020.

Pada awal Maret 2019, Zidane baru saja kembali ke Real Madrid setelah 10 bulan istirahat dari melatih.

Saat itu,  Presiden Real Madrid Florentino Perez saat mengumumkan penunjukan Zinedine Zidane.

"Manajer terbaik di dunia telah kembali ke klub," tuturnya.

Zinedine Zidane mengambil alih kendali Real Madrid yang berantakan.

Ia menggantikan Santiago Solari yang dipecat setelah kurang dari lima bulan menukangi Real Madrid.

Saat Zidane kembali ke Madrid, Real berada di posisi ketiga dan 12 poin di belakang Barcelona.

Barcelona juga telah didepak dari Liga Champions oleh Ajax Amsterdam dan kalah dua kali beruntun di El Clasico kontra Barca, 0-1 di Liga Spanyol, dan kekalahan 1-4 secara agregat di Copa del Rey.

Zinedine Zidane antara lain membawa Real Madrid ke gelar juara Liga Spanyol 2016-2017 dan pencapaian historis memenangi tiga gelar Liga Champions beruntun sebelum mengundurkan diri pada musim panas 2018.

Setelah Zidane pergi, Madrid menunjuk pelatih timnas Spanyol, Julen Lopetegui, sebagai nakhoda pada musim panas 2018.

Penunjukan itu berantakan karena diumumkan jelang Lopetegui memimpin Spanyol ke Piala Dunia 2018 sehingga ia dihentikan dari jabatannya jelang turnamen di Rusia tersebut.

Penunjukan penuh drama itu hanya bertahan empat setengah bulan sebelum pelatih tim Castilla, Santiago Solari, ditunjuk menggantikannya pada November.

Mantan rekan setim Zidane itu pun hanya bertahan kurang dari lima bulan di ruang nakhoda Madrid.

Pada awalnya, Zidane tak bisa berbuat banyak untuk mengubah peruntungan Madrid.

Real Madrid menyelesaikan musim 2018-2019 di peringkat ketiga dengan menelan 12 kekalahan dan hanya meraup 68 poin, terpaut 19 dari Barcelona sang juara.

Beberapa pandit mengutarakan bahwa Zidane tak sepatutnya kembali.

Peruntungan Real Madrid di bursa musim itu pun buruk dengan Thibaut Courtois, Alvaro Odriozola, Mariano Diaz, serta Brahim Diaz tak bisa menjustifikasi nilai transfer mereka masing-masing.

Melihat ini, Zidane langsung mengadakan revolusi di skuad Madrid.

Eden Hazard, Luka Jovic, Eder Militao, Ferland Mendy, Rodrygo, dan Alphonse Areola datang dengan banderol melebihi 300 juta euro pada bursa musim panas 2019.

Madrid juga melakukan investasi jangka panjang dengan mendatangkan mantan bintang akademi Barcelona, Takefusa Kubo, dari FC Tokyo.

Akan tetapi, start dan paruh pertama musim 2019-2020 tak berjalan mulus bagi Zidane serta Real Madrid.

Kendati berhasil memenangi Piala Super Spanyol pada Januari 2020, performa Real Madrid di liga tak konsisten.

Madrid bermain seri dua kali dari tiga laga pertama musim, kontra Valaldolid dan Villarreal.

Inkonsistensi itu pun berlanjut pada paruh pertama kompetisi termasuk ketika Serigio Ramos dkk ditahan Athletic Bilbao 0-0 di Santiago Bernabeu pada 23 Desember dan Celta Vigo 2-2 pada medio Maret.

Pembelian termahal klub pada musim panas itu, Eden Hazard, harus menepi karena cedera.

Zidane juga menghadapi situasi tak menentu dengan nama-nama besar di ruang ganti, Gareth Bale serta James Rodriguez.

Madrid menelan kekalahan saat menghadapi Mallorca, Levante, dan Real Betis.

Kekalahan 1-2 kontra Real Betis pada 9 Maret tersebut ternyata menjadi partai terakhir Real Madrid sebelum LaLiga hiatus karena pandemi virus corona.

Para pemain Madrid menjalani karantina mandiri setelah salah satu pemain tim basket mereka positif terpapar virus corona.

Real Madrid tertinggal dua poin di belakang Barcelona dengan 11 laga tersisa saat kompetisi Liga Spanyol dihentikan sementara.

Para pemain Madrid melewati tiga bulan dengan ketidakpastian mengenai kelanjutan kompetisi, termasuk skenario melihat Barcelona dihadiahi gelar juara apabila Liga Spanyol tak dapat dilanjutkan karena pandemi.

Hal ini membuat energi Real Madrid bergelora.

Kendati harus berurusan dengan tindakan indisipliner Luka Jovic, yang melanggar aturan karantina mandiri di tanah kelahirannya di Beograd dan juga di Spanyol, skuad Madrid mengamuk setelah kompetisi kembali berlanjut.

Pasukan Zinedine Zidane memenangi 10 laga secara beruntun termasuk mencatatkan enam clean sheet setelah lockdown.

Karim Benzema menjadi monster dengan tujuh gol dari 10 pertandingan setelah LaLiga dimulai lagi.

Kembalinya Marco Asensio dari cedera panjang juga mengangkat moril pasukan Los Blancos, terutama ketika ia mencetak gol dari sentuhan pertamanya pada laga laga kontra Mallorca.

Zinedine Zidane sendiri kini telah memenangi 11 trofi sebagai manajer walau karier kepelatihannya baru berusia 4,5 tahun termasuk waktu istirahat 10 bulan.

Tak ada pelatih lain yang memenangi trofi lebih banyak di dunia sepak bola sejak 2016 ketimbang dirinya.

Koleksi 11 piala Zidane mengalahkan 10 trofi yang diraih manajer Manchester City, Pep Guardiola dan 8 piala Max Allegri.

Peran Zinedine Zidane pun tak terbantahkan di hadapan para pemain Madrid.

Seusai mengangkat trofi juara Liga Spanyol, Sergio Ramos langsung memuji Zidane yang menurutnya memegang peran paling penting dalam kesuksesan Real Madrid kali ini.

"Gelar juara ini adalah hasil dari kerja keras kami.

Kami sangat berhak karena berhasil meraih 10 kemenangan beruntun," kata Ramos dikutip dari situs beIN Sports.

"Zidane adalah kunci dari keberhasilan ini.

Dia adalah kapten kapal Real Madrid," ujar Ramos menambahkan.

"Dia menaruh banyak kepercayaan kepada semua pemain dan kami merasa dilindungi.

Dia adalah pelatih yang unik," ucap Ramos menambahkan.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved