Berita Tulungagung
Angka Kesembuhan Mencapai 97,9 Persen, Kapolres Beri Penghargaan ke Direktur RSUD dr Iskak
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia memberi penghargaan pada Direktur RSUD Dr Iskak karena angka kesembuhan pasien covid tembus 97,9 persen
Penulis: David Yohanes | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Pasien Covid-19 di Kabupaten Tulungagung kini hanya tinggal dua orang, terhitung pada hari Rabu (15/7/2020) malam. Dari 240 pasien yang terdata, 235 di antaranya sudah sembuh dan tiga meninggal dunia.
Dengan data ini, prosentase kesembuhan pasien mencapai 97,9 persen. Kapolres Tulungagung menilai, AKBP Eva Guna Pandia semua pihak berhasil menangani dan memutus mata rantai penularan Covid-19.
Mewakili instutisinya, Kapolres memberikan penghargaan kepada Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B FINACS.
Dokter Supri, panggilan akrabnya, dianggap berhasil menangani pasien dari sisi pengobatan.
Dr Supri juga yang merancang sistem penanganan Covid-19 di Tulungagung. Mulai dari usulan penyediaan tempat karantina yang terpisah dari rumah sakit. Serta menyediakan tiga Puskesmas penyangga untuk menangani pasien yang sakit ringan.
"Kami berikan penghargaan kepada Dokter Pri sebagai koordiator tim kesehatan dan pengobatan, sehingga tingkat kesembuahan pasien di Tulungagung sangat tinggi," ujar Kapolres.
Selain Dokter Supri, Kapolres juga memberikan penghargaan pihak lain yang berjasa dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 di Tulungagung.
Antara lain Rektor IAIN Tulungagung, Prof Dr Maftukhin, M.Ag yang meminjamkan Rusunawa menjadi tempat karantina. Serta personil Tagana Tulungagung, yang menjadi relawan di tempat karantina.
Sementara Dokter Supri mengatakan, kunci keberhasilan penanganan Covid-19 adalah kolaborasi semua elemen. Mulai dari petugas medis yang menjadi ujung tombak penanganan pasien, hingga semua elemen pendukungnya. Termasuk urusan nonmedis, seperti tracing (pelacakan).
"Yang terdepan adalah tenaga medis. Tapi suportingnya, mulai pemerintah daerah, TNI dan Polri serta unsur masyarakat benar-benar jalan," ujar dr Supri.
Dokter Supri menyebut, keberhasilan ini tidak lepas dari single data (data tunggal) yang dimiliki Kabupaten Tulungagung. Data terintegrasi di dalam Public Safety Centre (PSC).
Semua bergerak mengikuti data yang diberikan dari tenaga medis. Data tunggal dari PSC juga bisa dipedomani oleh semua pihak, seperti TNI, Polri dan Dinas Sosial. Semua bergerak dengan panduan data ini. Dengan demikian tidak ada langkah yang saling bertabrakan selama perang terhadap Covid-19.
"Semua bergerak mengikuti irama yang diberikan tenaga medis. Sehingga penanganannya bisa tepat sasaran, cepat dan akurat untuk intervensi di lokus-lokus yang ditentukan," sambung dr Supri.
Dokter Supri juga menyebut jasa Rektor IAIN Tulungagung. Sejak awal dr Supri yang meminta ada ruang karantina tersendiri untuk para pasien terkonfirmasi. Prof Maftukhin kemudian membantu dengan menyediakan komplek Rusunawa Mahasiswa IAIN Tulungagung, untuk difungsikan sebagai tempat karantina.
"Sejak awal kita dibantu oleh Rektor IAIN Tulungagung. Kita juga punya ruang karantina, ruang isolasi, rumah sakit isolasui dan rumah sakit yang advance untuk kasus-kasus yang muncul," tutur dr Supri.
Alasan Keamanan, Polres Tulungagung Akan Musnahkan Barang Bukti Bubuk Mesiu |
![]() |
---|
Salahgunakan Solar Subsidi di Tulungagung, Sopir Truk dan Pemilik Gudang Penimbunan Divonis 4 Bulan |
![]() |
---|
Rumah Diterjang Longsor, Pasangan Lansia di Tulungagung Ini Seminggu Tidur di Teras Rumah |
![]() |
---|
Ditangkap Polisi Setelah Tidak Jadi Wartawan, Pria Tulungagung Ini Ternyata Gelapkan Banyak Mobil |
![]() |
---|
Diduga Menggelapkan Mobil, Mantan Wartawan di Tulungagung Ditangkap Polisi, Banyak Korban Melapor |
![]() |
---|