Kapolres Tulungagung Ancam Anggota yang Menjadi Beking Auto Gajian

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Sejumlah foto anggota polisi dipakai untuk sarana promosi Auto Gajian, salah satunya Kapolsek Tulungagung, Kompol Rudi Purwanto.

Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia mengaku sudah meminta penjelasan bawahannya itu. Menurut Kapolres, foto itu mengesankan polisi mendukung Auto Gajian.

Padahal secara institusi Polres Tulungagung menyatakan Auto Gajian berstatus ilegal, seperti yang disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Sebenarnya itu (pencatutan foto) sudah termasuk pencemaran nama baik. Tinggal Kapolsek melapor bisa kita proses,” ujar EG Pandia.

Kapolres mendapat penjelasan, bahwa saat itu Rudi tengah makan di sebuah rumah makan padang.

Di dalam rumah makan itu ternyata ada orang-orang yang terlibat dalam Auto Gajian.

Mereka kemudian ambil foto, kemudian dipakai untuk promosi Auto Gajian.

“Kalau ada anggota yang membekingi akan kami proses, karena itu salah,” tegas EG Pandia.

Kapolres menegaskan, pihaknya tetap berpatokan pada surat dari OJK. Sehingga secara institusi menyatakan Auto Gajian sebagai entitas ilegal.

Polres Tulungagung dan jajarannya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak tertarik dengan tawaran investasi bodong.

“Ada banyak janji manis yang menjerat masyarakat. Jangan mudah tertarik tawaran investasi gak jelas,” pungkas EG Pandia.

Sementara Kapolsek Tulungagung, Kompol Rudi Purwanto membantah klaim dirinya jadi beking Auto Gajian.

Rudi mengakui fotonya yang dicatut dan dijadikan sarana promosi Auto Gajian.

Foto itu diambil saat dirinya makan bersama orang yang diduga terlibat di Auto Gajian.