Pilwali Surabaya 2020

Beredar Foto Whisnu Dipasangkan dengan Gus Hans, Pengamat: Akar Rumput PDIP Surabaya Kuat

Beredar di media sosial WhatsApp Group, foto pasangan Whisnu Sakti Buana (WS) - Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans untuk maju dalam Pilwali Surabaya

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
Istimewa
Beredar di media sosial WhatsApp Group, foto pasangan Whisnu Sakti Buana (WS) - Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Beredar di media sosial WhatsApp Group, foto pasangan Whisnu Sakti Buana (WS) - Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans untuk maju dalam Pilwali Surabaya 2020.

Dalam foto tersebut Whisnu memakai baju putih, sementara Gus Hans memakai baju koko ungu, berlatar belakang tulisan Surabaya Rumah Nasionalis yang Religius.

Menanggapi hal tersebut pakar politik Universitas Wijaya Putra, Dwi Prasetyo mengatakan nama Whisnu Sakti menjadi rebutan sejumlah tokoh agar bisa menggandengnya di Pilwali Surabaya 2020.

Menurut Dwi Prasetyo, garis nasionalis masih sangat diperhitungkan untuk kepentingan Pilwali Surabaya.

"Menguatnya Whisnu Sakti ini juga menunjukkan basis dukungan masa akar rumput PDI Perjuangan Kota Surabaya masih kuat," kata alumnus doktor Universitas Airlangga (Unair) ini, Jumat (10/7/2020).

Namun begitu, Whisnu harus mengantongi rekom PDIP, dan mendapat pasangan calon wakil wali kota yang mampu mendukung suaranya di massa pendukung.

"Basis merah (PDIP) harus berkoalisi dengan parpol lain. Jika ingin dukungan suaranya maksimal," lanjutnya.

Terkait munculnya gambar Whisnu Sakti dan Gus Hans yang merupakan kader partai Golkar menurut Dwi sangat beresiko.

Hal ini karena Partai Golkar sudah mengikuti koalisi besar mendukung Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin.

"Partai Golkar juga tidak mempunyai alasan kuat mencabut dukungan dari Machfud Arifin. Sebab Partai Golkar sudah masuk dalam koalisi besar pendukung Machfud Arifin," lanjutnya.

Secara etika politik, menurut Dwi, kader parpol tidak baik bila berbeda dengan kebijakan politik induk parpolnya.

Begitupun Gus Hans, secara etika politik juga tidak baik jika berbeda politik dengan parpolnya.

"Tanpa Golkar, Gus Hans tidak akan mendapat tiket maju pilwali bersama Whisnu Sakti," tegas dia.

Ia menerangkan, sampai saat ini figur yang sudah benar-benar siap maju sebagai Bakal Calon Wali Kota Surabaya adalah Machfud Arifin.

Selain sudah mendapatkan dukungan dari 8 partai politik, Mantan Kapolda Jatim ini juga gencar turun menyapa warga dan melakukan konsolidasi dengan tim pemenangannya.

"Upaya turun ke bawah Pak Machfud Arifin ini juga bisa bedampak mendongkrak popularitasnya. Warga yang sebelumnya tidak mengenal siapa calon wali kotanya, akhirnya bisa mengenalnya. Kalau tidak ada calon lain yang mengimbanginya, popularitas Machfud Arifin akan semakin meroket," terangnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved