Pilwali Surabaya 2020
Prediksi Pengamat jelang Turunnya Rekom: PDIP akan Munculkan 2 Nama Lama, Faktor Risma jadi Penentu
Beredarnya kabar rekom calon wali kota Surabaya dari PDIP untuk Whisnu Sakti Buana terus menuai spekulasi.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Beredarnya kabar rekom calon wali kota Surabaya dari PDIP untuk Whisnu Sakti Buana terus menuai spekulasi.
Meski kabar ini belum tentu kebenarannya, namun dengan mundurnya Armuji dari perebutan rekom menjadikan calon PDIP makin mengerucut.
Pengamat Politik dari UINSA Surabaya Andri Arianto menyebut bahwa hanya nama-nama dari kalangan kader Partai Moncong Putih yang selama ini muncul yang akan mendapat rekom resmi dari DPP PDIP.
Saat ini yang terus beredar adalah Whisnu Sakti (Wakil wali kota Surabaya), Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Surabaya), Armuji (anggota DPRD Jatim dan mantan ketua DPRD Surabaya), atau Diah Katarina (anggota DPRD Surabaya istri Bambang DH).
"Selama ini, PDIP dalam menjaring cawali bersifat terbuka baik bagi kader maupun nonkader. Kalau PDIP sudah punya pasangan calon, DPP akan mengumumkan secara resmi," kata Andri.
Alumnus Fisipol Unair ini melihat unik sikap PDIP Surabaya dalam Pilwali.
Selain ada sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga posisi PDIP adalah partai pemenang di Kota Pahlwan.
Artinya dalam memutuskan pemberian rekomendasi calon wali kota, partai pimpinan Megawati itu tidak akan berspekulasi. Partai ini harus punya target menang.
Sejumlah kader sejak awal optimistis bakal mendapat rekom DPP. Ini bagus karena sejak awal sudah serius.
Kemudian jika ada yang mengundurkan diri meski belum keluar keputusan dari pusat, itu adalah pilihan politik.
Andri sangat yakin jika PDIP sudah memiliki pasangan calon pasti akan mengumumkannya secara resmi.
Tidak melalui kabar. Biasanya calon dipanggil dan rekom diantarkan.
Kalau Armuji mengundurkan diri menurut Andri semakin menunjukkan bahwa kandidat calon wali kota PDIP sudah mengerucut.
Apakah WS atau Eri? Andri menyebut bahwa keduanya bisa dipasangkan.