Inspirasi Usaha
Dari Lokasi Terpencil, Pemuda Tulungagung Ini Garap Helm Balap dari Berbagai Negara
Jasa custom helm replika yang ditawarkan Luthfi Hakim di Tulungagung mulai dari cat ulang, mendesain gambar ulang, hingga menambahkan spoiler.
Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Luthfi Hakim (28) baru saja membuka dua buah helm yang dikirim dari Italia. Helm itu baru dikirim dari dua pelanggannya untuk dicat ulang. Sementara di dinding studio tempatnya bekerja, berjejer aneka helm dari berbagai negara.
Ada pesanan dari Amerika, Belgia, Hongkong, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, dan Singapura. Ada pula berbagai helm dari berbagai kota di Indonesia. Siapa sangka di studio yangs angat sederhana di Dusun Kalimati RT 1 RW1, Desa Tugu, Kecamatan Sendang, Luthfi menjadi kepercayaan custom helm pada pehobi motor dari berbagai negara.
Letak studio ini jauh di tempat terpencil di area pegunungan yang sepi. Di bawahnya langsung lembah sungai yang dihijau. Studio ini menyatu dengan toko kecil milik ibunya Lutfi yang jualan barang keperluan sehari-hari.
Jasa custom yang ditawarkan Luthfi mulai dari cat ulang, mendesain gambar ulang, hingga menambahkan spoiler.
Untuk pasar lokal, ia mematok harga Rp 600.000-Rp 1.500.000 tergantung helm dan desainnya.
Sedangkan untuk pasar luar negeri dipatok 100-300 dollar Amerika Serikat.
Ayah satu anak ini berkisah, dirinya pernah mondok di Baruharjo, Kabupaten Trenggalek, tahun 2008-2013.
Saat mondok itulah Luthfi belajar dasar-dasar pengecetan dengan spray gun.
Selama itu pula ia terus mengasah kemampuannya.
“Spray gun bisa diaplikasikan secara luas, seperti di mobil atau di motor. Tapi saat itu saya punya cita-cita mengaplikasikannya di helm,” tutur Luthfi.
Helm dipilih karena lebih ringan dan butuh sedikit bahan baku.
Yang lebih dibutuhkan adalah detail pengerjaan.
Karena itu sejak awal Luthfi meyakini, konsumen custom helm tidak terbatas wilayah, dan bisa menjangkau seluruh dunia.
Selepas dari pondok pesantren, sulung dari tiga bersaudara sempat kuliah di Tulungagung.