Virus Corona di Surabaya

Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 24 Juni 2020: Pasien Sembuh 1670, COVID-19 Bertambah 107

Berikut Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 24 Juni 2020: Pasien Sembuh 1670, Positif COVID-19 Bertambah 107 Kasus.

infocovid19.jatimprov.go.id
Peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Rabu 24 Juni 2020 

SURYA.co.id - Simak update kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Rabu 24 Juni 2020.

Update virus corona di Surabaya dan Jatim ini dilansir dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id milik Pemkot Surabaya dan infocovid19.jatimprov.go.id milik Pemprov Jatim.

Untuk update virus corona di Surabaya, kasus positif COVID-19 bertambah 107 kasus.

Sehingga total kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya saat ini adalah 4878 kasus.

Kenaikan juga terjadi pada jumlah pasien yang sembuh yakni 1670.

Untuk korban meninggal karena virus corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 3 orang.

Wilayah di Kota Surabaya yang memiliki kasus virus corona tertinggi saat ini adalah Surabaya Timur dengan 1571 kasus.

Lalu disusul Surabaya Selatan dengan 1061 kasus, Surabaya Utara 1006 kasus, dan Surabaya Pusat 687 kasus.

Kasus virus corona paling sedikit terjadi di wilayah Surabaya Barat yakni 553 kasus.

Berikut tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Rabu 24 Juni 2020.

Tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Rabu 24 Juni 2020
Tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Rabu 24 Juni 2020 (lawancovid-19.surabaya.go.id)

Lalu, untuk update virus corona di Jatim masih menunjukkan peningkatan.

Melansir dari infocovid19.jatimprov.go.id, kasus virus corona di Jatim bertambah 274 kasus hari ini.

Sehingga, total jumlah kasus Virus Corona di Jatim saat ini mencapai 10092 kasus.

Dari 10092 kasus, sebanyak 6115 pasien sedang menjalani masa perawatan, 2995 pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan 753 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.

Penambahan 274 kasus virus corona di Jatim ini berasal dari wilayah : +6 KAB. BANGKALAN,+2 KAB. BOJONEGORO,+32 KAB. GRESIK,+4 KAB. JEMBER,+14 KAB. JOMBANG,+3 KAB. KEDIRI,+1 KAB. LAMONGAN,+4 KAB. LUMAJANG,+2 KAB. MAGETAN,+13 KAB. MALANG,+2 KAB. MOJOKERTO,+4 KAB. NGANJUK,+1 KAB. PACITAN,+7 KAB. PASURUAN,+1 KAB. PROBOLINGGO,+2 KAB. SAMPANG,+40 KAB. SIDOARJO,+1 KAB. SUMENEP,+1 KOTA BLITAR,+20 KOTA MALANG,+1 KOTA MOJOKERTO,+3 KOTA PASURUAN,+3 KOTA PROBOLINGGO,+107 KOTA SURABAYA.

Pasien sembuh COVID-19 di Jawa Timur juga meningkat 80 orang, yakni dari wilayah: +2 KAB. BANGKALAN,+8 KAB. BONDOWOSO,+2 KAB. GRESIK,+3 KAB. JEMBER,+1 KAB. JOMBANG,+6 KAB. KEDIRI,+2 KAB. LUMAJANG,+6 KAB. MAGETAN,+1 KAB. MALANG,+1 KAB. NGANJUK,+1 KAB. NGAWI,+1 KAB. PONOROGO,+1 KAB. SITUBONDO,+3 KOTA BATU,+1 KOTA PASURUAN,+2 KOTA PROBOLINGGO,+39 KOTA SURABAYA.

Berikut peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Rabu 24 Juni 2020.

Peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Rabu 24 Juni 2020
Peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Rabu 24 Juni 2020 (infocovid19.jatimprov.go.id)

Kasus Positif Covid-19 Jatim Tembus 10.092, Attack Rate Kota Surabaya Melonjak

Kasus covid-19 Jawa Timur terus mengalami peningkatan. Per hari ini, Selasa (23/6/2020), angka kasus positif covid-19 Jawa Timur tembus di angka 10.092.

Angka itu tersebut di-update Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan ada beberapa penyebab mengapa penambahan kasus covid-19 di Jawa Timur masih tinggi. 

Ia mengatakan, pertama penyebabnya karena Pemprov Jatim bersama Pemkab-Pemkot di  daerah tengah menggencarkan testing dan tracing.

Per pekan ini, total sudah ada sebanyak 213.211 warga Jawa Timur yang sudah dites. Jumlah ini menjadi yang terbanyak di Pulau Jawa. 

Yang otomatis, dengan semakin banyak yang dites, maka potensi untuk ditemukan kasus baru juga akan meningkat.

Terlebih alat tes PCR juga mulai disebar di daerah sehingga kapasitas uji spesimen juga meningkat sehingga penambahan kasus baru juga meningkat.

"Tentunya peningkatan testing yang masih di Jawa Timur menjadi alasan kasus baru terus ditemukan. Karena kalau ditemukan kasus baru juga dilakukan tracing. Ini dilakukan untuk menjaring masyarakat yang dimungkinkan OTG yang masih ada di masyarakat," kata Jibril.

Sedangkan alasan yang kedua adalah penyebaran virus masih belum berhenti. Terutama di Kota Surabaya, di Kabupaten Sidoarjo dan di Kabupaten Gresik. 

Ia kemudian menyinggung transmission rate. Untuk Jawa Timur saat ini secara provinsi, transmission ratenya adalah 1,0. Sedangkan untuk Kota Surabaya angkanya saat ini hampur menyentuk 1,4. 

Transmission Rate ini artinya adalah laju atau kecepatan penambahan infeksi virus.

Misalnya untuk transmission ratenya adalah 1,4. Maka dalam masa reproduksi virus 5-7 hari, maka dari 10 orang posittif maka akan menginfeksi 14 orang. 

"Semakin angka transmission ratenya di atas 1 maka potensi terbentuknya kasus baru akan semakin tinggi," kata Jibril.

"Karena ini masih naik terus maka pertumbuhan kasus baru nya ya akan masih jalan," imbuhnya. 

Tidak hanya itu, Jibril juga secara khusus kembali mengingatkan Kota Surabaya bahwa attack rate covid-19 kembali naik. Per hari ini, Selasa (23/6/2020), attack rate Kota Surabaya menyentuh angka 189,3. 

Artinya dalam 100.000 penduduk Kota Surabaya ada sebanyak 190 orang yang terkonfirmasi positif covid-19.

Angka ini terus naik seiring dengan dilonggarkannya masa restriksi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan angka ini naik secara signifikan.

Tepat pekan lalu pada tanggal 16 Juni 2020, angka attack rate Kota Surabaya ada di angka 139,7.

"Yang harus kita sama-sama waspada adalah Kota Surabaya masih belum aman. Meski sudah tidak PSBB, masyarakat tidak bisa kemudian euforia dan sebebas-bebasnya tidak memperhatikan protokol kesehatan," tegas Jibril.

"Dalam sepekan naiknya dari 139,7 menuju 189,3 untuk attack rate ini sangat menghawatirkan," imbuhnya. 

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dari seluruh kasus covid-19 di Jawa Timur, 51 persennya ada di Kota Surabaya.

Jika mengintervensi penanganan covid-19 di Kota Surabaya sama halnya dengan membantu separo lebih untuk penanganan covid-19 di Jawa Timur

"Surabaya raya rata-rata 68 persen dari seluruh kasus di Jatim, kalau kita mengintervensi kasus Surabaya Raya maka kita mengintervensi 68 persen Jawa Timur. Bahasa sederhananya marilah berlomba dalam kebaikan, marilah menurunkan angka kematian, karena angka kematian masih di atas rerata kematian nasional itu menjadi PR bersama," kata Khofifah. 

Faktor yang paling paling banyak menyebabkan kematian kasus covid-19 adalah komorbid atau penykit bawaan.

Data Pemprov Jatim, komorbid tertinggi penyebab kematian adalah diabetes.

Di Jawa Timur kasus meninggal akibat diabetes mencapai 26,6 persen. 

Kemudian komorbid kedua yang menyebabkan kematian adalah hipertensi dengan persentase 25,6 persen.

Ketiga adalah penyakit jantung, dengan persentase sebanyak 18 persen. 

Pesan Gubernur Khofifah terhadap 19 ASN Pemprov Jatim yang Positif Corona

Sementara itu, sebanyak 19 ASN Pemprov Jatim dinyatakan positif corona dan 218 lainnya reaktif dalam rapid test gelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Rapid test tersebut diikuti ribuan ASN Pemprov Jatim.

Saat ini mereka sedang dirawat di RS Lapangan Covid-19. Adapun yang masih reaktif, maupun yang sedang menunggu hasil swab mereka para ASN tersebut dikarantina di kantor BPSDM.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa ASN yang sedang dalam perawatan baik di rumah sakit maupun di karantina untuk tetap semangat.

"Yang reaktif semua dirawat di sini, di BSDM, yang positif langsung di treatmen. Intinya kita semua harus memastikan bahwa semua harus terproteksi," kata Khofifah seusai menghadiri Halal Bi Halal virtual bersama ASN Pemprov Jatim, di Gedung BPSDM, Selasa (23/6/2020) sore.

Khofifah berpesan pada seluruh ASN dan seluruh masyarakat untuk jangan ada yang menyebut bahwa mereka yang terkonfirmasi positif covid-19 adalah aib dan tabu.

Justru sebaliknya ia mengimbau pada ASN Pemprov Jawa Timur untuk saling memberikan support dan juga semangat.

Sebab hari ini di tengah pandemi covid-19 yang terpenting adalah memberikan semangat dan menyebar kebaikan.

"Tadi malam sudah ada yang dikirim ke RS Lapangan. Yang gejalanya ringan ya. Yang berat ya ke rumah sakit lain," kata Khofifah.

Lebih lanjut Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur Nur Kholis mengatakan bahwa dari 55 OPD di lingkungan Pemprov Jawa Timur yang sudah melakukan rapid test  35 OPD atau baru 63 persen OPD yang dilakukan rapid test.

Pihaknya mengakui Pemprov Jatim sejatinya mendorong untuk memperbanyak testing di kalangan ASN.

Penyisiran dilakukan secara stimultan untuk menjaring jika ada ASN yang masuk dalam orang tanpa gejala atau carrier covid-19.

"Total pegawai Pemprov Jatim yang sudah dirapid test ada sebanyak 7.286 orang. Jumlahnya masih 9,35 persen dari total jumlah ASN kita y 77.953 orang. Jadi sekitar 90,65 persen belum dites," kats Nur Kholis.

Nur Kholis kemudian mendetailkan data ASN yang sudah dilakukan rapid test. Dari 7.286 orang ASN yang sudah di rapid test, sebanyak 218 orang yang dinyatakan reaktif.

Dari jumlah itu yang sudah ditindaklanjuti dengan swab ada 174 orang.

"Ada 49 orang yang kini masih menunggu swab. Dari 174 yang sudah di swab, 19 positif dan 38 negatif. Yang masih menunggu hasil swab ada 125 orang," pungas Nur Kholis.(Fatimatuz Zahro/Putra Dewangga/Surya.co.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved