Fashion
Warna-warni Pop Art Hijab Ala Desainer Embran Nawawi
Warna-warna Pop-Art yang ngetren pada era 60-an kembali naik daun. Desainer Embran pun menuangkan sentuhan pop art itu dalam busana hijab.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Banyak orang yang gemar mengenakan pakaian berwarna kalem. Tapi, tak sedikit juga yang menggemari warna-warna ngejreng ala pop art.
Menurut perancang busana Embran Nawawi, warna pop art yang ngetren pada era 60'an itu kini kembali naik daun.
"Pada era 60'an, semua warna secara optikal keluarnya bright. Sekarang kalau saya lihat ngetren lagi," katanya kepada Surya, Jumat (19/6/2020).
Karakteristik warnanya yang ekspresif membuat seseorang yang mengenakannya terlihat berani dan eyecathcing. Embran pun menuangkan warna pop art tersebut dalam busana hijab, hi-zab pop art fashion.
Tidak hanya untuk dewasa, ia juga menghadirkan koleksi untuk remaja. Embran merancangnya dengan cara yang playful dan terlihat standout saat dikenakan.
"Koleksi Hi-zab pop art untuk teens ini saya rancang supaya remaja bisa tampil dengan baju hijab yang menarik, nggak cupu. Konsepnya gaya pop art yang full color," Embran mengatakan.
Terdapat tiga koleksi yang ia kenalkan. Ketiganya untuk segmentasi usia 11 sampai 17 tahun. Warna yang diusung yakni tosca, kuning, dan merah.
Meski hadir untuk mengajak anak muda tampil lebih menarik, Embran tetap menggunakan kain warisan Nusantara.
"Ketiganya memang saya bikin yang benar-benar pop art colorful, tapi nilai tradisionalnya tidak hilang," katanya.
Pada busana berwarna tosca, ia menggunakan batik Gajah Oling khas Banyuwangi. Modelnya tunik dengan desain balon skirt pada bagian bawah.
Batik Banyuwangi digunakan sebagai material detail model balon, ditambah pada pergelangan tangan dan leher.
"Sementara kalau yang kuning, ide dasarnya abaya. Konsepnya baju modern dengan cuttingan baby doll. Kalau ini pakai lurik khas Klaten," Embran menuturkan.
Terakhir, warna merah dihadirkan lewat songket Palembang dengan potongan A-line yang elegan.
Ketiga busana itu dipadukan dengan brokat. Menurut Embran, material ini memberi kesan feminim yang dominan.