Berita Trenggalek
Di Tangan Siswa Kreatif, Harga Sandal Jepit Bisa Meroket Sampai Rp 40.000 Per Pasang, Gak Percaya?
Untuk gambar desain, tergantung permintaan yang pesan. Saya buatkan gambarnya, kalau yang pesan setuju, baru saya mulai ukir di sandal
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID I TRENGGALEK -
Sandal jepit di tangan Ali Maksum (19), harganya bisa berubah dua sampai empat kali lipat dari harga biasa. Pemuda kreatif asal Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek ini memiliki keahlian khusus menyulap harga sandal 'rakyat' itu.
Dengan keahliannya, siswa kelas XI SMAN 1 Kampak itu mengukir di media sandal. Kelihatannya mudah tapi sebwmenarnya cukup rumit jika tak biasa.
Di sela waktu kosongnya, Ali meluangkan waktunya mengukir sandal. Apalagi saat ini tempat sekolah Ali mengharuskan proses belajar dari rumah gara-gara Corona. Waktu luang pun cukup banyak sehingga dipakai menambah pundi penghasilan.
Berbekal silet kecil, tangan Ali menari-nari di atas media sandal. Gambar Doraemon yang ada di media sandal dikuliti dengan silet hingga berbentuk gambar Doraemon yang lucu.
Memang kelihatan sepele. Tapi kalau tidak memiliki keahlian khusus dalam seni ukir, sandal bisa sobek atau gambar yang ada kelihatan tidak rata.
Rupanya aktivitas ini bisa memberi tambahan uang jajan bagi Ali. Terhitung sudah sejak dua bulan terakhir, ia meluangkan waktunya untuk bermain-main dengan sandal.
Ia membeli sandal polos aneka warna untuk diukir. Sandal-sandal itu adalah pesanan tetangga dan kenalannya.
"Untuk satu pasang sandal, selesainya sehari. Kalau sehari semalam, dua sandal," kata Ali, Jumat (19/6/2020).
Dari sandal jepit polos, siswa kelas XI SMAN 1 Kampak itu menggambar pola di atas sol dengan pensil dan bolpoin.
Gambar dijiplak dari desain yang sebelumnya sudah dibikin. Setelah gambar teraplikasi, Ali mulai bermain dengan silet kecilnya.
Ia kelihatan telaten melubangi sandal japit itu.
"Untuk gambar desain, tergantung permintaan yang pesan. Saya buatkan gambarnya, kalau yang pesan setuju, baru saya mulai ukir di sandal," tuturnya.
Ali mengaku, pesanan yang datang dalam sebulan rata-rata belasan biji. Mereka kebanyakan kenalan dan teman-teman Ali.

Pesanan dari Luar Kota
"Pernah ada dari Blitar. Kebetulan yang pesan tahu kalau saya ukir sandal," ucapnya.
Duit yang Ali dapat cukup lumayan untuk ukuran pekerjaan pengisi waktu luang. Ali membeli sandal jepit polos seharga rata-rata Rp 10.000 per pasang.
"Saya jual antara Rp 25.000 sampai Rp 40.000. tergantung model dan kesulitan ukirannya," sambungnya.
Paling banyak pesanan berupa ukiran tokoh kartun sepeti Doraemon. Ukiran ini tergolong yang paling mudah dan paling murah.
"Pesanan lain juga yang berupa logo tempat usaha dan tulisan-tulisan. Misalnya waktu Lebaran kemarin, ada usaha jasa pernikahan yang pesan banyak untuk pekerjanya," sambung Ali.
Ia sudah sekitar empat tahun bermain dengan ukir-ukiran sandal. Awalnya, ia sekadar iseng mengukir sandal miliknya sendiri.
Tujuannya cuma agar sandal yang dipakai kelihatan unik. Ternyata tetangga dan teman-temannya suka dengan model sandal ukir.
"Lalu tanya buat di mana. Saya bilang kalau buat sendiri. Lalu mereka tertarik dan minta dibuatkan," kata anak sulung dari dua bersaudara itu.
Sejak belajar di rumah akibat pandemi Covid-19, ia semakin banyak waktu buat mengukir sandal. Pernah dalam sehari, Ali menyelesaikan ukiran dua pasang.
"Kadang sampai jam 03.00 WIB. Soalnya paginya kan enggak masuk sekolah," ali berkelakar.
Ia pun mengaku menikmati aktivitas ukir sandal tersebut. Terlebih karena ia gemar menggambar dari awal sekolah.
Oleh pemesan, sandal ukir buatan Ali biasanya dipakai untuk unik-unikan.
"Guyonannya, biar kalau ke masjid pas Jumatan, sandalnya tidak gampang ketukar," selorohnya.