Berita Jember
Penumpang KA Terpaksa Ditolak di Stasiun Jember karena Sebab Ini
Penumpang Kereta Api di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 9 Jember terbilang masih sedikit di hari pertama kembali beroperasinya KA jarak jauh
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | JEMBER - Penumpang Kereta Api di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 9 Jember terbilang masih sedikit di hari pertama kembali beroperasinya KA jarak jauh, Jumat (12/6/2020).
Suasana sepi terlihat di Stasiun Jember ketika Surya.co.id mendatangi tempat itu, Jumat (12/6/2020) sekitar pukul 07.15 Wib.
Padahal pada waktu itu, mendekati waktu kedatangan KA Tawangalun rute Ketapang - Malang Kota Lama. Setelah KA Tawangalun berangkat dari Stasiun Jember pukul 07.40 Wib, akan datang KA Sritanjung rute Ketapang - Lempuyangan, dan KA Probowangi rute Surabaya Gubeng - Ketapang. Kedua KA itu bakal bersisipan di Stasiun Jember.
Meskipun ada keberangkatan tiga KA dalam rentang waktu sekitar 1,5 jam, Stasiun Jember terlihat lengang. Hanya segelintir penumpang yang datang dan hendak naik KA. Situasi ini berbeda jika dibandingkan di waktu sebelum masa pandemi Covid-19.
Dari pantauan Surya.co.id, hanya ada satu orang penumpang yang naik KA Tawangalun dari Stasiun Jember. Penumpang KA Sritanjung dan Probowangi yang menunggu dua KA itu juga tidak banyak, bahkan bisa dihitung dengan jari tangan.
Sementara di sisi lain, sejumlah calon penumpang KA tidak lolos naik KA di hari pertama KA beroperasi setelah pemberhentian perjalanan sejak April lalu.
Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Mahendro Trang Bawono mengakui ada calon penumpang KA yang ditolak.
"Seperti calon penumpang KA Ranggajati rute Jember - Cirebon yang berangkat pukul 05.00 Wib dari Stasiun Jember. Ada tiga orang yang ditolak," ujar Mahendro, Jumat (12/6/2020).
Petugas menolak mereka karena tidak memenuhi syarat, seperti tidak membawa surat hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau rapid-test dengan hasil non reaktif. Atau tidak membawa surat keterangan bebas influenza dari Puskesmas atau dokter rumah sakit yang daerah tersebut tidak memiliki fasilitas tes PCR atau rapid.
Berdasarkan rekap jumlah penumpang yang dikirimkan Humas PT KAI Daop 9 Jember hingga pukul 15.00 Wib, jumlah penumpang KA Ranggajati rute Jember - Cirebon sebanyak dua orang (lolos), dan tiga orang ditolak. Penumpang KA Tawangalun rute Ketapang - Malang Kotalama sebanyak delapan orang (lolos), dan tiga orang ditolak. Penumpang KA Probowangi rute Surabaya Gubeng - Ketapang sebanyak lima orang (lolos), dan 10 orang ditolak.
Sementara penumpang KA Probowangi rute Ketapang - Surabaya Gubeng sebanyak 32 orang (lolos), dan 12 orang ditolak. Sedangkan penumpang KA Sritanjung rute Ketapang - Lempuyangan yang ditolak sebanyak 10 orang, dan lolos naik KA sebanyak 24 orang.
Jumlah ini merupakan keseluruhan rekap penumpang yang naik dari stasiun di wilayah kerja PT KAI Daop 9 Jember mulai dari Ketapang, Banyuwangi sampai Kota Pasuruan.
PT KAI sendiri tidak menjual kursi kereta 100 persen. Hanya 70 persen kursi yang dijual karena menerapkan penjarangan jarak penumpang (physical distancing). Meski begitu, jumlah penumpang di hari pertama masih sepi, selain ada beberapa orang yang ditolak.
Penumpang yang ditolak, namun sudah membeli tiket, maka uang bea tiketnya akan dikembalikan 100 persen.
Seperti diberitakan, mulai 12 Juni, PT KAI Daop 9 Jember mulai mengoperasikan KA jarak jauh. Di tahap awal, ada empat KA yang beroperasi yakni Ranggajati, Sritanjung, Tawangalun, dan Probowangi. Pengoperasian di masa pandemi ini diiringi dengan ketatnya prosedur operasional, seperti penumpang harus menyertakan surat bebas terindikasi terpapar virus Corona melalui tes PCR atau rapid, atau menunjukkan surat keterangan bebas influenza. Penumpang juga harus memakai masker, face-shield, dan memakai baju lengan panjang.