Virus Corona di Surabaya
Rumah Sakit di Surabaya Overload Pasien Corona, RS Darurat Covid-19 Pemprov Cuma Diisi 37 Orang
Keberadaan RS Darurat Covid-19 Surabaya di Jl Indrapura Surabaya yang didirikan Pemprov Jatim belum memberi layanan maksimal
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | SURABAYA - Keberadaan RS Darurat Covid-19 Surabaya di Jl Indrapura Surabaya yang didirikan Pemprov Jatim belum memberi layanan maksimal. Meski telah disiapkan hingga 500 kapasitas kamar atau bed, namun hingga saat ini baru mampu menampung 37 pasien
"Ini patut disayangkan karena keberadaan RS ini menjadi tidak efektif. Padahal banyak RS di Surabaya overload karena tak mampu menampung pasien yang terpapar Corona," kata anggota DPRD Jatim, Armuji saat sidak RS Darurat Covid-19 Surabaya, Kamis (11/6/2020).
Keberadaan RS tersebut awalnya diharapkan bisa menjawab persoalan mendesak dalam penanganan pandemi Covid-19 di Surabaya dan sekitarnya. Ada persoalan mendasar yakni banyaknya RS saat ini kelebihan kapasitas rawat pasien Corona.
Hampir semua RS di Surabaya overload karena banyak warga yang terpapar Corona. Mereka perlu mendapat perawatan setelah dinyatakan positf hasil uji swab. Akibatnya, hampir semua RS overload.
Namun saat Armuji yang kandidat Wakil Wali Kota Surabaya meninjau langsung kondisinya, fasilitas RS Darurat itu hahya dimanfaatkan 37 pasien Corona.
"Eman (sayang), mestinya lebih dimaksimalkan," kata Cak Ji.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 Provinsi Jawa Timur yang diresmikan pada 3 Juni 2020. Tim Gugus Tugas Covid-19 menyiapkan rumah sakit darurat khusus pasien corona.
Keberadaan RS khusus ini untuk penanganan cepat akibat lonjakan kasus positif Corona. Saat ini hampir saban hari selalu ada rapid test dan uji swab massal. Tes corona masal ini menyasar hingga kampung-kampung.
Ini akan berpotensi terjadi lonjakan warga yang positif dan harus dirawat. Rumah sakit darurat itu menjadi jawaban karena mampu menampung 500 pasien dengan gejala sakit ringan hingga sedang.
RS darurat Corona itu berada di Gedung Puslitbang Humaniro milik Kementerian Kesehatan di Jalan Indrapura Surabaya. Fasilitasnya standar dan dilengkapi tenaga dokter dan medis yang mencukupi.
"Dari 37 pasien itu kebanyakan adalah warga Luar kota surabaya. Tidak perlu perbedaan asal daerah. Mestinya Rumah sakit ini bisa dimanfaatkan agar tidak terjadi overload. Layanan RS Darurat ini harus dioptimalkan," kata Cak Ji.
Mantan Ketua DPRD Surabaya dua periode ini melalukan sidak untuk melihat langsung layanan menjelang masa transisi. Jika masyarakat abai dan Euforia karena merasa New normal tanpa memperhatikan protokoler kesehatan akan berakibat fatal.
Dalam sidak itu, Armuji hadir bersama sejumlah tokoh masyarakat, ketua RT dan RW hingga LPMK Krembangan Selatan.
"Warga juga minta agar RS memperhatikan lingkungan sekitar dengan memberikan bantuan APD atau pemberian vitamin bagi warga sekitar;" kata Ketua LPMK Krembangan Selatan Suwandi.
Dalam sidak itu, Armuji juga diitemui Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi. Armuji mendesak agar Pemprov Jatim memperhatikan masukan warga.